
Info Saham Hari Ini: IHSG Wait and See, Cermati AMRT, ICBP, dan PGEO
- Prediksi IHSG 4 Juli 2025: Indeks uji level kritis di tengah sikap wait and see. Cek saham pilihan analis seperti AMRT, ICBP, PGEO, dan lainnya di sini.
Tren Pasar
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan bergerak konsolidasi pada perdagangan hari ini, Jumat, 4 Juli 2025. Proyeksi ini muncul setelah indeks ditutup melemah tipis 0,05% ke level 6.878,05 pada Kamis, dengan investor menunjukkan sikap wait and see menanti sentimen baru.
Sejumlah faktor menjadi penyebab sikap hati-hati para pelaku pasar, mulai dari penyerapan likuiditas domestik oleh maraknya penawaran saham perdana (IPO) hingga kewaspadaan terhadap data ekonomi global. Analis dari Phintraco Sekuritas dan MNC Sekuritas memberikan pandangan teknikal yang beragam, namun sama-sama menyoroti level-level krusial yang perlu dicermati investor.
Phintraco Sekuritas secara spesifik memprediksi IHSG akan cenderung berkonsolidasi di rentang support 6.800 dan resistance 6.950. Proyeksi ini didasari oleh sinyal teknikal, di mana riset mereka menyebutkan "indikator MACD dan Stochastic RSI belum menunjukkan momentum beli yang kuat," jelasnya dalam riset Jumat, 4 Juli 2025.
- Rahasia jadi Duta Besar: Pendidikan, Karier, hingga Fit and Proper Test
- Tabungan Zaman Now: Buka Rekening Lewat HP, Dapat Hadiah, dan Bebas Biaya Transfer!
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 04 Juli 2025 untuk Wilayah DKI Jakarta
Selain itu, Phintraco menyoroti faktor fundamental yang menahan laju indeks. "Disinyalir likuiditas terserap oleh masifnya penawaran IPO dalam waktu bersamaan," tulis riset Phintraco Sekuritas.
Sementara itu, MNC Sekuritas melihat IHSG masih memiliki ruang untuk menguat dalam jangka pendek. Menggunakan analisis Elliott Wave, mereka menyimpulkan posisi IHSG saat ini sedang "berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b]," yang membuka peluang penguatan menuju rentang 6.992-7.050.
Meski demikian, tim analis juga menekankan pentingnya manajemen risiko. Investor diimbau untuk waspada terhadap potensi koreksi yang lebih dalam jika support gagal bertahan, di mana IHSG berisiko "menguji 6.582-6.721," tegas riset MNC Sekuritas.
Dari sisi eksternal, sentimen utama datang dari sikap pasar pasca-rilis data Non-Farm Payrolls AS yang lebih kuat dari ekspektasi. Menurut Phintraco, data ini membuat "peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada bulan Juli ini akan semakin kecil," sehingga menahan minat risiko di pasar negara berkembang.
Rekomendasi Saham
Di tengah proyeksi pasar yang cenderung mendatar, MNC Sekuritas merilis empat rekomendasi saham dengan strategi trading jangka pendek.
Pertama, saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mendapat rekomendasi Speculative Buy. Investor dapat mempertimbangkan area beli di kisaran Rp2.240-Rp2.310, dengan target harga dipatok pada level Rp2.450 dan Rp2.530, serta stoploss di bawah Rp2.140.
Selanjutnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) direkomendasikan Buy on Weakness pada rentang harga Rp10.575-Rp10.700. Target harga untuk saham ini berada pada level Rp10.925 dan Rp11.250, dengan penerapan manajemen risiko dan stoploss ketat di bawah level Rp10.350.
Emiten sawit, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), juga masuk dalam daftar. Rekomendasi Buy on Weaknessdiberikan pada rentang beli Rp1.230-Rp1.260, dengan target harga yang dipatok pada level Rp1.360 dan Rp1.440. Stoploss disarankan di bawah level Rp1.170.
Terakhir, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) direkomendasikan Speculative Buy di area Rp1.940-Rp1.980. Target harga ditetapkan pada level Rp2.100 dan Rp2.230, dengan penerapan stoploss ketat sebagai manajemen risiko di bawah level Rp1.895.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham lain yang diprediksi berpotensi menarik. Saham-saham yang menjadi pilihan tersebut adalah PGEO, JPFA, ESSA, MBMA, dan KLBF, yang dapat menjadi alternatif bagi investor.