Aktifitas Bursa Saham - Panji 3.jpg
Tren Pasar

IHSG Reli Beruntun, Apakah Reksa Dana Saham Dapat Berkah?

  • IHSG reli, namun kinerja reksa dana Anda bisa terdampak anomali arus asing. Pelajari cara cek fund fact sheet & temukan daftar reksa dana jagoan di sini.

Tren Pasar

Alvin Bagaskara

JAKARTA – Pesta pora di pasar saham domestik terus berlanjut. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melonjak tinggi sebesar 102,89 poin (1,36%) dan berhasil ditutup di level 7.646,39 pada penutupan sesi I hari ini, Senin, 28 Juli 2025.

Penguatan ini melanjutkan tren super bullish yang sudah terbentuk. Sebagai catatan, pada pekan lalu (21-25 Juli), IHSG berhasil melonjak signifikan 3,17% dan ditutup pada level tertinggi 2025 di angka 7.543, memicu optimisme pasar.

Namun di balik reli ini, investor asing terpantau masih 'pilih kasih'. Mari kita bedah anomali arus asing ini dan dampaknya bagi reksa dana Anda dalam lima poin penting berikut, lengkap dengan daftar reksa dana jagoan saat ini.

1. Kabar Baik: IHSG Reli, Reksa Dana Saham Ikut 'Pesta'

Secara umum, kenaikan IHSG yang menembus rekor tertinggi menjadi sentimen super positif. Bagi para investor, terutama yang memegang produk Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Indeks, kenaikan indeks pada pekan lalu ini secara langsung ikut mengerek naik Nilai Aktiva Bersih (NAB) mereka.

Kenaikan nilai transaksi harian bursa hingga hampir 50% pada pekan sebelumnya juga memberikan ruang bagi para Manajer Investasi. Likuiditas yang tebal ini memungkinkan mereka untuk lebih leluasa dalam melakukan jual-beli saham untuk memaksimalkan potensi keuntungan.

2. Anomali Arus Asing: Ada yang Diborong, Ada yang Dibuang

Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing  kedapatan i borong masif pada saham bluechip tertentu. Saham ASII menjadi incaran utama dengan net buy Rp567,2 miliar, disusul oleh BBRI sebesar Rp401,4 miliar dan TLKM sebesar Rp336 miliar.

Namun di saat yang sama, data BEI juga menunjukkan aksi jual deras pada blue chip lain. Saham BBCA dilepas asing dengan net sell Rp802,4 miliar, diikuti BMRI sebesar Rp567,6 miliar dan saham komoditas ANTM sebesar Rp210,5 miliar.

Fenomena 'pilih kasih' ini menunjukkan adanya strategi yang sangat selektif dari investor global. Mereka tidak melihat pasar Indonesia secara seragam, melainkan memilih saham-saham dengan prospek yang dianggap paling cerah di tengah kondisi saat ini.

3. Apa Artinya Ini Bagi Kinerja Reksa Dana Saham?

Fenomena 'pilih kasih' oleh investor asing ini berdampak langsung pada kinerja reksa dana saham Anda. Prospek reksa dana yang Anda pegang kini sangat bergantung pada pilihan saham atau stock picking dari Manajer Investasinya.

Reksa dana yang memiliki bobot portofolio besar pada saham-saham 'anak emas' (ASII, BBRI, TLKM) berpotensi besar untuk terus mencatatkan kinerja positif. Sebaliknya, reksa dana yang terlalu banyak memegang saham 'anak tiri' (BBCA, BMRI) berisiko mengalami penurunan NAB.

4. Langkah Cerdas Investor: 'Intip' Fund Fact Sheet!

Lalu, apa yang harus Anda lakukan? Langkah paling cerdas saat ini adalah memeriksa kembali isi 'jeroan' reksa dana saham yang Anda miliki. Caranya adalah dengan membuka dan membaca lembar fakta bulanan atau fund fact sheet.

Perhatikan baik-baik bagian Aset Teratas (Top Holdings). Jika daftar saham teratas di reksa dana Anda didominasi oleh ASII, BBRI, dan TLKM, maka Anda berada di posisi yang bagus. Namun jika isinya didominasi BBCA dan BMRI, mungkin ini saatnya untuk lebih waspada.

5. Daftar Reksa Dana Jagoan Saat Ini

Sebagai referensi, berikut adalah beberapa produk reksa dana yang mencatatkan kinerja terbaik di berbagai kategori. Data ini dipantau dari aplikasi NAVI Mirae Asset Sekuritas per hari ini, Senin, 28 Juli 2025.

Di kategori Reksa Dana Saham, HPAM Ultima Ekuitas 1 menjadi yang paling moncer dengan imbal hasil +16,44%dalam sebulan. Disusul oleh Prospera Saham SMC (+5,54%) dan Sucorinvest Maxi Fund (+1,19%) pada periode yang sama.

Untuk kategori Reksa Dana Pendapatan Tetap, kinerja tahunan yang solid ditunjukkan oleh I-Hajj Syariah Fund(+9,12% setahun) dan Kisi Fixed Income Fund Plus (+8,87%). Keduanya diuntungkan oleh iklim suku bunga saat ini.

Sementara itu, di kategori Reksa Dana Pasar Uang yang paling aman, Insight Money memimpin dengan imbal hasil +6,14% setahun, disusul oleh Insight Money Syariah (+6,09%) dan Sucorinvest Money Market Fund (+6,05%) yang menawarkan stabilitas.