Daging Kurban
Tren Leisure

Hindari Darah Tinggi, Begini Cara Memasak Daging Kurban yang Aman

  • Jika memasaknya dengan benar, diimbangi dengan konsumsi sayur, dan frekuensi konsumsinya diperhatikan, hal tersebut bisa mencegah darah tinggi. Berikut beberapa tips mengolah daging kurban yang aman.

Tren Leisure

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Iduladha menjadi momen yang dinanti oleh umat Muslim diseluruh dunia yang jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Iduladha biasanya identik dengan menyembelih hewan kurban.

Kurban bukan hanya tentang prosesi penyembelihan hewan, tetapi juga mengandung nilai sosial melalui distribusi daging kepada mereka yang membutuhkan. Meski demikian, tidak semua orang dapat menerima daging kurban.

Di samping itu, tradisi penyembelihan hewan menjadi momen membahagiakan, karena masyarakat dapat menikmati daging dalam jumlah banyak dibanding hari biasa. Meski begitu, beberapa masyarakat takut mengkonsumsi daging karena bisa menyebabkan darah tinggi.

Namun, jangan khawatir. Jika memasaknya dengan benar, diimbangi dengan konsumsi sayur, dan frekuensi konsumsinya diperhatikan, hal tersebut bisa mencegah darah tinggi. Berikut beberapa tips mengolah daging kurban yang aman. Yuk, simak!

Cara Memasak Daging Kurban Agar Tak Sebabkan Darah Tinggi

Dilansir dari beberapa sumber, berikut cara mengolah daging kurban denga aman:

1. Direbus atau Dikukus

Dalam mengolah daging kurban, ada beberapa langkah yang bisa coba untuk menghindari kolesterol dan tekanan darah tinggi. Salah satu caranya yaitu dengan merebus atau mengukus daging tersebut.

Memasak daging kurban dengan cara direbus atau dikukus terbukti efektif dalam menurunkan kandungan lemak di dalamnya. Metode ini dapat membantu mengurangi lemak jenuh yang umumnya terdapat pada daging kambing, sehingga dapat mencegah penyumbatan arteri serta menurunkan risiko penyakit jantung.

Dengan memilih cara pengolahan seperti merebus atau mengukus, Anda dapat menekan risiko gangguan kesehatan seperti kolesterol tinggi dan hipertensi. Di sisi lain, metode ini juga membantu mempertahankan cita rasa serta kesegaran daging. Oleh karena itu, terapkan cara ini agar menikmati daging kurban tetap sehat dan aman bagi tubuh.

2. Gunakan Minyak yang Sehat

Jika mulai merasa bosan dengan metode merebus, tidak ada salahnya sesekali mengolah daging kambing dengan cara digoreng. Namun, sebaiknya hindari teknik deep-fried atau menggoreng dengan minyak dalam jumlah banyak.

Pilihlah jenis minyak yang lebih sehat, seperti minyak zaitun atau minyak kanola. Kedua jenis minyak ini tidak mengandung kolesterol dan memiliki kandungan vitamin serta mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Top of FormSelain itu, menjauhkan penggunaan minyak dalam pengolahan daging kurban juga bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit tidak menular. Penyakit seperti jantung, stroke, dan diabetes kerap dikaitkan dengan tingginya kadar kolesterol dan hipertensi. Dengan menekan faktor risiko tersebut, Anda dapat menjaga tubuh tetap sehat.

Untuk itu, agar dapat menyantap daging kurban secara lebih sehat, sebaiknya hindari penggunaan minyak saat memasak. Pilihlah teknik seperti memanggang atau merebus yang lebih ramah bagi kesehatan. Cara ini membantu menjaga kadar kolesterol tetap stabil serta menurunkan risiko gangguan kesehatan serius.

3. Pilih Bagian Daging Rendah Lemak

Saat mengolah daging kurban, memilih potongan daging yang tepat sangat penting untuk mencegah risiko naiknya kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi. Hal ini disebabkan karena bagian daging yang mengandung lemak jenuh berlebih dapat memicu terjadinya hipertensi.

Jika daging yang akan diolah mengandung banyak lemak, sebaiknya buang terlebih dahulu bagian lemaknya sebelum dimasak.

Lemak dalam daging kurban terbagi menjadi dua jenis, yaitu lemak jenuh dan lemak tak jenuh. Lemak jenuh umumnya terdapat pada bagian daging yang berwarna putih atau pucat, sementara lemak tak jenuh lebih banyak ditemukan pada bagian daging berwarna merah atau pink. Lemak jenuh diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, yang berpotensi memicu hipertensi.

Karena itu, saat mengolah daging kurban, disarankan untuk memilih bagian yang rendah kandungan lemak jenuhnya. Bagian daging tanpa lemak berwarna merah atau pink merupakan pilihan yang lebih sehat karena kadar lemak jenuhnya lebih rendah. Ini membuatnya lebih aman dikonsumsi oleh penderita hipertensi atau ingin menjaga kadar kolesterol tetap stabil.

Dengan memilih bagian daging yang tepat, hal ini dapat menurunkan risiko kenaikan kolesterol dan tekanan darah tinggi.

4. Batasi Penggunaan Garam

Saat mengolah daging kurban, penting untuk membatasi penggunaan garam guna mencegah peningkatan kolesterol dan tekanan darah tinggi. Garam dikenal sebagai salah satu pemicu utama yang dapat memperbesar risiko terjadinya hipertensi.

Misalnya, penggunaan garam berlebih pada olahan daging kambing justru dapat menimbulkan risiko kesehatan seperti tekanan darah tinggi.

Untuk menghindarinya, sebaiknya batasi penggunaan garam saat memasak daging kambing. Pasalnya, daging kambing sendiri sudah mengandung sodium alami yang cukup untuk menciptakan rasa gurih sekaligus memberikan nilai gizi.

Selain memperoleh protein dan lemak dari daging kambing, Anda juga bisa menambah asupan serat, vitamin, dan mineral dengan memasukkan sayuran dalam hidangan. Kandungan serat pada sayuran membantu memperlancar sistem pencernaan dan menurunkan risiko kolesterol tinggi.

5. Hindari Penggunaan Santan

Jika tak ingin darah tinggi, hindari penggunaan santan. Penggunaan santan dalam pengolahan daging dapat meningkatkan kandungan lemak jenuh secara berlebihan. Lemak jenuh berpotensi memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Dengan menghindari penggunaan santan dalam masakan daging kurban, Anda bisa mengurangi asupan lemak jenuh, menjaga kesehatan jantung, serta menurunkan kemungkinan terkena hipertensi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan santan agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko penyakit tidak menular.

6. Batasi Jumlah Makan Daging

Meski daging kurban diolah dengan metode yang lebih sehat, bukan berarti Anda bebas mengonsumsinya dalam jumlah besar atau terlalu sering. Agar terhindar dari gangguan kesehatan seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol yang meningkat, tetap disarankan untuk mengontrol porsi dan frekuensi konsumsi daging kurban.

Demikian, cara memasak daging kurban denga naman agar terhindar dari darah tinggi. Semoga bermanfaat!