
Investasi Industri 2021 Diproyeksi Capai Rp323,56 Triliun
JAKARTA- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksi investasi sektor industri pengolahan pada 2021 mencapai Rp323,56 triliun. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan proyeksi serapan investasi tersebut berdasarkan asumsi pandemi COVID-19 terkendali dengan adanya vaksin. Hal ini akan mendorong aktivitas ekonomi mulai pulih. Serapan investasi yang tumbuh positif ini sejalan dengan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas diproyeksikan naik […]
Industri
JAKARTA- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memproyeksi investasi sektor industri pengolahan pada 2021 mencapai Rp323,56 triliun.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan proyeksi serapan investasi tersebut berdasarkan asumsi pandemi COVID-19 terkendali dengan adanya vaksin. Hal ini akan mendorong aktivitas ekonomi mulai pulih.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Serapan investasi yang tumbuh positif ini sejalan dengan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas diproyeksikan naik jadi 3,95 persen pada 2021.
“Setelah naik 37,1 persen dari periode yang sama tahun 2019, proyeksi investasi sektor industri pengolahan tahun 2021 akan naik hingga Rp323,56 triliun,” kata Menperin Agus dalam Konferensi Pers Akhir Tahun Senin 28 Desember 2020.
Menperin Agus menjelaskan bahwa investasi akan menjadi faktor penggerak pertumbuhan sektor industri pada tahun 2021. UU Cipta Kerja dan komitmen pemerintah menyelesaikan aturan turunannya menjadi daya tarik investor.
Selain itu, kata dia, kontraksi investasi di Indonesia cukup rendah di antara negara ASEAN. Terdapat rencana relokasi beberapa pabrik dari China yang membuktikan Indonesia menjadi destinasi investasi pascapandemi.
Menperin Agus memaparkan bahwa hingga September 2020 pertumbuhan investasi industri pengolahan mencapai Rp265,28 triliun. Angka ini naik sebesar 37,1 persen jika membandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.
Ada pun subsektor industri yang kemungkinan tumbuh positif sepanjang tahun 2020 antara lain industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, logam dasar, serta makanan.
“Kami masih melihat bahwa sektor makanan dan minuman masih menjadi idola, sektor logam, otomotif juga masih menjadi kekuatan kita untuk mendorong kendaraan baterai dan listrik,” kata Menperin Agus.