f35 israel.jpg
Tren Global

Geger! Iran Klaim Tembak Jatuh 3 F-35 Israel, Ini Spesifikasi dan Harga Fantastisnya

  • Jika klaim ini terbukti benar, maka Iran akan menjadi negara pertama di dunia yang berhasil menjatuhkan jet tempur F-35 dalam pertempuran nyata.

Tren Global

Muhammad Imam Hatami

TEHERAN - Angkatan Darat Iran (Artesh) mengklaim telah menembak jatuh tiga jet tempur siluman F-35 milik Israel dalam 48 jam pertama sejak pecahnya perang terbaru antara Iran dan Israel. Pernyataan tersebut sontak memicu perhatian luas, mengingat reputasi F-35 sebagai jet tempur paling canggih di dunia.

Menurut laporan dari media militer Iran, dua pilot Israel berhasil melontarkan diri dari pesawat sebelum ditangkap pasukan Iran di wilayah barat negara tersebut. Sementara satu pilot lainnya diduga tewas di lokasi jatuhnya pesawat.

Pihak militer Israel langsung menanggapi klaim tersebut. Juru bicara IDF, Letkol Avichay Adraee, menyebut informasi itu sebagai "sama sekali tidak berdasar" dan bagian dari perang informasi yang dilakukan oleh Teheran. Israel tidak memberikan bukti visual atau konfirmasi terhadap klaim kerusakan atau kehilangan jet tempur mereka.

Jika klaim ini terbukti benar, maka Iran akan menjadi negara pertama di dunia yang berhasil menjatuhkan jet tempur F-35 dalam pertempuran nyata. Hal ini tentu menjadi catatan penting bagi dunia militer, mengingat jet ini dirancang dengan teknologi siluman (stealth) mutakhir dan diyakini sulit dideteksi radar konvensional.

Kecanggihan Jet F-35

Jet tempur F-35 Lightning II merupakan produk unggulan dari program Joint Strike Fighter milik Amerika Serikat, yang dirancang untuk menjadi pesawat tempur generasi kelima dengan kemampuan siluman, daya serang presisi tinggi, serta dukungan sistem tempur berbasis jaringan. 

Jet ini telah digunakan oleh banyak sekutu AS, termasuk Israel, Jepang, Inggris, Australia, dan lainnya. F-35 memiliki tiga varian, F-35A (versi konvensional), F-35B (lepas landas pendek dan pendaratan vertikal), dan F-35C (varian kapal induk).

Kecanggihan Teknologi yang Menyamarkan dan Menghantam

Salah satu keunggulan utama F-35 adalah kemampuan siluman (stealth)-nya yang diklaim mampu menghindari deteksi radar musuh, bahkan oleh sistem pertahanan udara canggih sekalipun. 

Selain itu, F-35 dilengkapi sensor fusion, yakni sistem integrasi multi-sensor yang menyatukan data dari radar, inframerah, dan sistem elektronik lainnya untuk menciptakan gambaran medan tempur menyeluruh bagi pilot. 

Dibantu oleh kecerdasan buatan (AI), jet ini memberikan rekomendasi taktis secara real-time, memungkinkan pilot mengambil keputusan cepat dan akurat dalam situasi kritis.

Performa Tempur dan Multi-Misi

F-35 mampu mencapai kecepatan Mach 1.6 (sekitar 1.960 km/jam) dan membawa berbagai persenjataan, dari rudal udara-ke-udara hingga bom berpemandu presisi untuk misi serangan darat.

Jet ini dirancang sebagai platform tempur multi-peran, yang dapat menjalankan berbagai misi seperti superioritas udara, pengeboman presisi, pengintaian elektronik, hingga perang siber. Kemampuan ini menjadikannya sangat fleksibel dalam berbagai kondisi pertempuran modern.

Harga Tinggi dan Risiko Kehilangan

Di balik kecanggihan itu, F-35 juga dikenal sebagai salah satu jet tempur termahal di dunia. Harga satu unit F-35A diperkirakan mencapai US$80 juta (sekitar Rp1,3 triliun), sementara versi F-35B dan F-35C bisa menyentuh angka US$100 juta atau lebih tergantung fitur dan modifikasinya. 

Kehilangan satu unit dalam peperangan, apalagi sampai tiga unit sekaligus seperti klaim Iran, tentu akan menjadi kerugian strategis dan simbolik yang besar bagi pihak pemiliknya.

Iran Pernah Uji Kemampuan Anti-Siluman

Iran sendiri sebelumnya pernah menunjukkan kemampuannya dalam menghadapi teknologi siluman Amerika. Pada tahun 2011, pasukan Iran berhasil menjatuhkan pesawat pengintai RQ-170 Sentinel, yang juga dirancang dengan teknologi stealth. 

Jika klaim terbaru Iran soal penembakan tiga jet F-35 terbukti benar, maka ini menjadi tonggak penting dalam sejarah pertahanan udara global menandakan bahwa bahkan jet paling canggih pun tidak sepenuhnya kebal terhadap sistem pertahanan yang adaptif.