
Gara-Gara Imbal Hasil Deposito 8,75 Persen, DPK Krom Bank Melonjak di 3 Bulan Pertama 2025
- Selain pertumbuhan DPK, Krom Bank juga menunjukkan kinerja intermediasi yang solid. Penyaluran kredit tumbuh 17,7% secara ytd. Meski demikian, perseroan tetap mampu menjaga kualitas aset dengan rasio non-performing loan (NPL) gross tercatat rendah di angka 2,82%. Sementara itu, loan to deposit ratio (LDR) mencapai 109,34%.
Perbankan
JAKARTA – PT Krom Bank Indonesia Tbk (IDX: BBSI) mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang signifikan pada kuartal I-2025. Hingga 31 Maret 2025, DPK Krom Bank tumbuh sebesar 44,7% secara year-to-date (ytd), mencapai Rp4,6 triliun. Pertumbuhan pesat ini menjadi sorotan utama dalam agenda Paparan Publik (Public Expose) yang digelar bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari ini.
Presiden Direktur PT Krom Bank Indonesia Tbk, Anton Hermawan, menyampaikan bahwa pencapaian tersebut menunjukkan keberhasilan strategi perusahaan dalam menarik dana masyarakat melalui produk-produk yang kompetitif.
“Pertumbuhan DPK yang signifikan mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Krom Bank sebagai tempat menyimpan dan mengembangkan dana. Capaian ini juga didorong oleh produk deposito kami yang menawarkan imbal hasil hingga 8,75% per tahun, memberikan kepastian dan nilai tambah di tengah gejolak pasar,” ujar Anton melalui pernyataan tertulis yang diterima TrenAsia, Rabu, 21 Mei 2025.
- Ogah Pensiun, Tom Cruise Ingin Terus Berakting hingga Usia 100 Tahun
- UNVR Bangkit Lewat Efisiensi dan Distribusi Baru, Sekuritas Ini Naikkan Target Saham
- Kerugian Akibat Perubahan Iklim Capai Rp32.000 T, Apakah Asuransi Bisa Jadi Solusi?
Strategi mempertahankan daya saing suku bunga deposito dan tabungan menjadi salah satu fokus utama perseroan. Hal ini dilakukan sebagai respon terhadap ketatnya persaingan penghimpunan dana dan tekanan likuiditas akibat tingginya cost of fund.
Menurut Anton, “Di saat yang sama, komitmen kami menjaga fundamental bisnis tetap kuat melalui strategi yang prudent namun ekspansif, juga berhasil mendorong kinerja positif di berbagai indikator.”
Selain pertumbuhan DPK, Krom Bank juga menunjukkan kinerja intermediasi yang positif. Penyaluran kredit tumbuh 17,7% secara ytd. Meski demikian, perseroan tetap mampu menjaga kualitas aset dengan rasio non-performing loan (NPL) gross tercatat rendah di angka 2,82%. Sementara itu, loan to deposit ratio (LDR) mencapai 109,34%.
Agenda RUPST
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), para pemegang saham menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan laporan keuangan tahun buku 2024, serta menerima laporan pengurusan Direksi dan pengawasan Dewan Komisaris. Para pemegang saham juga memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada Direksi dan Komisaris atas pengelolaan selama tahun buku tersebut.
Salah satu keputusan penting dalam RUPST adalah pengalokasian seluruh laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp124 miliar untuk menambah saldo laba ditahan (retained earning). Menanggapi keputusan tersebut, Anton Hermawan menjelaskan, “Keputusan pemegang saham dalam rapat ini menjadi pijakan strategis bagi arah bisnis perseroan ke depan. Selain itu, keputusan untuk sepenuhnya mengalokasikan laba untuk menambah saldo ditahan akan memberikan ruang bagi pertumbuhan secara jangka panjang, terutama di tengah kondisi pasar keuangan yang menantang. Alokasi ini juga memberikan fleksibilitas untuk berinvestasi pada inovasi produk dan inisiatif baru, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak nasabah dan meningkatkan pendapatan.”
Kinerja 2024
Kinerja keuangan Krom Bank sepanjang tahun 2024 turut menjadi sorotan dalam rapat. Pendapatan bunga bersih (audited) tercatat naik 125% year-on-year (yoy) menjadi Rp965 miliar dari Rp429 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini selaras dengan ekspansi kredit yang tumbuh 131% yoy menjadi Rp4,25 triliun, dari Rp1,83 triliun pada 2023. Total aset perseroan juga meningkat tajam 83% menjadi Rp6,65 triliun. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga sepanjang 2024 melonjak hampir sembilan kali lipat dari Rp348 miliar pada 2023 menjadi Rp3,16 triliun.
- Reformasi, KPK dan Danantara
- Saham PGEO hingga GOTO Menguat Paling Kencang di LQ45
- Saham BBRI dan Bank Besar Melemah Serempak, Tapi Ada Potensi Upside
Untuk menjaga momentum positif ini, Krom Bank menegaskan komitmennya dalam mengelola cost of fund secara efisien, memperkuat likuiditas, dan mendorong penyaluran kredit secara ketat dan prudent. Di saat bersamaan, perseroan terus berinovasi melalui pengembangan fitur dan layanan berbasis teknologi yang relevan dengan kebutuhan nasabah.
“Kami meyakini bahwa perbankan digital masih memiliki ruang bertumbuh yang menjanjikan. Langkah-langkah ini memungkinkan kami untuk memperkuat posisi Krom Bank di pasar dan memastikan pertumbuhan portofolio perseroan yang sehat,” tutup Anton Hermawan.
Dalam RUPST tersebut, pemegang saham juga menyetujui penunjukan Akuntan Publik untuk mengaudit laporan keuangan tahun buku 2025, termasuk penetapan honorarium serta persyaratan lainnya. Selain itu, turut disetujui pula penetapan gaji, uang jasa, dan tunjangan lainnya untuk Direksi dan Dewan Komisaris tahun buku 2025, serta rencana aksi pemulihan (recovery plan) perseroan sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko jangka panjang.