Gemini_Generated_Image_f1uhw8f1uhw8f1u.jpeg
Tren Pasar

Gak Mau Ketinggalan, Negara Ini Siap Serok Kripto Buat Cadangan Devisa

  • Langkah ini sangat signifikan karena menjadikan Kazakhstan sebagai salah satu negara pertama di kawasannya yang berani mempertimbangkan aset digital sebagai bagian dari kekayaan negara. Ini adalah sinyal kuat akan pergeseran cara pandang terhadap kripto di panggung global.

Tren Pasar

Alvin Bagaskara

JAKARTA – Gelombang adopsi aset kripto di tingkat negara terus berlanjut. Kali ini, seperti dilaporkan oleh CoinTelegraph pada Selasa, 15 Juli 2025, Kazakhstan secara terbuka menyatakan sedang menjajaki potensi untuk memasukkan aset kripto ke dalam cadangan nasional mereka.

Langkah ini sangat signifikan karena menjadikan Kazakhstan sebagai salah satu negara pertama di kawasannya yang berani mempertimbangkan aset digital sebagai bagian dari kekayaan negara. Ini adalah sinyal kuat akan pergeseran cara pandang terhadap kripto di panggung global.

Tentu ini memicu banyak pertanyaan. Apa alasan di balik langkah berani ini? Bagaimana cara mereka melakukannya, dan apa artinya ini bagi dunia kripto? Mari kita bedah lima fakta penting di balik rencana besar Kazakhstan.

1. Misi Utama: Cari Cuan Tambahan untuk Negara

Alasan utama di balik rencana ini sangatlah pragmatis: mencari imbal hasil atau 'cuan' yang lebih tinggi. Gubernur Bank Nasional Kazakhstan, Timur Suleimenov, menyatakan bahwa ini adalah bagian dari strategi untuk mendiversifikasi cadangan nasional mereka.

Sama seperti kita yang menyebar investasi ke berbagai aset, negara ini juga tidak mau hanya mengandalkan instrumen tradisional seperti emas dan cadangan devisa (dolar). Mereka mulai melirik aset digital yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi di masa depan.

2. Tiru Jurus Para Suhu

Kazakhstan tidak mengambil langkah ini secara membabi buta. Suleimenov mengungkapkan bahwa mereka mengambil inspirasi dari negara-negara lain yang sudah lebih dulu 'nyemplung' ke dunia investasi aset digital.

Beberapa 'suhu' atau panutan mereka antara lain adalah Norwegia, Amerika Serikat, dan negara-negara kaya di Timur Tengah. Negara-negara ini sudah mulai berinvestasi di kripto dengan berbagai cara.

Ada yang membeli aset kripto seperti Bitcoin secara langsung, ada pula yang melalui instrumen yang lebih teregulasi seperti ETF (Exchange-Traded Fund), atau dengan membeli saham perusahaan-perusahaan kripto yang sudah melantai di bursa.

3. Sumber Modalnya Unik

Lalu, dari mana uang untuk membeli kripto ini akan berasal? Kazakhstan berencana menggunakan dua sumber utama yang sangat menarik.

Pertama, dengan mengalokasikan sebagian kecil dari cadangan emas, devisa, serta dana yang dikelola oleh sovereign wealth fund (dana kekayaan negara) mereka. Ini adalah pendekatan yang cukup standar.

Namun, yang kedua inilah yang menjadi plot twist. Mereka juga berencana membentuk cadangan aset kripto nasional dengan menggunakan aset-aset digital yang disita oleh lembaga penegak hukum dari berbagai kasus kejahatan.

4. Ambisi Besar: Jadi Hub Kripto Asia Tengah

Rencana investasi ini adalah bagian dari sebuah ambisi yang jauh lebih besar. Kementerian Pengembangan Digital Kazakhstan menegaskan bahwa tujuan akhirnya adalah menjadikan negara mereka sebagai pusat atau 'hub' kripto terkemuka di kawasan Asia Tengah.

Langkah ini bukan sekadar wacana. Mereka telah meluncurkan berbagai program pendukung, seperti zona percontohan untuk pembayaran digital. Bahkan, pada November 2023 lalu, mereka telah meluncurkan mata uang digital bank sentral (CBDC) mereka sendiri yang bernama Tenge Digital.

5. Tapi... Rakyatnya Sendiri Belum Demam Kripto?

Di tengah semua ambisi besar pemerintahnya, ada satu fakta yang menjadi tantangan. Ternyata, tingkat adopsi kripto di level masyarakat atau ritel di Kazakhstan sendiri masih terbilang rendah.

Berdasarkan data dari Crypto Adoption Index 2024 oleh Chainanalysis, Kazakhstan saat ini hanya menempati peringkat ke-57 dari 151 negara. Angka ini menunjukkan bahwa partisipasi publiknya masih terbatas dan belum terjadi 'demam' kripto seperti di negara lain.

Ini menjadi 'PR' besar bagi pemerintah Kazakhstan. Mereka harus bisa menyelaraskan ambisi besar di tingkat negara dengan edukasi dan adopsi nyata di tingkat masyarakat jika ingin benar-benar menjadi pemain utama di dunia kripto.