
Info Saham Hari Ini: Peluang Rebound IHSG, Cermati Peluang BBTN hingga PANI
- IHSG hari ini, 18 Juni 2025, diperkirakan bergerak fluktuatif dengan potensi menguat. Temukan analisis lengkap dan sinyal trading untuk saham BUKA, AMRT, ACES, BBTN, PANI, dan lainnya.
Tren Pasar
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak fluktuatif cenderung menguat pada perdagangan hari ini, Rabu, 18 Juni 2025.
Sejumlah sentimen positif dari dalam negeri menjadi penopang utama indeks, meski investor juga tetap mencermati rilis data ekonomi penting dan perkembangan isu geopolitik global.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, pada penutupan perdagangan Selasa, 17 Juni 2025, IHSG berhasil menguat 0,54% dan ditutup di level 7.155,85. Phintraco Sekuritas pun dalam risetnya menyebut kondisi tersebut karena pasar merespons positif perkembangan sejumlah emiten.
Di antaranya adalah kerja sama Danantara dengan INA dan TPIA untuk membangun pabrik klor-alkali, serta dukungan pembiayaan Danantara senilai Rp130 triliun untuk Program 3 Juta Rumah yang siap didukung oleh bank-bank besar seperti Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN dan BSI.
- Dari Jaksel ke Seoul, Ini Perjalanan Andanu Prasetyo Rintis Kopi Tuku
- Defisit APBN Mei 2025 Capai Rp21 T, Bagaimana Negara Lain?
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 18 Juni 2025 untuk Wilayah DKI Jakarta
Dari sisi teknikal, Phintraco Sekuritas menyoroti sinyal positif. “Secara teknikal, indikator Stochastic RSI sudah berada di area oversold. IHSG juga mampu bertahan di atas level MA200,” tulis Phintraco pada Rabu, 18 Juni 2025.
Kondisi ini membuka peluang rebound, meski pergerakannya diperkirakan fluktuatif dalam rentang support 7.100, pivot 7.150, dan resistance 7.200. Pandangan teknikal yang lebih detail datang dari MNC Sekuritas. Mereka melihat adanya potensi pergerakan yang lebih lebar.
Sebab, jika IHSG mampu menembus resistance kunci di 7.240, terbuka peluang reli lanjutan untuk menguji area 7.263 hingga 7.355. "Namun, waspadai potensi koreksi ke area support 6.713-7.009 jika tekanan jual kembali mendominasi," tulis tim analis MNC Sekuritas.
Yang perlu dicatat, hari ini, pelaku pasar juga akan menantikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang diperkirakan akan mempertahankan BI Rate di level 5,5%. Sementara dari luar negeri, data inflasi Inggris dan data perumahan AS akan menjadi perhatian.
Rekomendasi Saham Pilihan
Di tengah kondisi pasar yang dinamis, Phintraco Sekuritas merekomendasikan beberapa saham yang dinilai memiliki peluang cuan, di antaranya adalah PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).
Sementara itu, MNC Sekuritas merilis empat rekomendasi dengan analisis yang mendalam. Yang pertama adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dengan rekomendasi Buy on Weakness. Analis mencatat, meskipun saham terkoreksi 3,75% ke Rp2.310, pelemahannya masih tertahan oleh MA60. Area beli disarankan pada rentang Rp2.170 hingga Rp2.260, dengan target harga di level Rp2.510 dan Rp2.730. Stoploss disarankan di bawah level Rp2.090.
Selanjutnya, saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mendapat rekomendasi Buy on Weakness. Penguatan signifikan 5,93% ke level Rp143 yang mampu menembus MA20 dan MA60 menjadi sinyal positif. Investor dapat mempertimbangkan area beli di kisaran Rp137 sampai Rp141, dengan target harga dipatok pada level Rp147 dan Rp152. Terapkan stoploss jika harga bergerak di bawah Rp134.
Emiten ritel, PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), juga masuk dalam daftar dengan strategi Buy on Weakness. Analis melihat saham ini rawan terkoreksi jangka pendek, sehingga membuka peluang beli di harga bawah. Rentang beli disarankan pada Rp565 hingga Rp635, dengan target harga di level Rp700 dan Rp835. Batasi risiko dengan stoploss di bawah Rp540.
Terakhir, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) direkomendasikan Speculative Buy. Koreksi saham yang tertahan oleh MA20 dinilai menarik untuk spekulasi beli. Area beli disarankan pada rentang Rp10.825 hingga Rp11.025, dengan target harga di level Rp11.925 dan Rp12.400. Investor diimbau untuk selalu menerapkan manajemen risiko dan memasang stoploss di bawah Rp10.575.