
IPO Anak Usaha TPIA di Depan Mata, Akankah Jadi Game Changer di Bursa Efek Indonesia?
- Lebih dari sekadar IPO biasa, kehadiran CDI di pasar modal berpotensi menjadi sebuah tonggak sejarah. Perusahaan di bawah konglomerat Prajogo Pangestu ini digadang-gadang bisa masuk dalam jajaran lima perusahaan "mercusuar" (lighthouse).
Bursa Saham
JAKARTA - PT Chandra Daya Investasi (CDI), entitas bisnis strategis yang berada di bawah naungan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dikonfirmasi segera melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). Langkah ini akan membawa CDI menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Lebih dari sekadar IPO biasa, kehadiran CDI di pasar modal berpotensi menjadi sebuah tonggak sejarah. Perusahaan di bawah konglomerat Prajogo Pangestu ini digadang-gadang bisa masuk dalam jajaran lima perusahaan "mercusuar" (lighthouse).
Istilah "lighthouse" sendiri disematkan bagi perusahaan dengan nilai emisi IPO minimal Rp3 triliun serta free float saham minimum 15%, menandakan skala dan dampak signifikan yang diharapkan dari para pemain besar ini di bursa.
- Berpulang, Inilah Profil Legenda Bulutangkis Tan Joe Hok
- ADMR Bagi Dividen Perdana Sejak IPO, Berapa Bagian ADRO?
- 7 Hadits Keutamaan Puasa Arafah, Puasa Sebelum Iduladha
Ini dibenarkan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, pada Senin, 2 Janu 2025, mengonfirmasi bahwa pernyataan pendaftaran IPO CDI telah diterima dan sedang dalam proses penelaahan.
Kehadiran CDI dalam daftar calon emiten "lighthouse" ini sejalan dengan data OJK yang menunjukkan telah efektifnya lima IPO senilai total Rp 3,23 triliun per 8 Mei 2025, dengan 28 perusahaan lain masih dalam kajian. BEI juga mencatat 14 perusahaan telah IPO dengan dana terhimpun Rp 7,01 triliun hingga 23 Mei 2025, menggambarkan antusiasme pasar.
Didukung Dana Segar Triliunan
CDI, yang merupakan bagian integral dari ekosistem bisnis konglomerat Prajogo Pangestu melalui Grup Barito, berdasarkan prospektus yang telah dibocorkan pelaku pasar berencana melepas hingga 12,48 miliar saham.
Adapun jumlah saham yang ditawarkan mewakili 10% dari total modal pasca-IPO. Dengan target harga penawaran di kisaran Rp170-Rp190 per saham (nilai nominal Rp 100), CDI berpotensi meraup dana segar mencapai Rp2,37 triliun.
Sementara itu, dana hasil IPO ini direncanakan akan digunakan untuk mendukung ekspansi strategis CDI di sektor infrastruktur inti. Fokusnya mencakup pengembangan dalam penyediaan listrik, pengelolaan air, serta peningkatan layanan kepelabuhanan yang krusial.
Di samping itu, peran juga CDI sangat vital, tidak hanya sebagai penopang operasional induk usahanya, TPIA, tetapi juga sebagai kontributor bagi industri nasional melalui anak-anak usahanya seperti PT Krakatau Chandra Energi (KCE), PT Chandra Shipping International (CSI) di bidang logistik maritim, dan PT Redeco Petrolin Utama (RPU) di sektor kepelabuhanan dan penyimpanan.
RPU, misalnya, mengelola 72 tangki penyimpanan berkapasitas 129.700 kiloliter, sementara CSI terus mengembangkan armada kapalnya. Hal ini juga ditegaskan oleh Presiden Direktur RPU dan CSI, Lingga Widiastri, menekankan peran krusial kedua entitas dalam mendukung pertumbuhan infrastruktur Chandra Asri Group dan efisiensi logistik nasional.
Kinerja dan Proyeksi di Tengah Dinamika Pasar
Meskipun laporan keuangan kuartal I-2025 CDI menunjukkan pendapatan US$34,64 juta, turun 66% dari pencapaian per akhir 2024 (US$102,25 juta), dan laba tahun berjalan US$30,23 juta, turun 7,5% dari tahun buku 2024 (US$32,69 juta), langkah IPO ini mengisyaratkan optimisme dan kebutuhan strategis untuk pendanaan ekspansi. Di sisi lain, aset perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan.
Mengenai jadwal IPO, informasi yang dihimpun dari berbagai pemberitaan berdasarkan sumber-sumber yang mengetahui rencana korporasi ini menyebutkan bahwa setelah spekulasi awal mengenai pelaksanaan pada kuartal I 2025, target pencatatan saham dengan kode CDIA ini kini diarahkan pada akhir Juni 2025.
Kendati demikian, kepastian jadwal ini sepenuhnya bergantung pada persetujuan final dari OJK dan BEI. Yang menarik, aksi korporasi CDI ini akan didukung oleh sejumlah penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underwriters) yakni PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Henan Putihrai Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.