Pemandangan lokasi penambangan nikel Vale di Sorowako, provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia
Korporasi

Laba Vale (INCO) Kuartal I-2025 Naik Tajam, Ditopang Derivatif dan Saprolit

  • INCO mengirimkan 17.096 ton nikel matte pada kuartal I-2025 dengan harga jual rata-rata sebesar US$11.932 per ton. Harga tersebut lebih rendah masing-masing 5% dan 6% dibanding kuartal IV-2024 dan kuartal I-2024.

Korporasi

Alvin Bagaskara

JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatat lonjakan laba bersih sebesar 251,87% year-on-year (YoY) menjadi US$21,79 juta pada kuartal I-2025. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan hanya membukukan laba bersih sebesar US$6,19 juta, menunjukkan pemulihan signifikan di tengah tekanan harga nikel global.

Peningkatan laba tersebut didorong oleh keuntungan pengakuan nilai wajar aset derivatif senilai US$16,57 juta. Capaian ini berbalik dari rugi sebesar US$12,88 juta pada kuartal I-2024. Komponen ini menjadi penyumbang utama laba, menggantikan kontribusi operasional yang tertekan oleh penurunan harga komoditas.

Sementara itu, pendapatan INCO tercatat turun 10,18% YoY menjadi US$206,52 juta dari sebelumnya US$229,93 juta. Penurunan tersebut disebabkan oleh pelemahan harga jual rata-rata produk nikel matte dan turunnya volume produksi yang menekan total pendapatan sepanjang kuartal pertama tahun ini.

INCO mengirimkan 17.096 ton nikel matte pada kuartal I-2025 dengan harga jual rata-rata sebesar US$11.932 per ton. Harga tersebut lebih rendah masing-masing 5% dan 6% dibanding kuartal IV-2024 dan kuartal I-2024. Ini mencerminkan lemahnya daya jual nikel sepanjang periode pelaporan.

Di sisi produksi, perseroan mencatat output nikel matte sebesar 17.027 ton, turun 6,43% dari 18.199 ton pada kuartal I-2024. Penurunan ini dipicu oleh gangguan pada salah satu tanur listrik akibat masalah sistem elektroda, yang berdampak pada turunnya kapasitas smelter perseroan.

Abu Ashar, Wakil Presiden Direktur INCO, menjelaskan bahwa momen tersebut sekaligus digunakan untuk mempercepat jadwal pemeliharaan dari kuartal III ke kuartal I-2025. Langkah ini diambil untuk menyelaraskan operasi ke depan dan memastikan keberlanjutan produksi yang lebih stabil.

Meski menghadapi tantangan eksternal, Vale tetap mencatat EBITDA sebesar US$51,7 juta, hanya sedikit lebih rendah dari US$54,1 juta pada kuartal I-2024. Laba usaha tercatat sebesar US$8,78 juta. Penurunan ini berhasil ditekan melalui efisiensi biaya dan pengendalian belanja operasional secara disiplin.

Beban pokok pendapatan turun signifikan menjadi US$187,01 juta dari US$209,84 juta. Strategi pengadaan material dalam skala besar berkontribusi pada efisiensi ini. Beban usaha tercatat sebesar US$7,9 juta dan beban lainnya sebesar US$2,93 juta, turut mendukung stabilitas margin laba.

Tak hanya mengandalkan efisiensi, INCO mulai mendiversifikasi pendapatan melalui penjualan perdana bijih saprolit sebanyak 80.000 ton ke pasar domestik. Ini menjadi sinyal penting bahwa perseroan tidak hanya fokus pada nikel matte, tetapi mulai membuka jalur pertumbuhan baru di segmen hilirisasi.

Saprolit adalah jenis bijih nikel laterit yang terbentuk dari pelapukan batuan ultrabasa dan memiliki kadar nikel sedang. Bijih ini digunakan dalam proses peleburan feronikel (smelting) dan memiliki permintaan kuat di industri dalam negeri, menjadikannya komoditas strategis bagi diversifikasi INCO.

INCO menargetkan penjualan saprolit mencapai 290.000 ton pada paruh pertama 2025, menyusul disetujuinya Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) akhir tahun lalu. Strategi ini sejalan dengan arah kebijakan hilirisasi nasional serta memperkuat basis pasar domestik perseroan ke depan.

Dari sisi neraca, total aset INCO per 31 Maret 2025 tercatat sebesar US$3,18 miliar, naik tipis dari US$3,17 miliar pada akhir Desember 2024. Kas dan setara kas mencapai US$601,4 juta, menjaga likuiditas perusahaan tetap terjaga di tengah kondisi harga komoditas yang fluktuatif.

Sementara itu, total liabilitas tercatat menurun menjadi US$425,8 juta dari sebelumnya US$443,7 juta. Di sisi lain, ekuitas meningkat menjadi US$2,76 miliar dari US$2,73 miliar. Dengan DER hanya sekitar 0,15 kali, struktur modal INCO terjaga sehat dan konservatif.

Dengan fundamental keuangan yang kuat, efisiensi biaya, serta langkah strategis melalui diversifikasi saprolit, INCO menunjukkan daya adaptasi yang tinggi. Meskipun pasar nikel belum pulih penuh, Vale telah membangun pijakan yang kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan pada kuartal-kuartal berikutnya.