1000516198.jpg
Energi

Hilirisasi Serap Investasi hingga Rp136,3 Triliun

  • Realisasi investasi di bidang hilirisasi atau proses pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai selama kuartal I-2025 mencapai Rp136,3 triliun atau 79,82 persen secara tahunan (Year on Year/YoY).

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)  mengumumkan, realisasi investasi di bidang hilirisasi, yakni proses pengolahan bahan baku menjadi barang siap pakai, selama kuartal I-2025 mencapai Rp136,3 triliun atau tumbuh 79,82% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengungkapkan bahwa realisasi investasi di sektor hilirisasi ini berkontribusi 29,3% terhadap total target investasi nasional tahun 2025, yaitu sebesar Rp1.905,6 triliun, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

"Realisasi investasi di sektor hilirisasi sesuai arahan Pak Prabowo telah menembus Rp136,3 triliun," ujar Rosan dalam konferensi pers realisasi investasi kuartal I-2025, Selasa 29 April 2025.

Jika dirinci, investasi hilirisasi di bidang mineral menempati porsi terbesar dengan nilai Rp97,60 triliun. Rinciannya meliputi:

  1. Nikel: Rp47,82 triliun,
  2. Tembaga: Rp17,70 triliun,
  3. Bauksit: Rp12,84 triliun,
  4. Besi baja: Rp12,1 triliun,
  5. Timah: Rp1,53 triliun,
  6. Komoditas lainnya (pasir silika, emas, perak, kobalt, mangan, batubara, dan aspal Buton): Rp5,70 triliun.

Di urutan kedua, realisasi investasi hilirisasi terbesar terdapat di bidang perkebunan dan kehutanan dengan total Rp31,13 triliun, yang mencakup:

  1. Kelapa sawit: Rp15,26 triliun,
  2. Kayu log: Rp11,79 triliun,
  3. Karet: Rp3,08 triliun.

Selanjutnya, investasi hilirisasi di bidang minyak dan gas bumi mencapai Rp6,55 triliun, serta di sektor perikanan dan kelautan sebesar Rp1,03 triliun.

Adapun lima daerah dengan realisasi investasi hilirisasi terbesar adalah:

  1. Sulawesi Tengah: Rp29,73 triliun (21,8 persen),
  2. Maluku Utara: Rp18,95 triliun,
  3. Jawa Barat: Rp12,44 triliun,
  4. Jawa Timur: Rp9,81 triliun,
  5. Banten: Rp8,25 triliun.

Total, realisasi investasi hingga kuartal I-2025 mencapai Rp465,2 triliun, tumbuh 15,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 (YoY).

Selain itu, penyerapan tenaga kerja Indonesia tercatat mencapai 594.104 orang, meningkat 8,5% secara tahunan (YoY). Realisasi investasi tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA): Rp230,4 triliun (49,5%), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN): Rp234,8 triliun (50,5%).

Dilihat dari negara asal investasi asing, Singapura tetap menempati posisi pertama dengan nilai US$4,6 miliar, disusul oleh Hong Kong: US$2,2 miliar, China: US$1,8 miliar, Malaysia: US$1 miliar, Jepang: US$1 miliar.