<p>Ojek online Grab. / Facebook @GrabID</p>

Grab Holding Inc Akan IPO di Wall Street, Valuasi Tembus Rp560 Triliun

  • JAKARTA – Grab Holdings Inc sedang mempertimbangkan untuk mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special purpose acquisition company (SPAC) di bursa Wall Street Amerika Serikat. Reuters mengatakan langkah go public ini akan menjadikan Grab memiliki valuasi hampir US$ 40 miliar atau setara dengan Rp 560 […]

Dewi Aminatuz Zuhriyah

JAKARTA – Grab Holdings Inc sedang mempertimbangkan untuk mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) melalui merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus atau special purpose acquisition company (SPAC) di bursa Wall Street Amerika Serikat.

Reuters mengatakan langkah go public ini akan menjadikan Grab memiliki valuasi hampir US$ 40 miliar atau setara dengan Rp 560 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS). Sumber Reuters juga menyatakan kesepakatan ini akan menjadikannya deal dengan perusahaan cek kosong (SPAC) terbesar yang pernah ada.

Sementara, laporan Bloomberg yang dikutip Jumat, 12 Maret 2021, seorang sumber mengatakan JP Morgan Chase & Co dan Morgan Stanley, bekerja dengan Grab untuk mengidentifikasi perusahaan akuisisi bertujuan khusus yang dapat digabungkan dengannya.

Kendati, saat dikonfirmasi, baik perwakilan Grab maupun JPMorgan menolak berkomentar. Sementara perwakilan Morgan Stanley tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Melalui SPAC tersebut, start up dukungan SoftBank Group Corp itu akan semakin cepat melakukan IPO. Tak hanya Grab, beberapa unicorn teknologi lain termasuk Traveloka  pun sedang mempertimbangkan untuk go public melalui perusahaan cek kosong untuk mengatasi sentimen panas.

Adapun, pertimbangan Grab untuk melakukan IPO muncul setelah pembicaraan untuk merger dengan PT Karya Anak Bangsa (Gojek) dianggap gagal.

Apalagi, Gojek saat ini sedang dalam diskusi lanjutan untuk bergabung dengan pionir e-commerce lokal Tokopedia untuk memperkuat layanan online yang kemudian dilanjutkan dengan rencana IPO di Wall Street AS.