
Dirikan Startup di Usia 18 Tahun dan Dilirik Google, Anak 'Ajaib' Ini Menghilang secara Misterius
- Farrel, yang lahir pada 1 Januari 2000 di Yogyakarta, bukanlah anak biasa. Sejak duduk di bangku SMP, ia sudah menghasilkan uang dari hobinya bermain gim. Ketertarikannya terhadap gim justru membawanya menjelajahi dunia machine learning dan kecerdasan buatan (AI).
Tren Inspirasi
JAKARTA - Christopher Farrel Millenio Kusuma pernah menjadi sorotan nasional bahkan internasional. Namanya melambung tinggi sebagai anak muda brilian asal Yogyakarta yang berhasil menembus Google di usia 17 tahun berkat inovasi di bidang kompresi data.
Tapi siapa sangka, kisah inspiratifnya kini berubah menjadi misteri penuh tanda tanya: ia dinyatakan hilang setelah terakhir kali terlihat di Pantai Pandan Payung, Bantul, dengan dugaan kasus penipuan yang membelit namanya.
Farrel, yang lahir pada 1 Januari 2000 di Yogyakarta, bukanlah anak biasa. Sejak duduk di bangku SMP, ia sudah menghasilkan uang dari hobinya bermain gim. Ketertarikannya terhadap gim justru membawanya menjelajahi dunia machine learning dan kecerdasan buatan (AI).
- Butuh Suntikan Semangat? Ini Rekomendasi Lagu-Lagu yang Bikin Kerja Makin Fokus dan Produktif
- Seperti Tupperware, Perusahaan Raksasa Ini Juga Gulung Tikar
- Peluang dan Prosedur Bekerja di Jepang: Gaji, Syarat, dan Tips Sukses
Saat liburan semester tahun 2017, Farrel mengalami kesulitan saat mengunduh gim berukuran besar karena keterbatasan kuota. Masalah sederhana ini kemudian menjadi pemicu ide besarnya: menciptakan teknologi kompresi data yang bisa menghemat kuota hingga 99%.
Farrel yang kala itu masih duduk di bangku SMA Negeri 8 Yogyakarta langsung turun tangan melakukan riset sendiri. Ia bergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) dan mulai mengembangkan algoritma kompresi datanya. Sayangnya, bukannya mendapat dukungan, hasil penelitiannya malah ditolak hingga 11 kali dalam berbagai kompetisi ilmiah. Tapi Farrel enggak menyerah.
Ia lalu mengunggah penelitiannya yang berjudul “Data Compression using EG and Neural Network Algorithm for Lossless Data” ke GitHub. Di sinilah jalan hidupnya berubah drastis. Google—ya, perusahaan teknologi raksasa dari Amerika itu—melirik hasil karyanya dan mengundangnya ke markas besar mereka di Mountain View, California, pada Februari 2017.
Karena masih SMA, Farrel mengikuti proyek kolaborasi bersama Google selama 6–7 bulan secara jarak jauh dari Indonesia. Salah satu hasil kerja samanya adalah algoritma khusus untuk Google Photo yang bisa memperkecil ukuran data tanpa menurunkan kualitas.
Lahirnya Kecilin: Startup Kompresi Data Asli Indonesia
Setelah bekerja sama dengan Google, Farrel enggak berhenti di situ. Ia kemudian mendirikan sebuah startup bernama Kecilin pada tahun 2018. Startup ini mengembangkan algoritma untuk memperkecil ukuran file digital—dari video, gambar, dokumen, hingga teks—tanpa mengurangi kualitas dan tetap mempertahankan format aslinya. Bahkan, Kecilin mengklaim bisa menekan ukuran file hingga 99%.
Aplikasi Kecilin ini disebut sebagai aplikasi penghemat kuota pertama di dunia untuk pengguna Android. Teknologinya bahkan digunakan dalam produk CCTV compression hingga solusi kompresi langsung dari server (on-premise).
Farrel juga memenangkan ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2018 dan berhasil menggaet investor besar. Pada tahun 2023, Kecilin mendapatkan pendanaan pra-seri A senilai US$40 juta (sekitar Rp654 miliar) dari investor yang mencakup Mandiri Capital Indonesia dan BNI Ventures.
Baca Juga: 10 Tips Supaya Kamu Nggak Jadi Founder Startup Karbitan
Laporan Dugaan Penipuan: Kisah Mulai Berubah Arah
Namun, cerita sukses Farrel mulai terguncang pada awal 2025. Pada 22 Januari 2025, seorang pria bernama Anggoro (30), melaporkan Farrel ke Polresta Sleman atas dugaan penipuan investasi sebesar Rp150 juta.
Berdasarkan kronologi, Farrel mengajak Anggoro berinvestasi dalam proyek startup dengan janji pengembalian modal dalam waktu satu bulan. Farrel bahkan menunjukkan surat kerja sama proyek untuk meyakinkan korban.
Namun, uang yang sudah disetor tak pernah kembali. Anggoro mengaku telah mengenal Farrel sejak 2018 dan menyerahkan uang dalam beberapa tahap, termasuk melalui transfer, penyerahan langsung, bahkan dompet kripto. Setelah beberapa bulan tanpa kabar dan komunikasi terputus sejak Agustus 2024, Anggoro akhirnya melaporkan kasus ini ke polisi.
Tak hanya satu, ternyata terdapat enam korban lain yang mengalami kejadian serupa. Bahkan, salah satu korban di Bandung dikabarkan tengah bersiap melaporkan Farrel ke Polresta Bandung. Penyelidikan pun berjalan, tapi Farrel tak pernah memenuhi tiga kali panggilan dari kepolisian.
Hilang di Pantai Bantul, Tinggalkan Surat Permintaan Maaf
Kisah Farrel semakin misterius setelah pada 9 Februari 2025, sejumlah barang pribadinya ditemukan di Pantai Pandan Payung, Kretek, Bantul, oleh warga sekitar. Barang-barang tersebut termasuk tas, dompet, ponsel Xiaomi, sepatu hitam, jaket, dan delapan lembar surat permintaan maaf yang ditujukan untuk keluarga.
Menurut keterangan polisi, surat-surat itu belum bisa dipublikasikan karena termasuk barang bukti dalam penyelidikan. Namun, satu lembar terakhir berisi pesan menyentuh: “Bagi yang menemukan surat ini, tolong hubungi Ibu saya dan istri. Ch Farel mk.”
Keterangan dari saksi mata menyebutkan bahwa Farrel sempat mampir ke warung membeli es susu dan es teh pada Minggu sore. Ia terlihat biasa saja, tidak mencurigakan, lalu berjalan ke arah pantai. Sekitar pukul 17.30 WIB, barang-barangnya ditemukan di tepi pantai.
Apakah Farrel Sengaja Menghilang?
Spekulasi mulai bermunculan. Ada yang menyebut Farrel sengaja menghilang karena tekanan kasus hukum, ada pula yang percaya ia mungkin mengalami gangguan mental akibat tekanan yang luar biasa. Namun pihak keluarga membantah dugaan bahwa Farrel melarikan diri karena terjerat kasus penipuan.
Pihak kepolisian sempat menerima pesan WhatsApp yang menyatakan bahwa Farrel sudah berada di Jakarta bersama keluarganya. Namun, keluarga justru mengaku tidak tahu-menahu soal keberadaan Farrel.
- Pajak E-commerce Jangan Sampai Rugikan Ekosistem
- Ekonomi Jepang Menyusut di Kuartal Pertama 2025, Tarif AS Picu Kekhawatiran Baru
- Buyback Rp1 Triliun, Yuk Intip Prospek Saham Aguan CBDK
Hingga Kini Masih Misteri
Sampai artikel ini dibuat, keberadaan Christopher Farrel Millenio Kusuma masih menjadi misteri. Tim SAR dan Satlinmas Rescue masih memantau wilayah sekitar Pantai Pandan Payung, tetapi belum ada tanda-tanda keberadaan Farrel. Pihak kepolisian juga belum bisa menyimpulkan apakah Farrel benar-benar menghilang, melakukan tindakan tertentu, atau sekadar menyembunyikan diri.
Yang pasti, dari kisah penuh semangat dan kejayaan yang sempat menginspirasi banyak anak muda Indonesia, kini cerita Farrel berubah menjadi teka-teki yang belum terpecahkan. Apakah ia hanya korban dari situasi yang lebih besar? Atau ada cerita lain yang belum terungkap?