
Lewat Program dari DANA, UMKM Perempuan dan Disabilitas Bisa Raih Pendanaan hingga Rp750 Juta!
- Pendaftaran program dibuka mulai tanggal 7 hingga 29 Mei 2025. Setelah proses pendaftaran, akan dilakukan seleksi untuk memilih 180 peserta teratas yang berhak mengikuti pelatihan daring dan pendampingan awal.
Fintech
JAKARTA - Upaya pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kembali digaungkan melalui peluncuran program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 oleh DANA dan Ant International. Program ini menggabungkan pelatihan, pendampingan, serta kompetisi bisnis guna meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku UMKM perempuan di Indonesia.
Kick-off program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 resmi digelar pada Rabu, 7 Mei 2025, dengan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Kehadiran mereka menandai pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendorong akses keuangan yang merata bagi seluruh kalangan, terutama perempuan dan penyandang disabilitas.
Program ini selaras dengan visi Asta Cita dan target pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Keuangan inklusif bagi perempuan disebut menjadi salah satu kunci utama dalam mencapai target tersebut.
- Mengurai Kenakalan Remaja: Anak Butuh Keluarga, Bukan Barak Tentara
- Adu Ketangguhan ISAT, TLKM, dan EXCL di Tengah Dinamika Kuartal I-2025
- Ironi Pekerja Outsourcing di Marketplace: Kantor Megah, Hidup Susah
Sri Noerhidajati, Deputi Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau Bank Indonesia, yang turut hadir dalam konferensi pers peluncuran program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025, mengatakan bahwa Bank Indonesia mengapresiasi inisiatif untuk membuka peluang baru bagi UMKM untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing.
“Inisiatif seperti SisBerdaya dan DisBerdaya yang diadakan oleh DANA dan Ant International, menunjukkan bagaimana kerja sama antar sektor bisa mendorong inklusi ekonomi. Hal ini sangat penting, terutama untuk perempuan dan kelompok disabilitas,” ujar Sri, Rabu, 7 Mei 2025.
Ia juga menekankan bahwa digitalisasi merupakan faktor krusial dalam memperkuat daya tahan dan daya saing UMKM di era ekonomi digital.
UMKM Perempuan, Pilar Penting Ekonomi Nasional
Mengacu pada data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2024, terdapat sekitar 65 juta UMKM di Indonesia yang menyumbang lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB) serta menyerap hampir 97% tenaga kerja. Menariknya, lebih dari 60% UMKM tersebut dijalankan oleh perempuan.
Olavina Harahap, Direktur Komunikasi DANA, menyoroti pentingnya dukungan kepada kelompok ini. “Kami percaya bahwa UMKM akan terus menjadi pilar penting dalam perekonomian negara. Pemberdayaan UMKM, terutama milik perempuan dan penyandang disabilitas, sangat penting untuk membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Namun, Olavina mengungkapkan bahwa UMKM perempuan masih menghadapi beragam kendala, termasuk keterbatasan akses pasar (74%), minimnya pelatihan dan keterampilan (57%), serta kesulitan membangun jejaring (51%).
“Melalui SisBerdaya dan DisBerdaya, kami berkomitmen untuk memperluas akses terhadap teknologi, inklusi dan literasi keuangan, serta pendampingan bisnis demi meningkatkan daya saing UMKM,” tambahnya.
Baca Juga: Kredit UMKM Seret, Bank Lebih Pilih Korporasi
Dampak Nyata Program SisBerdaya dan DisBerdaya Sejak 2023
Sejak diluncurkan pada 2023, program ini telah memberikan sebagai berikut:
- Diikuti lebih dari 4.500 pelaku UMKM dari berbagai daerah.
- Pelatihan menjangkau peserta dari 29 provinsi di Indonesia.
- Kapasitas produksi finalis meningkat rata-rata 126%.
- Pendapatan finalis melonjak hingga 113%.
- 99% partisipan menyatakan bisnis mereka terbantu lewat program ini.
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 Usung Tema “Memajukan Bisnis dengan Teknologi”
Tahun ini, SisBerdaya dan DisBerdaya mengusung tema besar “Memajukan Bisnis dengan Teknologi”. Fokus utama program adalah memanfaatkan teknologi terkini, termasuk kecerdasan buatan (AI), untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM perempuan.
Selama dua tahun terakhir, DANA juga aktif mengembangkan fitur-fitur berbasis teknologi dan AI untuk membantu UMKM mengelola usaha secara lebih efisien dan aman.
Program ini menyasar dua kategori peserta SisBerdaya:
- Kategori mikro, untuk usaha berpendapatan Rp10–30 juta per bulan dengan 0–3 karyawan.
- Kategori ultra mikro, untuk usaha berpendapatan Rp1–10 juta per bulan dengan 4–10 karyawan.
Sementara itu, DisBerdaya secara khusus ditujukan untuk perempuan penyandang disabilitas pemilik usaha. Peserta DisBerdaya akan diseleksi melalui kerja sama dengan berbagai lembaga dan komunitas, antara lain:
- Ego Amote
- Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI)
- Program INKLUSI
- Menembus Batas
- TPAKD Kabupaten Garut
Target Gaet Lebih dari 5.000 Peserta di Tahun 2025
Wilson Siahaan, Senior Director Government Affairs and Strategic Development for Indonesia and Philippines di Ant International, menjelaskan bahwa visi pihaknya sejalan dengan DANA dalam memperluas ekonomi digital yang inklusif, khususnya untuk perempuan.
“Melalui SisBerdaya dan DisBerdaya, kami ingin mengapresiasi semangat kewirausahaan perempuan serta mendukung mereka secara finansial dan dalam peningkatan kapasitas bisnis. Di tahun ini, kami menargetkan lebih dari 5.000 UMKM perempuan untuk bergabung dalam program ini,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, “Dengan memberikan akses kepada teknologi terbaru, termasuk AI, kami berharap peserta dapat meningkatkan bisnis mereka. Ini akan memperkuat ketahanan usaha dan membuka lebih banyak peluang di pasar global.”
- Kampanye Unik Jepang dalam Mengedukasi Turis Asing tentang Etika
- Contoh Pidato Hari Pendidikan Nasional 2025
- Prospek Emiten DEWA Milik Grup Bakrie di Tengah Transformasi Bisnis dan Kolaborasi Strategis
Jadwal dan Proses Seleksi Peserta SisBerdaya dan DisBerdaya 2025
Pendaftaran program dibuka mulai tanggal 7 hingga 29 Mei 2025. Setelah proses pendaftaran, akan dilakukan seleksi untuk memilih 180 peserta teratas yang berhak mengikuti pelatihan daring dan pendampingan awal.
Dari proses tersebut, akan dipilih 30 peserta terbaik yang akan mendapatkan pelatihan intensif secara langsung (luring) di Jakarta.
Puncak dari program ini akan berlangsung pada Grand Final yang dijadwalkan pada bulan Agustus 2025, di mana para finalis akan mempresentasikan proposal bisnisnya kepada dewan juri.
Selain mendapatkan pelatihan dan pendampingan, para pemenang juga berkesempatan membawa pulang total hadiah hingga Rp750 juta.
Informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dan ketentuan program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 dapat diakses melalui tautan resmi:
https://bit.ly/SISBERDAYA2025.