Kilasan 10 Tahun Dividen Jasa Marga (JSMR), 2024 Cetak Rekor Tertinggi

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencetak sejarah baru dengan menetapkan dividen tunai sebesar Rp156,23 per saham untuk tahun buku 2024. Total nilai yang akan dibagikan kepada pemegang saham mencapai Rp1,13 triliun, setara dengan 25% dari laba bersih perseroan yang tercatat sebesar Rp4,53 triliun.

Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 7 Mei 2025. Sementara itu, sisa laba bersih sebesar Rp3,4 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan guna memperkuat struktur modal dan mendukung ekspansi bisnis jangka panjang perusahaan.

Investor yang ingin mendapatkan hak atas dividen ini perlu mencermati jadwal penting. Cum date di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 19 Mei 2025, diikuti ex date pada 20 Mei. Cum date pasar tunai jatuh pada 21 Mei, dan pembayaran dilakukan pada 5 Juni 2025.

• Plus-Minus Pengalihan Impor BBM dari Singapura ke AS
• Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 13 Mei 2025 untuk Wilayah DKI Jakarta
• Setelah MMA, Taliban Kini Haramkan Catur karena Dianggap Judi

Dividen tahun ini menandai titik balik penting dalam sejarah pembagian laba Jasa Marga. Dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya membagikan Rp37,86 per saham, nilai dividen kali ini melonjak 312,61%. Bahkan, dalam 10 tahun terakhir, ini merupakan angka tertinggi yang pernah dibagikan kepada pemegang saham.

Jika menilik kilas balik sejak 2014, dividen Jasa Marga menunjukkan tren fluktuatif. Pada 2014, perseroan membagikan Rp78,61 per saham, lalu Rp72,24 di 2015. Nilai tertinggi kala itu dicatatkan kembali pada 2017 sebesar Rp78,09, sebelum kemudian mengalami penurunan bertahap.

Tahun 2020, saat pandemi mulai menekan industri transportasi, dividen hanya Rp15,2 per saham. Kemudian pada 2021 dan 2022, perusahaan tidak membagikan dividen sama sekali. Pemulihan baru mulai terlihat pada 2023, ketika DPS naik menjadi Rp75,69, sebelum melesat pada 2024.

Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga, Ari Wibowo, menegaskan bahwa peningkatan dividend payout ratio ini merupakan bentuk penghargaan terhadap kepercayaan pemegang saham. Ia juga menambahkan bahwa ke depan kebijakan dividen akan tetap ditempuh secara terukur dengan memperhatikan kondisi ekonomi dan keuangan.

Di balik pembagian dividen jumbo ini, Jasa Marga mencatatkan kinerja operasional yang solid. Pendapatan usaha mencapai Rp18,73 triliun, tumbuh 20,32% yoy. Core profit naik 35,95% menjadi Rp3,70 triliun, sementara EBITDA tumbuh 27,30% menjadi Rp12,62 triliun dengan margin 67,38%.

Kinerja keuangan tersebut ditopang sejumlah strategi korporasi, termasuk konsolidasi kepemilikan atas ruas-ruas tol strategis serta aksi pendanaan berbasis ekuitas pada anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT). Jasa Marga tetap memegang kendali mayoritas atas JTT dengan porsi kepemilikan 65%.

Langkah ini turut mendorong perbaikan struktur keuangan. DER berbasis utang berbunga turun menjadi 1,04x, interest coverage ratio meningkat menjadi 3,13x, dan rasio debt to EBITDA membaik dari 6,9x menjadi 4,7x pada akhir 2024. Semua indikator ini mencerminkan perusahaan yang makin sehat dan disiplin dalam ekspansi.