
Ending Squid Game 3 Penuh Kejutan, Peluang Spin-off?
- Squid Game season 3 resmi tayang secara global di Netflix pada 27 Juni 2025 dan langsung memicu gelombang spekulasi. Dalam enam episode penuh ketegangan, penonton disuguhkan berbagai kematian mengejutkan, sejumlah pengungkapan yang mengguncang, dan pengorbanan besar dari Gi-hun (Lee Jung-jae).
Tren Leisure
JAKARTA – Squid Game season 3 resmi tayang secara global di Netflix pada 27 Juni 2025 dan langsung memicu gelombang spekulasi. Dalam enam episode penuh ketegangan, penonton disuguhkan berbagai kematian mengejutkan, sejumlah pengungkapan yang mengguncang, dan pengorbanan besar dari Gi-hun (Lee Jung-jae).
Dalam wawancaranya dengan Netflix mengenai musim ketiga, sang kreator Hwang Dong-hyuk menyampaikan, “Pesan yang ingin saya sampaikan adalah bahwa jika kita hanya mengejar kepentingan pribadi sesaat, tanpa menahan diri, tanpa mau berkorban atau menanggung risiko apa pun, serta enggan bekerja sama, maka kita tidak memiliki masa depan.”
Dengan durasi kurang dari satu jam, episode terakhir dari musim ketiga sekaligus penutup Squid Game menghadirkan sejumlah momen mengejutkan sebelum drama Korea populer Netflix ini benar-benar berakhir.
- Lebih dari Sekadar Mi Instan, Indomie Sudah Jadi Ikon Kuliner Dunia
- Ketika Pala Lebih Mahal dari Emas dan Menyisakan Sejarah Penuh Darah di Nusantara
- Sejarah Pendirian Hamas dan Tuntutan Merdeka 100 Persen
Dilansir dari Variety, salah satu kejutan terbesar terjadi sekitar 20 menit setelah episode dimulai, saat tokoh utama kita, Gi-hun atau Pemain 456 (Lee Jung-jae), meninggal dunia.
Setelah dua babak awal dari Sky Squid Game yang berlangsung di Episode 5, episode terakhir dibuka dengan tersisanya tiga peserta dalam permainan, Gi-hun, Myung-gi/Pemain 333 (Im Siwan), dan bayi yang digendong di dada Gi-hun.
Bayi tersebut merupakan anak dari Jun-hee/Pemain 222 (Jo Yu-ri), yang sebelumnya mengorbankan dirinya di awal musim dan mempercayakan putrinya kepada Gi-hun, meskipun sebenarnya Myung-gi adalah ayah kandungnya.
Meski Gi-hun masih bertekad melindungi bayi tersebut hingga akhir permainan mematikan di atas tiga pilar tinggi menjulang, Myung-gi berhasil mencapai pilar terakhir. Ia menodongkan tongkat ke arah Gi-hun yang masih berada di pilar kedua dan mengancamnya untuk menyerahkan bayi itu.
Niatnya jelas, meninggalkan Gi-hun mati di sana dan melempar putrinya sendiri dari pilar terakhir demi memenangkan permainan.
Dengan berat hati, Gi-hun meletakkan bayi itu agar Myung-gi bisa mengambilnya dan membawanya ke pilar ketiga. Namun di saat-saat terakhir, ketika jalur antara kedua pilar mulai ditarik, Gi-hun melompat dan memulai pertarungan hidup dan mati dengan Myung-gi menggunakan pisau yang telah ia bawa, sementara sang bayi tergeletak di samping.
Dalam kondisi terdesak, Myung-gi mengambil kembali bayinya dan menggantungkan tubuhnya di tepi pilar, mengancam akan menjatuhkannya jika Gi-hun tidak menyerah. Tapi akhirnya, ia meletakkan bayi itu, dan pertarungan mereka pun berlanjut hingga keduanya terjatuh dari pilar.
Gi-hun berhasil menangkap batang besi yang menonjol tepat waktu, dan sempat menahan Myung-gi dengan memegang bajunya. Namun, kain tersebut robek, membuat Myung-gi terjatuh dan tewas.
Gi-hun berhasil memanjat kembali ke atas, tampak seperti pemenang, hingga ia menyadari bahwa baik dirinya maupun Myung-gi belum pernah menekan tombol untuk memulai putaran terakhir.
Artinya, kematian Myung-gi tidak dihitung dalam permainan, dan kini Gi-hun dihadapkan pada pilihan: mengakhiri hidupnya sendiri atau membunuh sang bayi agar permainan benar-benar selesai.
Dengan bayi itu dalam pelukannya, Gi-hun berjalan menuju tepi pilar dan berdiri lama di sana, menatap ke arah kaca dua arah tempat ia tahu In-ho/The Front Man (Lee Byung-hun) bersama para penonton kaya sedang menyaksikan permainan tersebut.
Setelah merenung, Gi-hun akhirnya mengambil keputusan. Dengan mata berlinang air mata, ia meletakkan bayi itu dengan hati-hati, lalu menjatuhkan dirinya ke belakang, memilih kematian.
Kata-kata terakhir yang ia ucapkan sebelum melompat adalah, “Kita bukan kuda. Kita manusia. Dan manusia itu…” Kalimat itu tak pernah ia selesaikan.
Berkat pengorbanan Gi-hun, sang bayi dinyatakan sebagai pemenang Squid Game. In-ho, yang tampak tersentuh oleh keputusan tanpa pamrih Gi-hun dan bukti bahwa masih ada kebaikan dalam diri manusia, segera turun tangan untuk menyelamatkan sang bayi.
Saat ia bergerak, para staf di fasilitas Squid Game mulai bergegas membongkar dan meninggalkan tempat itu, karena mereka mengetahui bahwa pihak berwenang sedang dalam perjalanan ke lokasi.
Ketika In-ho mencapai bayi tersebut, adiknya, Jun-ho (Wi Ha-jun), yang selama bertahun-tahun memimpin misi pencarian pulau dan berusaha menemukan kembali saudaranya setelah mengetahui In-ho terlibat dalam permainan, melihatnya dari ruang kendali.
Jun-ho berteriak menuntut penjelasan, ingin tahu kenapa In-ho bisa menjadi Front Man. Namun, In-ho hanya menoleh sebentar lalu pergi membawa bayi itu tanpa mengatakan apa pun.
Cerita kemudian melompat ke enam bulan setelah kejadian itu. Kita melihat No-eul (Park Gyu-young) kembali bekerja di taman hiburan tempat ia dulu menjadi pegawai sebelum direkrut menjadi penjaga permainan.
Ia sedang membuat sketsa wajah seorang pelanggan, Gyung-seok/Pemain 246 (Lee Jin-uk), yang sama sekali tidak menyadari bahwa perempuan ini adalah penjaga bertopeng yang diam-diam membantunya keluar dari permainan agar bisa kembali menemui putrinya yang saat itu sakit kanker.
Ia merasa wajah No-eul familiar, namun No-eul hanya berkata bahwa ia dulu pernah bekerja di tempat itu. Sebelum pergi, ia memberikan permen lollipop kepada anak perempuan Gyung-seok, yang kini telah sembuh, dan mendoakan mereka.
No-eul kemudian menerima kabar bahwa putrinya, yang ia kira telah meninggal di Korea Utara, kemungkinan terlihat di China. Ia pun buru-buru menuju bandara dengan harapan dapat menemukannya.
Sementara itu, di lokasi berbeda, kita melihat Kang Cheol, adik dari Kang Sae-byeok (HoYeon Jung), teman dekat Gi-hun dan sesama peserta di musim pertama, akhirnya dipertemukan kembali dengan ibunya, yang selama ini terjebak di Korea Utara.
Woo-seok (Jun Suk-ho) dibebaskan dari penjara berkat jaminan yang diberikan oleh Jun-ho. Keduanya pun bertanya-tanya ke mana perginya seluruh uang hadiah yang pernah dikumpulkan Gi-hun setelah memenangkan permainan pertamanya, karena uang tersebut telah lenyap saat Jun-ho mencarinya dalam beberapa bulan terakhir.
Ketika Jun-ho akhirnya pulang ke rumah, ia menemukan bayi yang sebelumnya digendong oleh In-ho telah ditinggalkan untuknya. Bersama bayi itu, terdapat sebuah kartu bank yang berisi hadiah milik Pemain 222, yakni sebesar 45,6 miliar won.
Dalam adegan-adegan terakhir episode penutup, In-ho pergi ke Los Angeles untuk mengantarkan sebuah paket kepada putri Gi-hun, Seong Ga-yeong. Ia memberitahu bahwa ayahnya telah meninggal dan telah menitipkan barang-barang itu untuknya. Meskipun Ga-yeong marah karena ayahnya tak pernah datang menemuinya di Amerika Serikat, ia tetap menerima paket tersebut.
Ketika Ga-yeong membuka kotak itu, ia menemukan seragam nomor 456 milik ayahnya, serta kartu bank yang diduga berisi hadiah kemenangan Gi-hun dari permainan pertama, yang mengisyaratkan bahwa In-ho-lah yang mengambil uang itu dari kamar Gi-hun setelah kematiannya.
Setelah itu, In-ho meninggalkan tempat tersebut dan naik mobil bersama seorang sopir di pusat kota Los Angeles. Saat jendela mobil terbuka, ia melihat dua orang sedang memainkan permainan ddakji di sebuah gang, permainan yang dulu menjadi awal dari segalanya, dengan tambahan unsur tamparan khas permainan tersebut.
Salah satu pemain adalah pria tunawisma, sementara yang satunya lagi adalah seorang wanita elegan berbaju jas (Cate Blanchett), yang penampilannya mirip dengan perekrut di permainan Squid Game versi In-ho.
Mereka saling bertatapan dan saling mengenali sebelum In-ho menaikkan kaca jendela dan mobil pun melaju, sementara wanita itu bersiap untuk melanjutkan permainan dengan lawan barunya yang tampak antusias.
Akhir Cerita Mengalami Perubahan Besar
Dalam wawancaranya dengan Variety, Hwang mengungkapkan, “Saat saya masih memiliki gambaran kasar tentang apa yang ingin saya buat di musim kedua dan ketiga, saya membayangkan akhir cerita yang berbeda.”
“Namun ketika saya mulai menulis karakter dan membentuk alur perjalanan Gi-hun, saya menyadari bahwa cerita ini tidak seharusnya berakhir seperti itu. Akhir yang baru terasa lebih masuk akal secara emosional dan lebih sesuai untuk perkembangan karakternya.”
Hwang juga menambahkan bahwa dalam versi awalnya, Gi-hun seharusnya mengambil keputusan yang berlawanan di bagian akhir. “Perubahan dari ide pertama saya ke cerita akhir yang sebenarnya sangat drastis,” jelasnya.
Gi-hun vs The Front Man
Salah satu fokus utama di musim ketiga adalah pertarungan gagasan antara Gi-hun dan The Front Man. Gi-hun meyakini bahwa pada dasarnya manusia itu baik dan penuh kasih, sementara The Front Man telah kehilangan seluruh harapannya terhadap umat manusia, menganggap bahwa sifat manusia pada dasarnya egois dan mementingkan diri sendiri.
Dilansir dari The Economic Times, pertentangan pandangan ini memuncak pada konfrontasi akhir mereka, yang menjadi momen emosional tertinggi di musim ini.
Salah satu adegan paling kuat terjadi saat Gi-hun, yang tergoda untuk membunuh pemain lain dalam tidur demi bertahan hidup, tiba-tiba melihat bayangan Sae-byeok (HoYeon Jung), sekutunya dari musim pertama. Dalam penglihatannya, Sae-byeok berkata, “Kamu bukan orang seperti itu.” Kata-kata ini membuat Gi-hun tersadar dan mundur dari keputusannya.
Hwang menekankan bahwa momen ini sangat penting. “Harus sederhana tapi kuat. Kata-kata Sae-byeok adalah cara terbaik untuk mencegah Gi-hun melewati batas.”
Apakah Squid Game 4 Akan Dibuat?
Dilansir dari Life Style Asia, untuk saat ini, Squid Game tidak akan berlanjut ke musim keempat di Netflix. Menurut pernyataan dari pihak Netflix, sutradara Hwang Dong-hyuk telah menegaskan bahwa episode 6 di musim ketiga memang dirancang sebagai penutup resmi dan akhir dari serial ini.
Alur ceritanya telah mencapai penyelesaian yang direncanakan, dan tidak ada proyek kelanjutan yang sedang dikembangkan saat ini. Meskipun skala global ceritanya memicu berbagai spekulasi, para kreator menyatakan bahwa musim ketiga adalah akhir dari seri utama.
Apakah Mungkin Akan Ada Spin-off Squid Game?
Meskipun belum ada konfirmasi resmi, adegan Cate Blanchett menampar seorang tunawisma dalam permainan Ddakji di Los Angeles pada musim ketiga banyak dianggap sebagai pengenalan awal secara halus untuk spin-off Squid Game versi Amerika.
- Harga Sembako di DKI Jakarta: Beras Setra I/Premium Naik, Telur Ayam Ras Turun
- IHSG Hari Ini 30 Juni 2025 Dibuka Naik 1,66 Poin ke 6.899,06
- Pembukaan LQ45 Hari Ini Dipimpin ARTO, PGEO, dan BRPT
Dalam acara Squid Game in Conversation di Netflix, sang kreator Hwang Dong-hyuk juga memberi petunjuk bahwa dunia dalam serial ini masih menyimpan banyak potensi untuk dikembangkan.
“Dalam cerita ini, Squid Game diselenggarakan oleh sekelompok orang tertentu, tapi sebenarnya ini adalah metafora tentang dunia nyata, di mana kapitalisme mendorong persaingan tanpa henti. Jadi selama itu belum berakhir, permainannya pun belum selesai,” ujarnya.