WhatsApp Image 2024-10-25 at 18.24.17_51b40be8.jpg
Korporasi

Langkah Konkret GOTO Menuju Net Zero Emisi dalam Laporan ESG 2024

  • PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menunjukkan keseriusan dalam memperkuat komitmen Environment, Social, and Governance (ESG) dengan menargetkan pencapaian emisi nol bersih (net zero) pada tahun 2050.

Korporasi

Alvin Bagaskara

JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menunjukkan keseriusan dalam memperkuat komitmen Environment, Social, and Governance (ESG) dengan menargetkan pencapaian emisi nol bersih (net zero) pada tahun 2050. Komitmen ini tercermin dalam Laporan Keberlanjutan 2024 yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berdasarkan laporan tersebut, GOTO merinci strategi lingkungan ambisius, termasuk transisi penuh ke kendaraan listrik untuk armada mitra pengemudi serta penggunaan energi terbarukan di seluruh kantor Indonesia melalui program PLN Green Energy-as-a-Service. Perusahaan juga berkomitmen merawat dan mengelola sistem pendingin untuk mencegah kebocoran refrigeran.

"Target Net Zero GOTO telah tervalidasi oleh Science-Based Targets Initiative (SBTi)," ungkap manajemen dalam keterangan resminya pada Senin, 29 April 2025. SBTi adalah organisasi global yang dibentuk oleh CDP, United Nations Global Compact, World Resources Institute, dan WWF untuk membantu perusahaan menetapkan target pengurangan emisi berbasis sains sesuai Perjanjian Paris.

Oleh sebab itu, validasi dari SBTi memastikan bahwa target iklim GOTO kredibel, terukur, dan memenuhi standar internasional untuk menjaga kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celsius dibandingkan era pra-industri.

Dalam jangka pendek, emiten bersandikan GOTO berencana memangkas emisi absolut cakupan 1 dan 2 sebesar 83% pada 2030 dibandingkan tahun dasar 2022, serta mengurangi emisi cakupan 3 sebesar 51%.

Pada 2024, GOTO mencatatkan total emisi gas rumah kaca sebesar 871.101,48 ton CO2e, dengan intensitas emisi turun 7,14% per rupiah pendapatan bersih dibandingkan tahun sebelumnya. Konsumsi energi perusahaan mencapai 25,31 triliun joule, sementara konsumsi air tercatat sebesar 26.031 m³.

Aspek Sosial dan Tata Kelola

Dari sisi sosial, GOTO menerapkan berbagai kebijakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan aman. Sekitar 33,5% dari total 3.527 pegawai perusahaan adalah perempuan, dengan proporsi perempuan di posisi eksekutif mencapai 28,57%. Seluruh karyawan juga mendapatkan rata-rata 15 jam pelatihan sepanjang tahun.

Selain itu, perseroan menegaskan nol toleransi terhadap diskriminasi, pelecehan seksual, pekerja anak, serta pekerja paksa, sebagaimana tercermin dalam kebijakan internal dan tidak adanya insiden pelanggaran sepanjang 2024. GOTO juga aktif dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendukung komunitas lokal.

Dari sisi tata kelola perusahaan (governance), GOTO menjaga transparansi dan akuntabilitas melalui pemisahan fungsi CEO dan Chairman, pelaksanaan evaluasi tahunan direksi dan komisaris, serta penerapan kode etik dan kebijakan antikorupsi. Pengungkapan data ESG GOTO telah diaudit secara independen oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, anggota jaringan Ernst & Young.

Dengan strategi transformasi hijau yang progresif dan fundamental keuangan yang menguat, GOTO memperkuat posisinya sebagai salah satu pionir inovasi dan keberlanjutan di sektor teknologi Indonesia. Komitmen keberlanjutan yang terintegrasi dari lingkungan, sosial, hingga tata kelola diharapkan dapat memperkuat daya saing dan menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan.

Kinerja dan Prospek Keuangan GOTO

GOTO dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal I-2025 pada 29 April 2025. Menjelang rilis tersebut, perusahaan mencatatkan pencapaian kuartalan terkuat pada kuartal IV-2024, dengan EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp399 miliar. Capaian ini menandai keberhasilan GOTO meraih EBITDA positif setahun lebih cepat dari panduan awal.

Pertumbuhan kinerja tersebut didukung oleh lonjakan jumlah pengguna sebesar 35% secara tahunan dan kenaikan frekuensi transaksi sebesar 18%. Segmen fintech menjadi pendorong utama melalui aplikasi GoPay, dengan penyaluran pinjaman melonjak 172% year-on-year, lebih dari 70% di antaranya disalurkan melalui PT Bank Jago Tbk (ARTO).

Di sisi lain, layanan on-demand seperti GoRide dan GoFood juga menunjukkan kinerja solid, mencatatkan EBITDA sebesar Rp267 miliar, didorong oleh pertumbuhan pendapatan iklan sebesar 92% dan promosi merchant yang melonjak 190% secara tahunan.

Ke depan, prospek pertumbuhan GOTO dinilai tetap kuat. KB Valbury Sekuritas memperkirakan pendapatan GOTO akan tumbuh 9–14% sepanjang 2025–2027, didorong oleh ekspansi fintech dengan CAGR GTV 10–15% dan peningkatan monetisasi iklan. Saham GOTO pun direkomendasikan beli dengan target harga Rp110, menawarkan potensi kenaikan sebesar 31%.