
Kenalan Sama Bitchat, Aplikasi Chat Tanpa Internet Calon Pesaing WhatsApp
- Tidak ada basis data pusat, seluruh pesan disimpan langsung di perangkat pengguna dan akan terhapus setelah jangka waktu tertentu. Desain ini dibuat dengan tujuan utama menjaga privasi pengguna dan memberikan perlindungan terhadap sensor.
Tren Leisure
JAKARTA – Jack Dorsey yang dikenal luas sebagai salah satu pendiri Twitter (X) pada tahun 2006, kini tengah mengembangkan cara baru untuk menghubungkan orang-orang. Ia menciptakan aplikasi pesan berbasis jaringan mesh peer-to-peer yang memungkinkan pengguna berkomunikasi melalui Bluetooth, tanpa memerlukan koneksi internet.
Lewat unggahan di X, Dorsey mengungkapkan ia merancang versi dasar dari aplikasi bernama Bitchat selama akhir pekan, sebagai sarana untuk mempelajari sejumlah teknologi yang mendukung layanan berbasis mesh.
Hal menarik dari Bitchat adalah sifatnya yang sepenuhnya terdesentralisasi, tanpa server pusat untuk menyimpan pesan.
- Dari Bumble sampai Canva, Inilah Startup Sukses yang Didirikan Perempuan
- Dirikan Startup di Usia 18 Tahun dan Dilirik Google, Anak 'Ajaib' Ini Menghilang secara Misterius
- Ekonomi Restoratif: Harapan Baru Indonesia dari Desa
Dilansir dari New Atlas, aplikasi ini akan bekerja mirip dengan sistem pesan klasik berusia 36 tahun bernama IRC (Internet Relay Chat), di mana pengguna dapat berkomunikasi dalam ruang obrolan berdasarkan topik tertentu atau mengirim pesan langsung secara pribadi.
Karena menggunakan koneksi Bluetooth, kalian bisa langsung mengirim pesan ke orang lain yang memiliki aplikasi ini dalam jarak sekitar 300 meter. Jika penerima berada lebih jauh, Bitchat akan meneruskan pesan tersebut melalui perangkat-perangkat terhubung lainnya menggunakan protokol nirkabel hingga pesan mencapai tujuan.
Bitchat juga menjanjikan fitur enkripsi end-to-end untuk pesan pribadi, perlindungan dengan kata sandi untuk ruang obrolan, serta penyimpanan pesan yang bersifat sementara dan hanya tersimpan di memori perangkat. Pengguna tidak perlu memberikan nomor telepon atau alamat email untuk mengakses aplikasi ini, dan aktivitas di dalamnya tidak akan dilacak.
Dilansir dari Hindustan Times, berbeda dengan aplikasi pesan konvensional seperti WhatsApp atau Telegram yang bergantung pada server pusat dan mengharuskan pengguna mendaftar dengan email atau nomor telepon, Bitchat sepenuhnya terdesentralisasi.
Tidak ada basis data pusat, seluruh pesan disimpan langsung di perangkat pengguna dan akan terhapus setelah jangka waktu tertentu. Desain ini dibuat dengan tujuan utama menjaga privasi pengguna dan memberikan perlindungan terhadap sensor.
Versi Awal
Dorsey telah merilis versi awal Bitchat untuk dicoba melalui program TestFlight milik Apple di iOS, namun slotnya saat ini sudah penuh. Ia juga menyebut sistem ini bersifat lintas platform dan dapat diintegrasikan ke dalam aplikasi Android, meskipun belum ada kepastian kapan atau apakah ia akan melakukannya.
Aplikasi ini memiliki kemiripan dengan beberapa alat pesan berbasis jaringan mesh lainnya, seperti FireChat dan Bridgefy yang kini sudah tidak aktif. Semuanya menggunakan prinsip serupa, pengiriman pesan secara offline melalui sambungan Bluetooth.
Aplikasi semacam ini sempat populer saat protes di Hong Kong pada 2019, ketika pemerintah setempat dikabarkan membatasi akses internet dan berupaya memata-matai pesan pribadi.
Aplikasi seperti ini juga berguna saat terjadi pemadaman internet atau ketika jaringan seluler tidak stabil, misalnya di festival musik atau kerumunan besar.
Versi Bitchat di masa mendatang direncanakan akan mendukung Wi-Fi Direct untuk kecepatan dan jangkauan yang lebih baik.
Tahap beta difokuskan pada pengoptimalan konsumsi baterai dan kestabilan sistem relay, dengan rencana untuk memperluas dukungan ke lebih banyak platform ke depannya. Pada peluncuran versi final nanti, tim pengembang berencana menambahkan dukungan protokol Wi-Fi guna meningkatkan bandwidth dan memungkinkan berbagi konten kaya seperti foto dan video.
Meski konsep seperti ini bukan hal baru, keterlibatan Jack Dorsey dalam solusi pesan offline yang mengutamakan privasi cukup menarik. Dorsey dikenal sebagai pendukung kuat kebebasan berekspresi dan kerap mengkritik sensor serta kendali pemerintah terhadap platform daring.
Sebelumnya, ia mendirikan Bluesky pada 2019 sebagai pesaing X, dan belakangan juga mendukung Nostr, sebuah standar jejaring sosial terdesentralisasi yang memungkinkan terciptanya platform mirip X. Dorsey juga menjabat sebagai ketua Block Inc., perusahaan di balik layanan keuangan Square.
- Pelan tapi Pasti, 'Gurita' Luhut Kuasai Diplomasi hingga Ekonomi RI
- James Gunn Harus Berjuang Keras Melahirkan Lagi Superman ke Layar Lebar
- Kopdes Merah Putih Ancam Bank Himbara Senasib BUMN Karya? Ini Solusi Ekonom
Untuk saat ini, Bitchat tampaknya masih merupakan proyek eksperimental dan sarana belajar bagi Dorsey, tanpa tekanan besar terhadap pertumbuhannya.
Namun, patut untuk memantau perkembangan aplikasi ini ke depan, terutama melihat apakah nama besar dan pengaruh Dorsey dapat mendorong popularitasnya, di tengah meningkatnya ketegangan antarnegara dan maraknya sensor internet di berbagai belahan dunia.