
Durian Runtuh Buat Saham AADI, Aturan Royalti Ini Bisa Jadi Pemicu Cuan
- Saham AADI dapat 'durian runtuh' dari aturan royalti baru. Analis prediksi ini bisa jadi pemicu cuan & pasang target harga tinggi. Simak analisisnya.
Tren Pasar
JAKARTA – Prospek saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) diramal bakal semakin moncer. Emiten yang baru saja 'naik kelas' ke indeks LQ45 ini disebut-sebut akan mendapatkan 'durian runtuh' dari perubahan aturan royalti batu bara oleh pemerintah.
Menurut riset Phintraco Sekuritas, perubahan tarif royalti ini akan menjadi katalis yang sangat kuat bagi AADI. Aturan baru ini dinilai akan menjadi penopang kinerja di tengah tren harga batu bara global yang cenderung menurun belakangan ini.
Berangkat dari sentimen positif ini, Phintraco berani memasang target harga yang tinggi untuk saham terafiliasi Garibaldi 'Boy' Thohir ini. Lantas, bagaimana detail aturan baru ini dan seperti apa prospek AADI ke depan? Mari kita bedah.
- PGEO Pimpin Top Gainer, LQ45 Hari Ini 29 Juli 2025 Ditutup Menguat di 805,06
- Naik Tipis IHSG Hari Ini 29 Juli 2025 Ditutup di 7.617,91 Poin
- Dari Nikel Sampai Tuna: Sektor Hilirisasi Dorong Investasi RI Naik 13,6%
1. 'Durian Runtuh' dari Peraturan Royalti Baru
Katalis utama yang menjadi sorotan adalah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 tahun 2025. Aturan ini mengubah skema tarif royalti batu bara, dan secara khusus akan menguntungkan para pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Sebagai pemegang IUPK, AADI berpotensi mendapatkan tarif royalti yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya. "Ini akan menjadi penopang AADI di tengah tren penurunan harga batu bara," tulis Phintraco dalam risetnya yang dirilis pada Selasa, 29 Juli 2025.
2. Di Tengah Kinerja Kuartal I yang Sempat Terkoreksi
Sentimen positif ini datang di saat yang tepat. Sebagai konteks, kinerja AADI pada kuartal pertama 2025 memang sempat tertekan. Laba bersihnya tercatat turun 28% secara tahunan menjadi US$222,8 juta.
Penurunan laba tersebut terutama dipicu oleh anjloknya harga jual rata-rata batu bara sebesar 14,5%. Namun, sisi positifnya adalah volume penjualan AADI masih tercatat stabil dan beban pokok penjualannya juga ikut menurun.
3. Efek Ganda: Baru Masuk Indeks Elit LQ45
Selain potensi keuntungan dari aturan royalti, AADI juga masih menikmati sentimen positif dari status barunya. Belum lama ini, BEI secara resmi memasukkan saham AADI sebagai salah satu anggota baru di indeks paling likuid dan bergengsi, LQ45.
Status sebagai anggota LQ45 ini akan menarik minat dari para manajer investasi, baik lokal maupun asing, yang portofolionya mengacu pada indeks tersebut. Potensi aliran dana masuk inilah yang menjadi katalis positif tambahan bagi pergerakan harga saham AADI.
4. Prospek ke Depan: Target Harga Analis Rp10.200
Dengan kombinasi dua katalis kuat tersebut, Phintraco Sekuritas memberikan pandangan yang sangat bullish terhadap saham AADI. Mereka menetapkan target harga wajar atau fair value untuk AADI di level Rp10.200 per saham.
Target harga yang tinggi ini mencerminkan potensi kenaikan atau upside hingga 46% dari harga saat riset ditulis. Valuasi yang digunakan pun terbilang menarik, yaitu mencerminkan rasio PER 4,77 kali dan PBV 1,26 kali.