Gojek Dukung Piala Presiden - Panji 1.jpg
Tren Pasar

GOTO Menuju Profit? Ini Cara Trading Sahamnya Jelang Rilis Kinerja Semester I-2025

  • Saham GOTO menguat jelang rilis kinerja keuangan semester I-2025. Bagaimana aksi borong investor asing, dan proyeksi analis terhadap profitabilitas serta EBITDA perseroan ke depan?

Tren Pasar

Alvin Bagaskara

JAKARTA, TRENASIA.ID – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dijadwalkan mengumumkan kinerja keuangan semester I-2025 pada Rabu sore, 13 Agustus 2025. Momen ini menarik perhatian investor, mengingat proyeksi kinerja perusahaan menunjukkan tanda-tanda menuju profitabilitas.

Dari lantai bursa, pada pembukaan perdagangan hari ini B, saham GOTO terpantau bergeliat ke arah Rp67 per saham atau menguat 3,67%. Saham ini telah diperdagangkan sebanyak 10,15 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp67,3 miliar. 

Menariknya, pada penutupan perdagangan kemarin di level Rp66 per saham, investor asing mencatatkan akumulasi signifikan dengan total beli bersih Rp12,3 miliar. Aksi ini menempatkan mereka sebagai salah satu penggerak sentimen positif di tengah menjelang rilis kinerja.

Broker asing ZP dan AK masing-masing memborong Rp8,2 miliar dan Rp4,1 miliar, di kisaran harga rata-rata Rp64–65 per saham. Pembelian ini melengkapi aksi broker domestik MG yang memimpin daftar pembeli dengan nilai Rp23,2 miliar pada rata-rata harga Rp64 per saham.

Secara jangka menengah, dukungan asing terlihat konsisten. Dalam satu bulan terakhir, mereka telah mengoleksi Rp665 miliar, dan dalam tiga bulan terakhir akumulasi beli bersih mencapai Rp1,27 triliun, memperkuat keyakinan terhadap prospek pertumbuhan GOTO.

Di samping itu, konsensus analis yang dihimpun Bloomberg memproyeksikan pendapatan emiten bersandikan GOTO pada kuartal II-2025 akan mencapai Rp4,41 triliun, dengan rugi bersih Rp142,5 miliar . 

Perkiraan ini menunjukkan perbaikan signifikan dari tahun sebelumnya terhadap perusahaan induk Gojek itu. Hal ini sekaligus menggarisbawahi potensi pencapaian panduan EBITDA disesuaikan akhir tahun sebesar Rp1,4–Rp1,6 triliun.

Menyikapi momentum ini, CGS International Sekuritas dalam laporannya pagi ini merekomendasikan investor memanfaatkan perilisan laporan keuangan GOTO dengan Speculative Buy, support di level Rp63, cut loss jika menembus di bawah Rp61, dan target kenaikan jangka pendek di Rp67–Rp69.

Prospek ke Depan

Senada, sekuritas lain juga masih meyakini prospek positif GOTO untuk mencapai lonjakan EBITDA yang disesuaikan sepanjang 2025. Pasalnya, pada 2024, perseroan untuk pertama kalinya membukukan EBITDA disesuaikan positif senilai Rp327 miliar, berbalik dari rugi Rp3,7 triliun pada 2023.

OCBC Sekuritas, misalnya, memproyeksikan EBITDA yang disesuaikan GOTO dapat tumbuh hingga empat kali lipat pada 2025 menjadi Rp1,39 triliun, didorong oleh kinerja solid di seluruh lini bisnis. Sekuritas ini bahkan memperkirakan GOTO mampu membukukan laba bersih pertamanya pada 2026.

Tidak ketinggalan, JP Morgan juga optimistis, memperkirakan EBITDA yang disesuaikan mencapai Rp1,36 triliun tahun ini, dan melonjak menjadi Rp2,74 triliun pada 2026. Lembaga ini menilai langkah manajemen dalam optimalisasi insentif serta penguatan produk akan mendorong ekspansi margin dan profitabilitas berkelanjutan.

Selain itu, segmen layanan keuangan melalui GoTo Financial dinilai menjadi katalis penting pertumbuhan. Penyaluran kredit diproyeksikan naik 54% menjadi Rp8 triliun pada 2025, sejalan dengan target manajemen. Segmen ini ditargetkan mencetak EBITDA disesuaikan Rp300 miliar pada tahun ini, memperkuat kontribusinya terhadap kinerja grup.