
Duet Emiten Prajogo Pangestu dan Happy Hapsoro Caplok Migas, Intip Potensinya
- Duet PTRO dan RAJA resmi mengakuisisi 100% saham Hafar Group senilai Rp400 miliar. Kolaborasi Prajogo Pangestu dan Happy Hapsoro ini perkuat ekspansi bisnis EPCI dan migas lepas pantai.
Tren Pasar
JAKARTA – Dua emiten besar yang terafiliasi dengan konglomerat papan atas, PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), resmi berkolaborasi dalam sebuah aksi korporasi raksasa. Keduanya mengumumkan telah mengakuisisi 100% saham Grup Hafar, sebuah perusahaan EPCI dan pelayaran yang fokus di industri minyak dan gas lepas pantai.
Langkah strategis yang diumumkan pada Jumat, 15 Agustus 2025 ini menandai sinergi perdana antara emiten yang dikendalikan oleh Prajogo Pangestu (PTRO) dan Happy Hapsoro (RAJA). Nilai total dari transaksi ini diperkirakan mencapai Rp400 miliar.
Kolaborasi dua kekuatan besar ini tentu menjadi sinyal yang sangat kuat bagi pasar. Lantas, bagaimana detail pembagian porsinya dan apa sebenarnya tujuan di balik kongsi 'sultan' ini? Mari kita bedah tuntas.
1. Siapa Sebenarnya Hafar Group?
Hafar Group bukanlah pemain sembarangan. Perusahaan ini bergerak di bidang yang sangat strategis, yaitu engineering, procurement, construction, and installation (EPCI) serta layanan perkapalan untuk industri migas lepas pantai, sebuah sektor dengan modal dan keahlian tingkat tinggi.
Grup ini memiliki tiga entitas utama yang masing-masing punya spesialisasi. Ada PT Hafar Daya Konstruksi untuk bisnis EPCI, PT Hafar Daya Samudera untuk bisnis perkapalan, dan PT Hafar Capitol Nusantara sebagai operator tongkang pemasangan pipa.
Klien mereka pun bukan kaleng-kaleng. Hafar Group tercatat telah melayani raksasa-raksasa industri seperti Pertamina Hulu Energi (PHE), Petronas, Saka Energi Indonesia, hingga PT Freeport Indonesia, menunjukkan rekam jejak yang sangat solid.
2. Duet Maut dengan Porsi 51:49
Dalam aksi korporasi ini, PTRO dan RAJA membentuk duet untuk mengambil alih Hafar Group. Pembagian porsinya sangat jelas: PTRO menjadi pemegang saham mayoritas, sementara RAJA menjadi mitra strategis yang kuat.
PTRO, melalui anak usahanya, akan menggenggam porsi kepemilikan sebesar 51% di dalam Hafar Group. Sementara itu, RAJA akan mengambil sisa porsi kepemilikan yang juga signifikan, yaitu sebesar 49%.
Langkah strategis ini menandai penguatan peran keduanya dalam rantai pasok industri migas nasional. Ini adalah sebuah manuver bisnis yang dirancang untuk menciptakan sinergi operasional dan memperluas pangsa pasar di sektor yang sangat vital ini.
3. Memperkuat Otot di Bisnis Lepas Pantai
Bagi PTRO, akuisisi ini adalah langkah strategis untuk memperkuat kapabilitasnya di bidang EPCI lepas pantai (offshore) secara terintegrasi. Ini adalah upaya untuk mendominasi seluruh rantai pasok, dari hulu hingga hilir, di sektor migas.
Presiden Direktur PTRO, Michael, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen penuh untuk mendukung potensi industri migas nasional. Akuisisi ini juga sejalan dengan strategi perusahaan untuk terus mengadopsi kemajuan teknologi dan mengoptimalkan kompetensi teknis.
“Kami berkomitmen untuk memberikan kontribusi optimal, baik dalam pelaksanaan proyek-proyek lapangan migas yang sudah berjalan maupun pengembangan cadangan lepas pantai di masa yang akan datang,” ujar Michael dalam keterangan resminya.
4. Perluas Portofolio di Sektor Midstream
Bagi RAJA, langkah ini adalah bagian dari peta jalan atau roadmap bisnis mereka untuk tahun 2025. Akuisisi ini akan secara signifikan memperluas portofolio bisnis perusahaan di sektor midstream, EPCI, dan perkapalan.
Presiden Direktur RAJA, Djauhar Maulidi, menjelaskan bahwa sinergi dengan PTRO adalah kunci. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat rantai pasok energi dan selaras dengan program pemerintah untuk meningkatkan lifting migas nasional.
“Melalui aksi korporasi bersama Petrosea ini, kami memperluas portofolio di sektor midstream, EPCI, dan perkapalan,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa keunggulan teknis PTRO akan menjadi mitra kunci dalam mengoptimalkan eksekusi proyek.
5. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor, kongsi antara dua emiten yang didukung oleh konglomerat besar ini adalah sinyal yang sangat positif. Ini menunjukkan adanya komitmen kuat untuk bertumbuh dan berekspansi secara agresif di sektor energi yang sangat prospektif.
Aksi korporasi ini tidak hanya akan memperkuat pangsa pasar kedua perusahaan, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan dan laba di masa depan. Investor kini menantikan bagaimana sinergi ini akan dieksekusi dan direalisasikan dalam kinerja keuangan.
Langkah ini juga menunjukkan tren konsolidasi dan kolaborasi antar pemain besar di industri energi nasional. Ini adalah strategi cerdas untuk menghadapi tantangan dan menangkap peluang di pasar yang semakin kompetitif dan dinamis.