Humpuss Intermoda Transportasi.jpg
Industri

Ekspor LNG Akan Dilarang, Humpuss Maritim (HUMI): Tidak Berpengaruh ke Bisnis Perseroan

  • Komisaris Utama HUMI Abdul Rachim Sofyan mengatakan, larangan ekspor LNG tidak akan berpengaruh terhadap bisnis perseroan.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) merespons soal rencana pemerintah untuk melarang ekspor liquified natural gas (LNG).

Sebagai perseroan yang bergerak dalam distribusi gas cair, HUMI memandang bahwa larangan ekspor ini tidak jadi suatu masalah besar.

Komisaris Utama HUMI Abdul Rachim Sofyan mengatakan larangan ekspor LNG tidak akan berpengaruh terhadap bisnis perseroan.

Dijelaskan pula olehnya, dengan adanya larangan ekspor, maka HUMI akan berfokus untuk menjajal distribusi LNG di dalam negeri.

"Kalau dilarang ekspor, maka kami akan beralih dari overseas menjadi domestik," kata Abdul dalam konferensi pers pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 9 Agustus 2023.

Abdul pun mengatakan pemerintah mencanangkan larangan ini dalam rangka berupaya memenuhi kebutuhan LNG di dalam negeri. Pasalnya, gas cair ini ditetapkan seabgai komoditas yang dibutuhkan dalam masa transisi energi baru terbarukan (EBT).  

Dengan demikian, HUMI pun optimistis akan permintaan LNG di dalam negeri dan dapat mengamankan bisnis perseroan setidaknya sampai sekitar 15 tahun ke depan.

Dengan fundamental bisnis yang diyakini cukup kuat, HUMI pun dikatakan Abdul cukup optimis dengan pencapaian untuk ke depannya. Initial public offering (IPO) HUMI yang baru saja dilaksanakan pun disebutkannya sebagai langkah awal dalam meraih mimpi ke depan.

"Bahkan, lima tahun ke depan ini, direktur utama (dirut) berjanji menggandakan HUMI dalam aspek pendapatan, laba, dan kapasitas kasnya," papar Abdul.

Sebagai informasi, HUMI melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 2,7 miliar lembar atau setara dengan 15% dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO, dan harganya ditawarkan di angka Rp100 perlembar.

HUMI juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,35 miliar waran seri I atau sebesar 7,5% dari total saham perseroan, dan setiap pembeli dua lembar saham HUMI berhak atas satu waran seri I.

"Selain untuk memperoleh alternatif sumber dana dari pasar modal Indonesia, dengan masuknya HUMI di pasar modal, juga untuk meningkatkan transparansi dalam profesionalitas dalam melakukan tata kelola perusahaan menjadi perusahaan publik dan lebih akuntabel dalam pencapaian kinerja di masa mendatang," papar Direktur Utama HUMI Tirta Hidayat dalam kesempatan yang sama.

Dana yang dihimpun oleh HUMI melalui IPO ini akan digunakan untuk pengembangan entitas anak usaha sesuai dengan prospektus dan rencana yang disampaikan kepada calon investor saat paparan publik.

Perseroan menargetkan untuk belanja kapal senilai US$84 juta atau setara dengan sekitar Rp1,27 triliun dalam asumsi kurs Rp15.229 per-dolar Amerika Serikat (AS).