WhatsApp_Image_2025-08-05_at_20_36_31 (1).jpeg
Tren Inspirasi

Lamisih, Ibu Rumah Tangga Inspiratif di Lumajang Sukses Berdayakan Diri Lewat Gula Aren

  • Setelah melalui serangkaian pendampingan dari petugas PKH, Lamisih mulai mengembangkan usaha gula aren semut—produk lokal yang banyak dicari karena manfaat dan keasliannya. Usaha ini perlahan berkembang dan menjadi sumber penghasilan utama bagi keluarganya.

Tren Inspirasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA, TRENASIA.ID - Di balik sejuknya hawa pegunungan di Desa Pakel, Kecamatan Gucialit, tersembunyi kisah inspiratif dari seorang ibu rumah tangga bernama Lamisih. Dulu ia merupakan salah satu penerima Program Keluarga Harapan (PKH), kini ia berani menyatakan graduasi mandiri, keluar dari program bantuan sosial karena sudah mampu secara ekonomi.

Langkah berani ini ia ambil bukan karena tekanan atau paksaan dari pihak mana pun, melainkan karena kesadaran bahwa ada orang lain yang lebih membutuhkan bantuan. Sebuah bentuk solidaritas yang langka, namun sangat berharga.

Istilah graduasi mandiri dalam konteks PKH berarti seseorang secara sukarela keluar dari daftar penerima bantuan karena telah mampu secara ekonomi. Ini bukan sekadar keluar dari bantuan, tapi juga menandakan bahwa penerima sudah punya pondasi penghidupan yang lebih baik.

Dalam hal ini, Lamisih menjadi contoh nyata bahwa bantuan sosial bukan akhir dari perjuangan, melainkan pijakan awal menuju kemandirian.

Usaha Gula Aren Jadi Jalan Baru Lamisih

Setelah melalui serangkaian pendampingan dari petugas PKH, Lamisih mulai mengembangkan usaha gula aren semut, produk lokal yang banyak dicari karena manfaat dan keasliannya. Usaha ini perlahan berkembang dan menjadi sumber penghasilan utama bagi keluarganya.

Tak hanya mencukupi kebutuhan sendiri, ia juga berhasil menciptakan peluang kerja kecil bagi warga di sekitarnya. Dari seorang ibu rumah tangga biasa, kini Lamisih menjelma menjadi pelaku usaha mikro yang tangguh.

Apresiasi Wakil Bupati: Bukti PKH Tak Sekadar Bansos

Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, secara langsung mengunjungi kediaman Lamisih pada Selasa, 5 Agustus 2025, untuk memberikan apresiasi.

"Bu Lamisih ini luar biasa. Setelah melalui proses pendampingan PKH, beliau mampu bangkit dan kini punya usaha gula aren semut yang berkembang. Dengan kesadaran sendiri, beliau memilih mundur dari PKH. Ini sungguh inspiratif," ujarnya dikutip dari Info Publik, Kamis, 7 Agustus 2025. 

Menurut Mas Yudha, keberhasilan ini tidak lepas dari peran pendamping sosial PKH, yang selama ini membimbing para KPM (Keluarga Penerima Manfaat) menuju kemandirian.

Peran Pendamping Sosial PKH: Pahlawan di Akar Rumput

Seringkali dilupakan, pendamping PKH adalah garda terdepan dalam mendorong perubahan sosial di lapangan. Mereka bukan sekadar mencatat data penerima bantuan, tapi juga mendorong pola pikir dan kemandirian.

"Pendamping ini adalah pahlawan perubahan di akar rumput. Tanpa mereka, kisah seperti Bu Lamisih mungkin tidak akan muncul," ujar Yudha.

Mereka menjadi jembatan antara program pemerintah dan realitas warga di pelosok desa.

PKH Bukan Lagi Sekadar Bantuan, Tapi Alat Pemberdayaan

Transformasi PKH kini semakin terasa. Program ini tak hanya dimaknai sebagai pemberian uang tunai semata, tetapi juga menjadi alat pemberdayaan masyarakat untuk keluar dari kemiskinan.

Hal ini sejalan dengan visi besar Asta Cita pemerintah pusat, yang ingin menciptakan masyarakat yang mandiri, produktif, dan sejahtera.

Lamisih menjadi contoh nyata bahwa jika diberi ruang dan kesempatan, masyarakat akar rumput mampu berdiri di atas kaki sendiri.

Kemandirian Lamisih Jadi Inspirasi Warga Sekitar

Kini, Lamisih tidak hanya dikenal sebagai mantan penerima PKH, tetapi sebagai sosok inspiratif yang mampu mengubah nasib lewat kerja keras. Ia menjadi bukti bahwa perempuan desa pun bisa mandiri secara ekonomi, bahkan menjadi penggerak lingkungan.

"Semoga yang lain bisa mengikuti jejak Bu Lamisih. Kita doakan rezekinya diluaskan, dan suatu hari nanti beliau bisa membantu orang lain yang masih berjuang," tambah Wakil Bupati.

Kemandirian Bisa Dimulai dari Langkah Kecil

Kisah Lamisih adalah pengingat bahwa keluar dari kemiskinan bukan hal mustahil. Bantuan sosial seperti PKH bukan untuk selamanya, tapi bisa menjadi batu loncatan bagi mereka yang siap belajar, bekerja keras, dan berani berubah.

Bagi kamu yang saat ini masih berada dalam situasi sulit, kisah ini membuktikan bahwa kesempatan akan selalu datang bagi mereka yang punya tekad. Dan untuk kamu yang sudah merasa cukup, kisah Lamisih juga mengajarkan pentingnya memberi ruang bagi yang lebih membutuhkan.