
Info Saham Hari Ini: IHSG Rawan Profit Taking, Cermati BBNI dan PANI
- IHSG hari ini Kamis, 26 Juni 2025, diprediksi rawan aksi profit taking di tengah ketidakpastian pasar dan menjelang long weekend. Namun, saham BBNI hingga PANI layak dicermati.
Tren Pasar
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan kembali berada di bawah tekanan pada perdagangan hari ini, Kamis, 26 Juni 2025. Aksi ambil untung jangka pendek investor menjelang libur panjang serta ketidakpastian pasar menjadi sentimen utama yang membayangi pergerakan indeks.
Dalam risetnya, Phintraco Sekuritas dan MNC Sekuritas kompak menyoroti potensi koreksi lanjutan setelah IHSG ditutup melemah 0,54% ke level 6.832 pada perdagangan sebelumnya. Kedua sekuritas melihat investor cenderung melakukan perdagangan jangka pendek di tengah kondisi yang masih volatil.
“Secara teknikal, indikator negative slope MACD semakin melebar dan volume jual meningkat. Dengan minimnya sentimen positif baru menjelang libur long weekend, IHSG hari ini cenderung melemah di kisaran level 6.750-6.800,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis, 26 Juni 2025.
- Danantara Siapkan Dana Besar untuk Dorong “Indonesian Wave” Tandingan K-Pop
- Gaya Fashion dan Musik Grup K-Pop dari Generasi ke Generasi
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 26 Juni 2025 untuk Wilayah DKI Jakarta
Pandangan serupa datang dari MNC Sekuritas yang melihat IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya. "Kami masih memperkirakan posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave B. Dalam jangka pendek, diperkirakan IHSG akan menguji 6.783-6.813, namun waspadai adanya lanjutan koreksi yang cukup dalam pada rentang area 6.561-6.721," tulis tim analis MNC Sekuritas.
Phintraco Sekuritas menambahkan bahwa pelemahan ini juga dipengaruhi oleh sikap wait and see investor terhadap stabilitas gencatan senjata Iran-Israel dan antisipasi rilis kinerja keuangan emiten pada Semester I-2025. "Maraknya IPO yang ditawarkan dalam waktu bersamaan diperkirakan juga berpengaruh terhadap ketatnya likuiditas di pasar reguler," jelasnya.
Selain sentiment dalam negeri, Phintacro juga memberikan pandangannya bahwa pasar juga data penting dari Amerika Serikat, yakni Indeks Core PCE Price bulan Mei pada Jumat, 27 Juni 2025, serta data Michigan Consumer Sentiment Final untuk bulan Juni yang diperkirakan akan membaik.
Rekomendasi Saham
Di tengah kondisi pasar yang cenderung terkoreksi, sejumlah sekuritas telah merilis saham pilihan mereka. Phintraco Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang dinilai "siap bikin tajir". Saham-saham tersebut di antaranya adalah PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), dan PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ).
Sementara itu, MNC Sekuritas merilis empat rekomendasi saham dengan strategi beragam. Yang pertama ada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan rekomendasi Buy on Weakness. Analis menyarankan area beli pada rentang harga Rp3.810 hingga Rp3.970, dengan target harga di level Rp4.280 dan Rp4.550.
Selanjutnya, saham PT Sentul City Tbk (BKSL) yang bergerak di bidang properti mendapat rekomendasi Buy on Weakness. Investor dapat mempertimbangkan area beli di kisaran Rp109 sampai Rp123, dengan target harga dipatok pada level Rp150 dan Rp162.
Tidak ketinggalan emiten properti lainnya, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) juga masuk dalam daftar dengan strategi Speculative Buy pada rentang beli Rp11.075 hingga Rp11.300, dengan target harga di level Rp12.200 dan Rp13.075.
Terakhir, PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) direkomendasikan Buy on Weakness pada area beli Rp1.310 hingga Rp1.335, dengan target harga di level Rp1.395 dan Rp1.475. Investor diimbau untuk selalu menerapkan manajemen risiko sesuai profil masing-masing.