<p>Ilustrasi bitcoin / Pixabay</p>
Tren Pasar

IPO Bursa Kripto (COIN) Langsung ARA Barengan Restu Elon Musk, Sinyal Apa?

  • Demam kripto kembali! Saham COIN langsung ARA di hari pertama, disusul 'restu' Elon Musk untuk BTC. Apakah ini sinyal pesta cuan akan dimulai?

Tren Pasar

Alvin Bagaskara

JAKARTA – Demam Kripto secara resmi kembali ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada perdagangan perdananya hari ini, Rabu, 9 Juli 2025, saham induk bursa kripto PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) sukses besar dan langsung terkunci di batas Auto Rejection Atas (ARA).

Saham COIN melesat 35% dari harga IPO Rp100 menjadi Rp135 per saham sesaat setelah pasar dibuka. Euforia ini terjadi di saat yang sangat tepat. Di panggung global, sentimen terhadap aset kripto juga sedang memanas, terutama setelah kabar besar datang dari salah satu orang paling berpengaruh di dunia teknologi.

Jadi, apa hubungan antara IPO COIN di Jakarta dengan manuver politik Elon Musk di Amerika Serikat? Dan apa artinya semua ini bagi para investor kripto di Indonesia? Mari kita bedah lima poin pentingnya.

1. Cerminan Besarnya Pasar Kripto Indonesia

Kesuksesan IPO COIN bukanlah sebuah kebetulan. Ini adalah cerminan dari betapa besarnya pasar aset kripto di Indonesia. Data terbaru dari Chainalysis menunjukkan Indonesia kini menduduki peringkat ketiga dunia dalam hal adopsi kripto, nomor satu di Asia Tenggara.

Jumlah investor kripto di tanah air pun terus meroket, mencapai 14,16 juta orang per April 2025. Dengan basis pasar yang begitu masif, wajar jika emiten yang berhubungan langsung dengan ekosistem kripto seperti COIN langsung diserbu investor saat melantai di bursa.

Keberhasilan COIN menghimpun dana segar Rp220 miliar dari IPO menunjukkan tingginya kepercayaan publik terhadap masa depan industri aset digital yang teregulasi di Indonesia.

2. Membangun Ekosistem Kripto yang Teregulasi

Direktur Utama COIN, Ade Wahyu, menegaskan bahwa tujuan utama perusahaan menjadi perusahaan terbuka adalah untuk memperkuat ekosistem. Perlu diketahui, COIN adalah induk dari Bursa Berjangka Kripto CFX dan Lembaga Kustodian ICC yang sudah resmi diawasi regulator.

Dana hasil IPO ini pun akan digunakan untuk memperkuat modal kerja kedua anak usaha tersebut. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi industri di mata publik.

"Melalui Bursa CFX dan Lembaga Kustodian ICC yang dijalankan secara transparan... kami percaya industri aset kripto nasional akan terus berkembang positif," ungkap Ade dalam seremoni pencatatan sahamnya.

3. Kabar dari Panggung Global

Di saat COIN berpesta di Jakarta, sentimen positif dari AS datang dari Elon Musk. Bos Tesla dan SpaceX ini mengonfirmasi bahwa partai politik barunya, 'America Party', akan secara resmi mendukung Bitcoin sebagai salah satu aset yang diakui.

Langkah ini memberikan validasi politik yang luar biasa bagi Bitcoin. Keputusan Musk ini didasari oleh pandangannya terhadap mata uang konvensional. "Uang fiat itu tidak ada harapan, jadi ya," tulis Musk di platform X sebagai bentuk dukungannya terhadap Bitcoin.

Dukungan dari tokoh sekaliber Elon Musk, yang perusahaannya (Tesla) masih menyimpan lebih dari 11.000 Bitcoin, tentu menjadi 'bensin' baru yang memanaskan kembali pasar kripto global.

4. Proyeksi Harga dan Arus Dana Institusional

Dukungan politik ini bukan sekadar kata-kata. Para analis melihatnya sebagai katalis yang bisa memicu reli harga Bitcoin selanjutnya. Model harga dari CoinCodex bahkan memproyeksikan harga rata-rata BTC bisa mencapai US$125.027 pada tahun 2025.

'Restu' dari tokoh dan partai politik ini memberikan legitimasi baru bagi Bitcoin. Hal ini berpotensi membuka pintu bagi masuknya arus dana institusional yang lebih besar, seperti dana pensiun atau bahkan dana kekayaan negara (sovereign wealth funds).

Jika ini terjadi, maka permintaan terhadap Bitcoin akan meningkat secara signifikan, yang tentu saja berpotensi mendorong harganya naik ke rekor-rekor baru.

5. Jadi, Waktunya All-In? 

Dengan semua sentimen positif ini, baik dari lokal maupun global, apakah ini saatnya untuk all-in ke kripto? Tunggu dulu. Di balik setiap potensi keuntungan besar, selalu ada risiko yang sepadan.

Investor tetap harus waspada terhadap beberapa hal. Pertama, risiko pengetatan regulasi di AS dan Eropa yang bisa terjadi tiba-tiba. Kedua, ketidakstabilan geopolitik global atau ancaman resesi yang bisa menekan aset berisiko.

Terakhir, persaingan dari ribuan altcoin lain juga menjadi faktor. Kesimpulannya, prospek terlihat sangat cerah, namun volatilitas adalah 'DNA' dari aset kripto. Selalu lakukan riset Anda sendiri dan berinvestasi dengan bijak.