
Kenapa SBN Lebih Menarik Dibanding Deposito untuk Investor Pemula? Ini Alasannya
- Tren suku bunga yang sedang dalam fase penurunan juga menjadi momentum strategis untuk masuk ke pasar obligasi.
Tren Pasar
JAKARTA – Semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai melirik investasi sebagai bagian dari perencanaan keuangan masa depan. Salah satu instrumen yang kini mendapat perhatian luas adalah Surat Berharga Negara (SBN) ritel.
Dalam sebuah diskusi santai namun informatif, para pakar ekonomi dan pelaku industri membedah tren investasi, inklusi keuangan, dan bagaimana SBN menjadi pintu masuk yang menjanjikan bagi investor pemula.
Transformasi Masyarakat Menuju “Investing Society”
Chief Economist dan Head of Fixed Income Research PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, Fahrul Fulvian, menyampaikan bahwa meski tren investasi di Indonesia meningkat, jumlah investor aktif masih sangat kecil.
“Total investor terdaftar itu baru sekitar 16 juta, termasuk SBN, saham, dan reksa dana. Itu bahkan belum mencapai 10% dari jumlah penduduk Indonesia,” ujar Fahrul dalam talkshow yang diselenggarakan bersamaan dengan peresmian kerja sama Trimegah Sekuritas dan DANA Indonesia dalam penyediaan fitur pembelian e-SBN di dompet digital DANA, Jakarta, Kamis, 12 Juni 2025.
Meski demikian, ia optimis. Menurutnya, Indonesia sedang mengalami perubahan dari saving society menjadi investing society. “Kita mulai melihat pergeseran. Dulu masyarakat lebih banyak mengandalkan deposito. Tapi sekarang, kesadaran investasi mulai tumbuh, terutama di kalangan muda. Dan ini merupakan peluang besar,” lanjutnya.
- Indonesia Mau Gabung OECD: Apa Artinya Buat Ekonomi dan Masa Depan Kita?
- Menagih Utang Pinjol Ada Etikanya, Ini Hak Kamu sebagai Peminjam!
- Yang Lain Dicabut, Kenapa Izin PT Gag Nikel di Raja Ampat Aman?
SBN Jadi Gerbang Aman untuk Investor Pemula
SBN ritel dinilai sebagai instrumen yang sangat cocok bagi mereka yang baru ingin mulai berinvestasi. Fahrul menjelaskan, “Kalau kita bicara investasi awal, mulailah dari yang aman, seperti SBN. Pajaknya lebih rendah dibandingkan deposito, dan yang terpenting, dijamin oleh negara.”
Ia juga menekankan pentingnya pendekatan bertahap. “Kalau orang langsung lompat ke saham atau kripto tanpa pengalaman, bisa stres. Mulailah dari yang basic. SBN bisa jadi baby step yang aman.”
Tren suku bunga yang sedang dalam fase penurunan juga menjadi momentum strategis untuk masuk ke pasar obligasi. “Ketika suku bunga turun, harga obligasi cenderung naik. Ini bisa jadi peluang tambahan keuntungan selain dari kupon rutin,” jelasnya.
Baca Juga: Waspada Investasi Bodong: Kenali Ciri dan Cara Menghindarinya
Kemitraan Digital DANA dan Trimegah: Membuka Akses Lebih Luas
Senior Manager Investment and Insurance Business DANA Indonesia, Yosheda Quinn, memaparkan bagaimana kemitraan DANA dengan Trimegah Sekuritas memperluas akses investasi SBN.
“Kami sekarang punya sekitar 200 juta pengguna. Dari tier 1 sampai tier 4, semua bisa akses layanan kami. Dengan hanya KTP dan nomor ponsel, masyarakat sudah bisa berinvestasi di SBN melalui aplikasi DANA,” jelasnya.
Yosheda menambahkan bahwa kemitraan ini menyatukan kekuatan: Trimegah sebagai pemain pasar modal berpengalaman selama 35 tahun dan DANA sebagai platform digital dengan jangkauan luas.
“Kolaborasi ini memungkinkan masyarakat dari seluruh pelosok Indonesia bisa mengakses investasi yang dulunya mungkin hanya bisa dijangkau oleh masyarakat kota besar atau yang punya rekening bank.”
Yang menarik, DANA tidak mewajibkan pengguna memiliki rekening bank untuk bisa berinvestasi. “Kami ingin inklusif, jadi siapapun, termasuk yang belum punya rekening bank, bisa mulai investasi,” imbuh Yosheda.
Mengenali Profil Risiko Sebelum Berinvestasi
Head of Retail & Partnership Fixed Income Market PT Trimegah Sekuritas, Legazea Syifa, mengingatkan pentingnya mengenali profil risiko sebelum memilih produk investasi.
“Investor harus tahu dulu, apakah dirinya konservatif, moderat, atau agresif. Itu akan menentukan jenis produk yang sesuai,” jelasnya.
Menurutnya, SBN ritel hadir dalam berbagai jenis: tradable, non-tradable, konvensional, dan syariah. “Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menyediakan pilihan sesuai kebutuhan masyarakat. Misalnya, yang ingin investasi seperti menabung bisa pilih non-tradable. Yang ingin fleksibel bisa pilih tradable.”
Ia juga menyoroti potensi keuntungan lebih pada SBN tradable di tengah tren suku bunga menurun. “Saat suku bunga turun, harga obligasi bisa naik. Jadi ada potensi capital gain di pasar sekunder,” ungkap Legazea.
Yang tak kalah menarik, nominal minimum pembelian SBN hanya Rp1 juta. “Artinya, semua orang bisa mulai. Dan uniknya, entah Anda beli Rp1 juta atau Rp10 miliar, return-nya tetap sama. Ini beda dengan produk bank yang sering kali punya tingkatan bunga berdasarkan nominal,” katanya.
- 4 Film Bioskop Indonesia Temani Libur Panjang, Ada Tak Ingin Usai di Sini
- Berkunjung ke LPG Plant di Sorong, Papua
- Apa yang Harus Dilakukan Investor Pemula Kala IHSG Tertekan Negosiasi AS-China?
Kesimpulan: Peluang Investasi Masih Sangat Besar
Diskusi ini menegaskan bahwa meskipun tingkat literasi dan inklusi investasi di Indonesia masih rendah, potensi ke depan sangat besar. Perubahan demografi, peningkatan pendapatan, serta digitalisasi layanan keuangan menjadi kombinasi yang membuka jalan lebar menuju investing society.
Instrumen seperti SBN ritel menjadi pilihan cerdas bagi pemula yang ingin memulai langkah pertama dalam dunia investasi. Dengan dukungan platform digital seperti DANA dan pengalaman dari lembaga keuangan seperti Trimegah Sekuritas, kini investasi tak lagi rumit dan eksklusif.
Tips Memulai Investasi SBN:
- Kenali profil risiko – Apakah Anda konservatif, moderat, atau agresif?
- Pilih jenis SBN yang sesuai – Tradable atau non-tradable, syariah atau konvensional.
- Manfaatkan platform digital terpercaya – Seperti DANA, yang memudahkan proses pendaftaran.
- Mulai dari nominal kecil – Cukup Rp1 juta untuk ikut serta.
- Pahami timing dan momentum pasar – Misalnya, suku bunga turun = potensi capital gain.
Dengan langkah kecil namun terarah, masyarakat Indonesia dapat mulai meraih masa depan finansial yang lebih aman dan mapan. Dan semua itu bisa dimulai dari satu klik di aplikasi investasi digital.