
Emiten Tambang Archi Resmi IPO Lepas 3,7 Miliar Saham
JAKARTA – PT Archi Indonesia Tbk resmi melantai di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten baru dengan kode ARCI pada hari ini, Senin, 28 Juni 2021. Perusahaan ini merupakan emiten ke-21 yang berhasil mencatatkan saham perdana sepanjang 2021. Diketahui, ARCI bergerak di sektor tambang pure-play emas (pure-play gold producer) di Indonesia. Melalui initial public […]
Industri
JAKARTA – PT Archi Indonesia Tbk resmi melantai di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten baru dengan kode ARCI pada hari ini, Senin, 28 Juni 2021.
Perusahaan ini merupakan emiten ke-21 yang berhasil mencatatkan saham perdana sepanjang 2021. Diketahui, ARCI bergerak di sektor tambang pure-play emas (pure-play gold producer) di Indonesia.
Melalui initial public offering (IPO) tersebut, Archi melepas sebanyak 3.725.250.000 saham biasa yang mewakili 15% dari modal yang ditempatkan dan disetor perseroan.
Dalam pencatatan perdana ini, manajemen ARCI mengalokasikan porsi penjatahan terpusat yang lebih tinggi kepada investor retail. Di sisi lain, perseroan mengurangi porsi penjatahan pasti (fixed allotment) untuk investor institusi.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Wakil Direktur Utama ARCI Rudy Suhendra mengaku, manajemen sudah lama merencanakan IPO tersebut karena merupakan salah satu target milestones yang ingin dicapai.
“Kami sangat bersyukur atas kepercayaan seluruh pihak yang telah mendukung perseroan untuk merealisasikan IPO,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin, 28 Juni 2021.
Adapun pelaksana emisi efek dijamin oleh PT Citigroup Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Mandiri Sekuritas, PT BNI Sekuritas, serta PT UOB Kay Hian Sekuritas.
Selain untuk pembayaran pokok pinjaman, dana hasil IPO akan digunakan untuk meningkatkan operasional dan modal kerja umum. Sementara untuk kebutuhan belanja modal dan ekspansi bisnis, anggaran diambil dari kas internal perusahaan
Ke depan, perseroan juga berencana mendorong kegiatan eksplorasi tambang sebagai upaya menemukan cadangan baru.
“Kami akan menggandakan kapasitas pabrik pengolahan dalam lima tahun ke depan,” tambahnya.
Sebagai informasi, pada tahun lalu total pendapatan yang dibukukan ARCI sebesar US$393,3 juta atau setara Rp5,6 triliun (asumsi kurs Rp14.400 per dolar Amerika Serikat). Namun, untuk laba bersih tercatat lebih rendah, yakni sebesar US$123,3 juta atau setara Rp1,7 triliun.
Dari total pendapatan dihasilkan, 98% di antaranya dihasilkan dari penjualan bijih emas, sedangkan sisanya dari penjualan produk emas batangan (gold minted bars). (RCS)