
Kembangkan Solusi AI, Jatis Mobile Bakal IPO Akhir Kuartal ll-2023
- Adapun dana segar hasil IPO nantinya sekitar 23% nya akan digunakan untuk investasi teknologi AI dan sisanya untuk pembiayaan operasional klien enterprise.
Industri
JAKARTA - PT Informasi Teknologi Indonesia (Jatis Mobile), entitas usaha Indivara Group bakal melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) di kuartal ll-2023.
Direktur Utama Jatis Mobile, Erik Rivai Ridzal mengatakan saat ini pihaknya tinggal selangkah lagi untuk melantai di bursa. Perusahaan akan melepas sebanyak-banyaknya 20% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nominal saham sementara Rp100 per lembar saham.
“Masih menunggu pernyataan pra efektif dari OJK. Kami harapkan bisa IPO di kuartal ll-2023 mengingat ini kan mau lebaran juga, antriannya panjang,” kata dia di Jakarta, Rabu, 5 April 2023.
- Ini Daftar Tarif Tol Trans Jawa untuk Mudik Lebaran 2023
- Harga Minyak Mentah RI (ICP) Turun jadi US$74,59 per Barel, Ini Sebabnya
- Tren Bisnis Baru: Aksesoris Bead
Adapun dana segar hasil IPO nantinya sekitar 23% nya akan digunakan untuk investasi teknologi AI dan sisanya untuk pembiayaan operasional klien enterprise.
Perusahaan yang fokus pada solusi berbasis teknologi yang berfokus pada solusi komunikasi dan distribusi digital mengklaim sudah beroperasi selama 20 tahun dan tidak pernah mengalami kerugian.
Perusahaan yang sudah memiliki sertifikasi ISO 9001 dan 27001 ini telah melayani lebih dari 500 klien enterprise dan diharapkan setelah IPO bisa menambah klien enterpise hingga dua kali lipatnya dalam waktu 1,5 tahun ke depan. Mereka menggunakan solusi AI berbasis NLP dari Jatis untuk mendulang penghasilan sembari menekan biaya.
Selain melayani klien enterprise, perusahaan juga telah melayani lebih dari 11.700 UMKM lewat produk Beranda Toko. Beranda Toko memungkinkan UMKM membangun marketplace mereka cukup lewat WhatsApp tanpa harus mengunduh aplikasi.
Sejak tahun 2018, perusahaan sudah dipercaya oleh WhatsApp yang kini dimiliki Meta, induk usaha Facebook dan dipilih sebagai salah satu partner terbaik Meta. Sejak diakuisisi Meta, WhatsApp kini bisa dikomersialisasi.
“Kami melayani medium and small business dengan berkolaborasi bersama Meta membangun marketplace. Ini pasarnya besar sekali ada sekitar 167 juta pengguna aktif WhatsApp dan sekitar 300 perusahaan menggunakan WhatsApp dalam 3 tahun terakhir. UMKM juga kan kalau mau masuk marketplace persyaratan terlalu banyak, ini yang coba kita minimalisir persyaratannya,” tambah Erik.
Erik juga mengakui Beranda Toko telah menggandeng beberapa payment gateway seperti Shopee, Gopay, Virtual Account Bank Mandiri, BRI dan BCA untuk semakin mrmanjakan UMKM dan konsumen mereka.
“Jadi ada satu masa sejak pandemi itu AI menjadi pop culture. Apalagi sejak adanya ChatGPT dari OpenAI itu oranng merasa sehari-hari berinteraksi dengan AI. Bayangkan efisiensi biaya yang begitu besar dibanding perusahaan harus pakai call center itu biayanya mahal sekali dibanding teknologi messaging berbasis AI,” kata Erik.
Perusahaan juga berencana masuk ke pasar global di mana induk udaha mereka beroperasi yakni Malaysia, Filipina dan Singapura. Pada akhir kuartal-ll, pihaknya akan menentukan apakah akan masuk ke pasar global di tahun 2023 atau 2024.
“Kami sampai di satu titik dimana ada opsi pasar Indonesia terus diperbesar tapi pasar global juga digarap, tentunya itu saat kita sudah confident dimana pasar Indonesia pertumbuhannya bagus,” pungkas Erik.