20944141.jpg
IKNB

Generasi Milenial Paling Rentan Gagal Bayar, Kredit Bertahap Jadi Solusi Bangun Profil Finansial yang Sehat

  • Data terbaru dari Honest Card—penyedia kartu kredit non-bank—mengungkapkan bahwa kelompok usia 21–30 tahun merupakan segmen pengguna dengan risiko gagal bayar tertinggi dibanding kelompok usia lainnya. Hal ini menjadi sinyal penting bahwa masih banyak pengguna muda yang belum memahami secara mendalam bagaimana cara kerja kredit dan tanggung jawab yang melekat di dalamnya.

IKNB

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Dalam era ekonomi yang penuh ketidakpastian, banyak generasi muda Indonesia, khususnya mereka yang berusia 21 hingga 30 tahun, menghadapi tantangan besar dalam mengelola keuangan secara bijak. Di tengah kebutuhan akan fleksibilitas finansial, kartu kredit kerap dipandang negatif karena dianggap rawan menjerumuskan penggunanya ke dalam masalah gagal bayar (galbay) dan kredit macet. 

Data terbaru dari Honest Card—penyedia kartu kredit non-bank—mengungkapkan bahwa kelompok usia 21–30 tahun merupakan segmen pengguna dengan risiko gagal bayar tertinggi dibanding kelompok usia lainnya. Hal ini menjadi sinyal penting bahwa masih banyak pengguna muda yang belum memahami secara mendalam bagaimana cara kerja kredit dan tanggung jawab yang melekat di dalamnya. 

Risiko Gagal Bayar Paling Tinggi Ada di Usia 21–30 Tahun 

Menurut data internal Honest Card, pengguna berusia 21 hingga 30 tahun memiliki tingkat keterlambatan pembayaran paling tinggi. Sementara itu, seiring bertambahnya usia, risiko gagal bayar cenderung menurun. Fakta ini menunjukkan bahwa perbedaan risiko bukan semata-mata ditentukan oleh usia, melainkan oleh tingkat literasi dan kesiapan finansial individu. 

Pengguna muda, terutama mereka yang baru pertama kali menggunakan produk kredit, sering kali terjebak dalam euforia akses dana instan tanpa disertai pemahaman yang memadai tentang kewajiban pembayaran. Akibatnya, banyak yang terjebak dalam pola konsumsi impulsif hingga akhirnya mengalami kesulitan melunasi tagihan bulanan. 

Solusi Kredit Bertahap: Cegah Kredit Macet dan Bangun Disiplin Finansial 

Menyikapi tantangan tersebut, Honest Card menghadirkan pendekatan berbeda dari lembaga keuangan konvensional. Alih-alih menawarkan limit besar secara instan, Honest Card menerapkan sistem kredit bertahap yang adaptif terhadap kondisi dan kebiasaan keuangan pengguna. 

Fitur-fitur seperti kenaikan limit otomatis setiap bulan bagi pengguna yang membayar tepat waktu dan pengembalian 100% biaya administrasi bagi yang melunasi tagihan menjadi inovasi yang mendorong perilaku finansial yang sehat. Sistem ini tak hanya membantu pengguna menghindari gagal bayar, tetapi juga melatih kedisiplinan dan tanggung jawab dalam penggunaan kredit. 

“Banyak orang sebenarnya punya niat baik untuk mengatur keuangan mereka, tapi sistem yang rumit sering kali menjadi penghalang. Di Honest Card, kami ingin menciptakan sistem yang memberi ruang untuk belajar dan bertumbuh,” jelas Panji Puntadewa, Head of Operations Honest Card melalui pengumuman resmi yang diterima TrenAsia, Senin, 2 Juni 2025. 

Baca Juga: Kredit Macet Citi Menyusut Drastis sejak Jual Bisnis Consumer Banking

Penurunan Risiko Galbay Berkat Sistem Kredit yang Terukur 

Pendekatan Honest Card terbukti efektif dalam mengurangi risiko keterlambatan pembayaran. Sejak penerapan sistem kredit berbasis perilaku ini, Honest Card mencatat penurunan keterlambatan pembayaran hingga 24%. Lebih menggembirakan lagi, lebih dari 30% penggunanya secara rutin melunasi seluruh tagihan setiap bulan, sebuah capaian signifikan dalam konteks pembentukan profil kredit yang sehat. 

Hal ini membuktikan bahwa akses kredit yang disesuaikan dengan kemampuan dan disiplin pengguna lebih efektif dalam membangun kebiasaan keuangan yang bertanggung jawab. Ketimbang mengejar limit besar, pendekatan bertahap memungkinkan pengguna muda untuk mengenali kapasitas finansial mereka dan belajar mengelola kredit dengan bijak. 

Pertumbuhan Pengguna Meningkat Signifikan 

Sejak peluncurannya, Honest Card mengalami pertumbuhan pengguna yang pesat. Antara kuartal IV 2024 hingga kuartal I 2025, jumlah pengguna tumbuh sebesar 66%. Kelompok usia 36–50 tahun menjadi demografi dominan, namun peningkatan pengguna dari kalangan milenial dan Gen Z tercatat hampir dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. 

Transaksi pengguna Honest Card didominasi oleh kebutuhan harian seperti belanja online, transportasi, dan pembelian bahan makanan, yang mencerminkan pergeseran cara pandang terhadap kartu kredit. Kini, produk kredit tidak lagi semata untuk konsumsi mewah, tapi mulai dianggap sebagai alat bantu pengelolaan keuangan sehari-hari yang praktis dan efisien. 

Kredit sebagai Sarana Membangun Profil Keuangan Jangka Panjang 

Berbeda dari stigma kartu kredit yang kerap dikaitkan dengan gaya hidup konsumtif, Honest Card mengedepankan fungsi kredit sebagai instrumen untuk membentuk profil keuangan jangka panjang. Dengan sistem limit yang bertumbuh seiring perilaku pengguna, produk ini tidak hanya membantu menghindari utang yang menumpuk, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengguna untuk memperkuat reputasi finansial mereka secara bertahap. 

Pendekatan ini penting terutama bagi generasi muda yang sedang memulai perjalanan finansial mereka. Membangun skor kredit yang baik sejak dini akan membuka banyak peluang di masa depan, seperti kemudahan dalam mengakses pinjaman, pembelian rumah, hingga investasi bisnis. 

Edukasi Finansial Lewat Kampanye #JujurAja 

Sebagai bentuk komitmen terhadap peningkatan literasi keuangan di kalangan generasi muda, Honest Card meluncurkan kampanye edukatif bertajuk #JujurAja. Kampanye ini mengajak masyarakat, khususnya milenial dan Gen Z, untuk lebih terbuka terhadap kondisi keuangan pribadi serta lebih bijak dalam menggunakan kredit. 

Salah satu pesan utama dalam kampanye ini adalah mendorong mindset Anti-Galbay, yakni pola pikir yang menekankan pentingnya penggunaan kredit secara terencana, sesuai kemampuan, dan dengan kesadaran penuh terhadap konsekuensinya. Kampanye ini juga sejalan dengan program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) dari OJK yang digelar dalam rangka Bulan Literasi Keuangan 2025. 

Literasi dan Akses Kredit Bertahap, Kombinasi Efektif untuk Hindari Galbay 

Dalam konteks inklusi keuangan yang berkelanjutan, penyediaan akses kredit semata tidak cukup. Yang dibutuhkan adalah sistem yang mendampingi pengguna membentuk kebiasaan sehat dalam mengelola keuangan. Honest Card menjadi contoh nyata bagaimana pendekatan kredit bertahap dan berbasis edukasi mampu menjawab tantangan utama yang dihadapi generasi muda, yaitu risiko gagal bayar dan kurangnya pemahaman finansial. 

Dengan terus mendorong edukasi dan memperluas akses kredit yang bertanggung jawab, Honest Card membuktikan bahwa kredit bisa menjadi alat pemberdayaan finansial, bukan sekadar utang konsumtif. Terlebih lagi bagi usia 21–30 tahun, inilah waktu krusial untuk belajar, membangun fondasi finansial yang kuat, dan memulai masa depan tanpa beban utang yang menumpuk.