insurance-benefits-protection-risk-security-service-concept.jpg
IKNB

Kurang Literasi, Masyarakat Lebih Senang Beli Aset Berisiko Ketimbang Produk Asuransi

  • Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan keuangan, diharapkan masyarakat dapat lebih menyadari bahwa asuransi merupakan bagian penting dalam strategi finansial jangka panjang.

IKNB

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Meski investasi saham dan platform pinjaman online semakin populer di kalangan masyarakat, asuransi masih belum banyak dimanfaatkan sebagai alat pengelolaan keuangan. Direktur Utama PT AXA Mandiri Financial Service, Handojo Kusuma, menilai bahwa salah satu penyebab utama rendahnya penggunaan asuransi adalah kurangnya literasi keuangan di masyarakat.

Menurut Handojo, edukasi keuangan yang sederhana sangat diperlukan agar masyarakat dapat memahami pentingnya perlindungan finansial dalam perencanaan keuangan mereka.

“Edukasi ke masyarakat itu sangat penting, dan ini menjadi tugas semua pihak. Financial planning tidak perlu rumit, cukup yang sederhana saja. Bagaimana mengelola anggaran dalam keluarga, serta bagaimana memastikan adanya perlindungan finansial jika terjadi musibah,” ujar Handojo dalam AXA Mandiri Economic Outlook 2025 di Jakarta, pekan lalu.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan keuangan, diharapkan masyarakat dapat lebih menyadari bahwa asuransi merupakan bagian penting dalam strategi finansial jangka panjang.

Pertumbuhan Bisnis Asuransi di Tengah Tantangan

Handojo juga membagikan sedikit bocoran terkait kinerja keuangan perusahaannya sebelum laporan resmi dipublikasikan. Menurutnya, sektor asuransi ritel memiliki potensi bisnis yang besar, dan AXA Mandiri sendiri berhasil mencatatkan pertumbuhan yang positif.

“Kami bersyukur bahwa bisnis kami tahun lalu tumbuh sekitar 8%, yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri secara keseluruhan,” kata Handojo.

Ia juga menyoroti bahwa produk asuransi tradisional mengalami kenaikan signifikan sekitar 19%, sementara unit link mengalami tekanan. “Unit link di industri memang masih berada di bawah tekanan, sehingga perlu ada penyesuaian agar produk ini lebih sesuai dengan segmen pasar yang tepat,” tambahnya.

Meski demikian, kinerja unit link AXA Mandiri masih lebih baik dibandingkan industri secara umum. “Unit link kami turun sekitar 11%, sedangkan industri secara keseluruhan turun sekitar 11,5%. Saat ini, 48% dari bisnis kami masih berasal dari unit link, sehingga keseimbangan antara produk tradisional dan unit link tetap terjaga,” jelasnya.

Tantangan dan Peluang ke Depan

Handojo menegaskan bahwa industri asuransi harus terus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen serta kondisi pasar yang dinamis. 

Dengan semakin berkembangnya literasi keuangan dan inovasi produk, diharapkan lebih banyak masyarakat yang menyadari manfaat asuransi sebagai alat perlindungan dan pengelolaan keuangan.

“Ke depan, tugas kita adalah memastikan bahwa produk asuransi bisa lebih mudah dipahami dan dijangkau oleh masyarakat. Dengan demikian, asuransi dapat menjadi bagian integral dalam perencanaan keuangan keluarga,” tutup Handojo.