
Dividen dan Jaminan Aset Jadi Fokus Utama Rapat Penting YUPI Pasca IPO
- Menariknya, rencana pembagian dividen dan pengajuan jaminan aset ini muncul di tengah kinerja keuangan YUPI yang menunjukkan pertumbuhan laba bersih.
Korporasi
JAKARTA – Emiten permen jeli PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Luar Biasa (RUPSLB). Rapat penting ini dijadwalkan berlangsung pada 25 Juni 2025, dengan agenda utama pembagian dividen dan pengajuan jaminan aset.
Dalam RUPST yang akan digelar, YUPI secara resmi meminta persetujuan atas penggunaan laba bersih tahun buku 2024 untuk pembagian dividen tunai. Agenda lain termasuk pengesahan laporan tahunan, penunjukan akuntan publik 2025, dan penetapan remunerasi direksi serta komisaris.
Sementara itu, RUPSLB memiliki dua agenda krusial yang patut dicermati investor. Fokus utama adalah permohonan izin menjaminkan lebih dari separuh kekayaan bersih perusahaan sebagai agunan pinjaman demi mendukung rencana ekspansi perseroan ke depan yang lebih masif.
- Mengintip Strategi Dekarbonisasi MIND ID
- Ironi, China Larang Aktivitas Kripto Meski Jadi Negara yang Dominan di Dunia Cryptocurrency
- Waspada, Begini Modus Pemerasan Pegawai Kemnaker ke TKI
Agenda kedua RUPSLB yang tak kalah menarik adalah rencana pembagian tambahan dividen tunai final kepada pemegang saham. Dividen ini akan diambil dari saldo laba per 31 Desember 2024, memberikan potensi keuntungan ganda bagi para pemegang saham setia YUPI.
Rangkaian rapat pemegang saham tersebut akan dilangsungkan secara fisik di Kantor Pusat YUPI, Gunung Putri, Bogor, mulai pukul 10.00 WIB. Pembahasan terkait perubahan susunan manajemen serta laporan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (IPO) juga menjadi agenda.
Menariknya, rencana pembagian dividen dan pengajuan jaminan aset ini muncul di tengah kinerja keuangan YUPI yang menunjukkan pertumbuhan laba bersih. Hingga kuartal I-2025, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk perseroan telah mencapai Rp167,2 miliar.
Angka laba bersih tersebut menunjukkan kenaikan signifikan sebesar 8,4% secara tahunan (YoY) dari Rp154,2 miliar pada periode sama tahun 2024. Meskipun demikian, dari sisi pendapatan YUPI yang berasal dari kontrak dengan pelanggan justru mengalami sedikit penurunan kinerja operasional.
Tercatat pendapatan bersih perseroan sebesar Rp699,6 miliar hingga akhir Maret 2025. Angka ini terkoreksi 9,3% yoy dibandingkan perolehan Rp772 miliar pada kuartal pertama tahun sebelumnya, dipengaruhi oleh penjualan domestik dan juga aktivitas penjualan ekspor perusahaan.
Rinciannya, pendapatan domestik YUPI turun 6,2% menjadi Rp559,6 miliar, sementara ekspor turun lebih dalam 16,1% menjadi Rp156,6 miliar. Namun, YUPI berhasil menekan beban pokok penjualan sebesar 10,1% menjadi Rp462,8 miliar, menjaga profitabilitas laba kotornya.
Laba kotor YUPI tercatat sebesar Rp236,8 miliar hingga kuartal I-2025, hanya turun tipis 7,8% yoy dari Rp256,8 miliar. Dari sisi neraca, total aset YUPI per kuartal I-2025 mencapai Rp3,4 triliun, meningkat signifikan dari Rp2,6 triliun pada akhir Desember 2024.
Peningkatan aset ini juga diiringi kenaikan tipis pada liabilitas perusahaan yang mencapai Rp469,5 miliar. Adapun posisi ekuitas YUPI tercatat tumbuh menjadi Rp3 triliun pada akhir Maret 2025, dibandingkan posisi akhir tahun 2024 sebesar Rp2,2 triliun.
Info saja, emiten bersendikan YUPI resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 25 Maret 2025, dengan harga penawaran Rp2.390 per saham. Dari 10% saham yang dilepas kepada public, perseroan berarti mendapatkan cuan sebesar Rp2,04 triliun.
Menilik performa saham sendiri, saham YUPI kini bertenger di level Rp1.935 per saham, yang mencerminkan penurunan 19,04% sejak pertama kali melantai. Di sisi lain, Price Earnings Ratio emiten ini berada di level 27,39 kali dengan kapitalisasi pasar di level Rp16,53 triliun.