
Info Saham Hari Ini: IHSG Potensi Uptrend, Saham ANTM hingga JSMR Layak Dipantau
- Laju indeks composite didorong oleh aksi borong investor asing yang mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp1,03 triliun. Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah ditutup menguat di level Rp16.273 per dolar AS, seiring optimisme pasar terhadap negosiasi dagang AS-China.
Tren Pasar
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melanjutkan tren positifnya pada perdagangan hari ini, Rabu, 11 Juni 2025. Proyeksi ini muncul setelah pada penutupan kemarin, IHSG berhasil menguat signifikan sebesar 1,65% ke level 7.230, didorong oleh berbagai sentimen positif dari pasar.
Laju indeks composite didorong oleh aksi borong investor asing yang mencatatkan beli bersih (net buy) senilai Rp1,03 triliun. Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah ditutup menguat di level Rp16.273 per dolar AS, seiring optimisme pasar terhadap negosiasi dagang AS-China.
Selain itu, data cadangan devisa Indonesia bulan Mei yang stabil di level US$ 152,5 miliar juga turut berkontribusi atas kenaikan IHSG. “Data cadangan devisa yang stabil juga menjadi faktor positif,” tulis Phintraco dalam risetnya pada Rabu, 11 Juni 2025
- Dari Lereng Gunung ke Dunia Internasional: Desa Nglanggeran Buktikan Inovasi Bisa Dorong Perekonomian Lokal
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 11 Juni 2025 untuk Wilayah DKI Jakarta
- Siapa Bilang Perempuan Lemah? Pria Lebih Mungkin Meninggal karena Patah Hati
Dari sisi eksternal, fokus utama pasar tertuju pada rilis data inflasi AS untuk bulan Mei. Inflasi umum diperkirakan akan stabil di 0.2% secara bulanan (MoM) dan naik menjadi 2.5% secara tahunan (YoY).
Sementara itu, untuk inflasi inti, ada ekspektasi kenaikan menjadi 0.3% MoM dan 2.9% YoY. Angka-angka ini menjadi krusial bagi arah kebijakan bank sentral AS ke depan.
Phintraco menilai laju inflasi di AS ini belum akan mengalami kenaikan yang signifikan. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh ditundanya pemberlakuan tarif resiprokal. Namun, perlu dicatat bahwa kenaikan tarif impor untuk baja dan aluminium sebesar 50% telah efektif berlaku sejak tanggal 4 Juni 2025 lalu.
Secara teknikal, prospek penguatan IHSG didukung oleh sinyal golden cross pada Stochastic RSI dan keberhasilan indeks bertahan di atas MA200. “Sehingga secara teknikal, IHSG hari ini berpeluang melanjutkan penguatan dan menguji level resistance di 7.300,” papar Phintraco Sekuritas.
Di sisi lain, MNC Sekuritas menawarkan dua skenario teknikal. Skenario bullish atau "label merah" akan aktif jika IHSG mampu menembus level 7.240. Kondisi ini berpotensi mendorong indeks untuk melanjutkan penguatan menuju rentang harga antara 7.263 hingga 7.355.
Namun, MNC Sekuritas juga mengingatkan adanya skenario koreksi "label hitam" yang perlu diwaspadai. Terdapat risiko pelemahan yang bisa membawa IHSG turun ke area support 6.713 sampai 7.009. Investor diimbau untuk tetap memperhatikan level-level kunci tersebut.
Rekomendasi Saham
MNC Sekuritas pun merekomendasikan beberapa saham unggulan. Salah satunya PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) direkomendasikan Buy on Weakness. Area beli disarankan pada rentang Rp3.040-Rp3.260, dengan target harga di Rp3.570 dan Rp3.910, serta stoploss di bawah Rp2.850.
Selanjutnya, saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mendapat rekomendasi Speculative Buy. Area beli yang disarankan adalah Rp725-Rp740, dengan target harga di level Rp790 dan Rp825, dan titik stoploss di bawah harga Rp705.
Saham PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) juga direkomendasikan dengan strategi Buy on Weakness. Area beli yang dianggap menarik ada di kisaran Rp228-Rp234. Target harga untuk BBYB dipatok di Rp248 dan Rp258, dengan stoploss di bawah level Rp224.
Terakhir, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) juga direkomendasikan Buy on Weakness. Investor bisa mempertimbangkan area beli di rentang Rp3.770-Rp3.820, dengan target harga di Rp3.930 dan Rp4.070, dan anjuran stoploss jika harga turun ke bawah Rp3.720.