Kawasan PT Chandra Asri - Panji 1.jpg
Nasional

Jadi Korban Pemalakan, Berikut Profil Chandra Asri Alkali

  • Chandra Asri Alkali merupakan anak perusahaan Chandra Asri Group. CAG didirikan pada tahun 1992, mengoperasikan satu-satunya fasilitas naphtha cracker di Indonesia

Nasional

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Nama PT Chandra Asri Alkali (CAA) menjadi viral ketika sebuah video menunjukkan pengusaha di Kota Cilegon, Banten, meminta jatah dari proyek senilai Rp5 triliun tanpa melewati proses tender dari anak perusahaan Chandra Asri Group tersebut.

Video tersebut memperlihatkan perwakilan dari Chengda Engineering Co., Ltd (CCE), kontraktor proyek pembangunan pabrik CAA yang berinteraksi dengan pengusaha lokal. Mereka bagian dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Cilegon. Chengda Engineering Co., Ltd (CCE) diketahui sebagai kontraktor yang mengerjakan proyek CAA, 

Dalam rekaman yang diunggah Selasa, 13 Mei 2025, salah satu anggota Kadin tampak meminta agar proyek bernilai triliunan tersebut diberikan langsung kepada mereka tanpa melalui proses lelang.

Profil PT Chandra Asri Alkali

Chandra Asri Alkali adalah perusahaan yang berfokus pada industri kimia, dan saat ini dipimpin oleh Presiden Direktur Erwin Ciputra. Chandra Asri Alkali merupakan anak perusahaan Chandra Asri Group. CAG didirikan pada tahun 1992, mengoperasikan satu-satunya fasilitas naphtha cracker di Indonesia, yang menghasilkan bahan baku utama bagi sektor industri seperti olefin, poliolefin, stirena monomer, dan butadiena.

Perannya yang krusial dalam menyediakan berbagai bahan baku esensial ini memperkuat posisi Chandra Asri Group sebagai objek vital nasional yang mendukung beragam industri di Indonesia.

Chandra Asri Group merupakan bagian dari Barito Pacific Group yang memegang kepemilikan mayoritas atas perusahaan ini. Barito Group adalah perusahaan miliki taipan ternama Prajogo Pangestu. Salah satu putra Prajogo, Baritono Prajogo Pangestu, menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Komersial di PT Chandra Asri Alkali.

Chandra Asri Group, pabrik CA-EDC yang berlokasi di Kota Cilegon akan dioperasikan oleh PT Chandra Asri Alkali. Proyek ini termasuk dalam daftar 77 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang diumumkan Presiden Prabowo Subianto.

Pabrik CA-EDC tersebut menargetkan kapasitas produksi tahunan sebesar 400 ribu ton kaustik soda basah dan 500 ribu ton ethylene dichloride. Kaustik soda akan digunakan dalam industri pemurnian alumina dan nikel, serta mendukung kebutuhan produksi baterai kendaraan listrik.

Sementara, ethylene dichloride berperan sebagai bahan utama dalam pembuatan polivinil klorida (PVC) yang banyak digunakan di sektor konstruksi.

Pabrik CA-EDC yang milik PT Chandra Asri Alkali diperkirakan dapat menyerap sekitar 3.000 tenaga kerja selama tahap konstruksi dan mempekerjakan sekitar 250 orang saat mulai beroperasi. Selain itu, kehadiran pabrik di Cilegon ini diharapkan mampu menekan ketergantungan Indonesia terhadap impor produk chlor alkali, dengan potensi penghematan hingga Rp4,9 triliun setiap tahunnya.

Seluruh produksi ethylene dichloride dari pabrik ini direncanakan untuk diekspor, dengan potensi kontribusi terhadap devisa negara mencapai Rp5 triliun per tahun.

Selain mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8% dan menciptakan lapangan pekerjaan, proyek pabrik CA-EDC ini juga diyakini akan memperkuat upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menurunkan angka kemiskinan, serta mendorong pembangunan yang merata di berbagai wilayah Indonesia.

Adapun, menurut Laporan Tahunan 2024 PT Chandra Asri Pacific Tbk, PT Chandra Asri Alkali didirikan di Jakarta pada tahun 2023. Perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh PT Chandra Asri Perkasa, dengan total aset mencapai US$257.387.000 atau sekitar Rp4,1 triliun.

PT Chandra Asri Alkali akan mengoperasikan pabrik chlor alkali-ethylene dichloride (CA-EDC), yang direncanakan akan selesai pada tahun 2027. Proses pembangunan pabrik ini akan dimulai pada tahun 2025 dan memasuki tahap konstruksi.

Dilansir dari chandra-asri.com, pada tahun 2011, Chandra Asri Group menjalin kerja sama strategis dengan Siam Cement Group (SCG), yang melalui anak usahanya, SCG Chemicals, kini menjadi salah satu pemegang saham utama.

Kemudian pada tahun 2021, perusahaan menggandeng ThaiOil Public Company Limited (ThaiOil) sebagai mitra strategis. Kemitraan ini semakin memperkuat posisi Chandra Asri Group dalam mendorong pertumbuhan industri, baik di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara. Top of Form

Pada tahun 2024, Chandra Asri Group memulai langkah transformasi strategis untuk menjadi pemimpin dalam solusi Energi, Kimia, dan Infrastruktur di kawasan Asia Tenggara.

Transformasi ini bertujuan untuk memperluas portofolio bisnis guna memberikan manfaat maksimal bagi seluruh pemangku kepentingan, memperkuat citra sebagai mitra pertumbuhan yang andal dalam mendukung sektor-sektor strategis di Asia Tenggara, membuka peluang baru untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dan pemangku kepentingan, memenuhi permintaan pasar domestik, serta mempertegas posisi perusahaan di industri kimia dan infrastruktur.

Transformasi ini semakin memperkuat posisi Chandra Asri Group sebagai mitra pertumbuhan terpercaya di kawasan Asia Tenggara dan regional, sekaligus menjadikannya pilihan strategis bagi berbagai pemimpin industri, seperti Salim Group, EGCO Group, dan Compagnie Financière du Groupe Michelin.

Proses transformasi tersebut juga mencakup berbagai lini usaha, termasuk manufaktur, perdagangan bahan kimia, petrokimia, karet sintetis, serta pengelolaan infrastruktur seperti dermaga, fasilitas penyimpanan tangki, logistik, pengelolaan air, dan energi.