<p>Mata uang kripto ethereum / Shutterstock</p>
Tren Pasar

Harga Ethereum (ETH) Ngegas 80 Persen, Ini Dia 4 Bensin Pendorongnya

  • Kenapa harga kripto Ethereum (ETH) meroket? Bongkar sentimen di baliknya: dana ETF US$2,1 M, upgrade Fusaka Fork, dan dukungan Trump. Begini prospeknya.

Tren Pasar

Alvin Bagaskara

JAKARTA – Aset kripto terbesar kedua di dunia, Ethereum (ETH), sedang 'ngebut'. Harganya berhasil melesat lebih dari 80% dari level terendahnya pada bulan Juni, hingga kini menembus kisaran harga US$3.800 atau sekitar Rp62 juta per koin.

Reli kencang ini didorong oleh kombinasi sempurna antara banjir dana dari investor institusional, antusiasme terhadap pembaruan teknologi besar, hingga dukungan dari tokoh-tokoh paling terkenal di dunia yang ikut 'nyerok' atau mengakumulasi ETH.

Kondisi ini tentu membuat banyak investor bertanya, apakah ETH sedang bersiap mencetak rekor tertinggi baru? Lantas, apa saja 'bensin' yang menjadi pemicu utama di balik reli fantastis ini? Mari kita bedah empat faktor kuncinya.

1. Banjir Duit Institusi: ETF Pecahkan Rekor

Pemicu utama datang dari arus dana institusional yang luar biasa deras. Menurut laporan CoinShares, produk investasi ETF Ethereum berhasil mencatatkan rekor arus masuk (inflow) mingguan sebesar US$2,12 miliar (sekitar Rp34 triliun) hanya dalam sepekan.

Menurut Vice President INDODAX, Antony Kusuma, ini adalah sinyal yang sangat kuat. “Inflow sebesar itu menunjukkan ETH tidak lagi dipandang sekadar aset alternatif, melainkan aset inti dalam portofolio institusi global,” ungkapnya dalam keterangan resmi pada Rabu, 23 Juli 2025.

2. Mesin Turbo Siap Dinyalakan

Di sisi fundamental, pasar sangat antusias menantikan pembaruan jaringan besar bernama "Fusaka Fork" yang dijadwalkan pada November 2025. Upgrade ini diyakini akan menjadi 'mesin turbo' yang membuat jaringan Ethereum lebih superior.

Antony menjelaskan, Fusaka Fork akan membuat transaksi di jaringan Ethereum menjadi lebih efisien, lebih murah, dan lebih cepat. "Ini akan memicu pertumbuhan aplikasi DeFi, NFT, dan sektor gaming berbasis blockchain. Dampaknya, permintaan ETH bisa semakin menguat,” jelasnya.

3. Efek Trump dan Aksi Borong Para Whale

Sentimen positif juga datang dari tokoh-tokoh besar. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, diketahui telah menambah koleksi Ethereum miliknya hingga kini mencapai 70.143 ETH atau setara dengan Rp4,3 triliun.

Dukungan dari figur setingkat Trump ini memberikan sinyal bahwa Ethereum semakin diterima. Selain itu, 'whale' atau investor kakap lainnya seperti BitMine (300.000 ETH) dan SharpLink (206.000 ETH) juga tercatat terus melakukan akumulasi besar-besaran.

4. Pasar Indonesia Juga Ikut Demam ETH

Euforia ini juga sangat terasa di pasar kripto Indonesia. Di INDODAX, Ethereum menempati posisi keempat aset yang paling aktif diperdagangkan di pasar Rupiah, dengan total volume mencapai lebih dari Rp5,7 triliun sepanjang tahun ini.

Menurut Antony, kesadaran investor Indonesia terhadap potensi Ethereum terus meningkat. Hal ini terutama karena ekosistemnya yang sangat aktif di sektor-sektor inovatif seperti DeFi, NFT, dan Web3, yang menjadi daya tarik utama bagi para investor.

5. Saran Analis: Jangan Lupa Ngerem

Di tengah semua optimisme ini, Antony juga mengingatkan investor untuk tetap bijak dan tidak terbawa euforia sesaat. Ia menegaskan bahwa Ethereum, seperti aset digital lainnya, tetap memiliki volatilitas harga yang sangat tinggi.

“Investor yang konsisten akan lebih stabil dalam jangka panjang. Dengan menggunakan strategi DCA (Dollar-Cost Averaging), kita bisa mengurangi efek fluktuasi harga dan tetap fokus pada nilai fundamental Ethereum itu sendiri,” pungkas Antony.