
Level Up Investasi: Jangan Cuma Beli Koinnya, Beli Juga 'Pasar'-nya Lewat Saham COIN
- PT Indokripto Koin Semesta (COIN) resmi memasuki proses IPO. Simak detail harga, jadwal, dan potensi keuntungan saham induk bursa kripto CFX ini.
Tren Pasar
JAKARTA - Bagi para investor muda, lanskap investasi terus berkembang. Kalau selama ini Anda fokus pada 'koin' kripto yang pergerakannya sangat fluktuatif, kini ada kesempatan untuk naik level: berinvestasi pada 'pasar'-nya langsung. Sebuah peluang strategis baru saja terbuka di bursa saham kita.
Peluang ini datang dari PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN), perusahaan induk di balik Crypto Futures Exchange (CFX). Melalui Penawaran Umum Perdana Saham (IPO), mereka membuka pintu bagi publik untuk memiliki bagian dari infrastruktur bursa kripto resmi pertama di Indonesia.
Secara sederhana, COIN adalah pengelola 'pasar' tersebut. CFX menyediakan platform perdagangannya, sementara ICC (Indonesia Crypto Custody) berperan sebagai kustodian yang menjamin keamanan aset. Ini adalah fondasi dari ekosistem perdagangan aset digital yang teregulasi.
Inilah yang membuatnya menjadi langkah investasi yang lebih strategis. Potensi pendapatan perusahaan tidak hanya bergantung pada harga satu koin, melainkan dari seluruh aktivitas transaksi di dalamnya. Ini seperti memiliki jalan tol, bukan hanya satu mobil yang lewat.
Kesempatan untuk berpartisipasi dalam IPO ini dibuka dengan harga awal di rentang Rp100 hingga Rp105 per saham. Masa penawaran awal berlangsung singkat pada 23-25 Juni 2025, dengan target dana yang bisa mencapai Rp231,52 miliar.
Dana segar dari IPO ini akan digunakan untuk 'memperbesar pasar'. Sekitar 85% direncanakan untuk memperkuat CFX, dengan alokasi 45% untuk infrastruktur teknologi dan 40% untuk memastikan likuiditas pasar yang sehat.
Sementara itu, sisa 15% dari dana IPO emiten bersandikan COIN akan dialokasikan untuk edukasi, riset, dan administrasi, sedangkan sisa dana penawaran umum ecara keseluruhan akan disuntikkan ke ICC untuk memperkuat sisi keamanan.
Simulasi Potensi Keuntungan
Asal tahu saja, banyak investor mengincar potensi keuntungan pada hari pertama pencatatan saham IPO. Mari kita buat sebuah simulasi sederhana: Anda diasumsikan berhasil mendapatkan penjatahan 50 lot saham COIN pada harga tertinggi IPO, yaitu Rp105 per lembar.
Modal yang Anda keluarkan adalah 50 lot x 100 lembar x Rp105, atau sebesar Rp525.000. Jika pada hari pertama perdagangan saham ini mengalami Auto Reject Atas (ARA) sebesar 35% (sesuai aturan bursa untuk rentang harga ini), maka harga sahamnya berpotensi naik ke level Rp141 per lembar.
Dengan skenario tersebut, nilai investasi Anda akan menjadi 5.000 lembar x Rp141, atau Rp705.000. Artinya, ada potensi keuntungan kotor sekitar Rp180.000 dalam satu hari. Tentu ini adalah simulasi ideal dan bukan jaminan, angka tersebut juga belum memperhitungkan biaya transaksi dari sekuritas.
Menurut prospektus, saham COIN akan resmi tercatat di BEI pada 9 Juli 2025. Investor dapat mengikuti periode penawaran umum pada 2-7 Juli, dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Jadi, apa artinya ini untuk strategi investasi Anda? Ini adalah kesempatan untuk beralih dari sekadar 'pemain' menjadi 'pemilik lapangan'. Memiliki saham COIN berarti berinvestasi pada pertumbuhan seluruh ekosistem kripto yang teregulasi, bukan pada nasib satu aset saja.
Langkah ini juga sejalan dengan keunggulan yang diklaim perusahaan, yaitu statusnya sebagai pelopor (first-mover) dan satu-satunya bursa terintegrasi sejenis di dunia. Hal ini memperkuat posisi investor yang masuk di awal fase pendewasaan pasar ini.
Pada akhirnya, IPO COIN menawarkan lebih dari sekadar saham baru; ini adalah sebuah proposisi investasi yang berbeda. Bagi investor yang ingin 'naik level', ini adalah momen yang tepat untuk melakukan riset mendalam dan mempertimbangkan kembali strateginya.