
DBS dan UOB Kucurkan Rp1,7 Triliun untuk Pusat Data Berbasis AI di Cibitung
- Pusat data ini dirancang untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap solusi data berkinerja tinggi dengan tetap memperhatikan aspek ramah lingkungan.
Perbankan
JAKARTA - Bank DBS Indonesia dan Bank UOB Indonesia telah bersinergi dalam mendukung pengembangan infrastruktur digital di Indonesia dengan memberikan pendanaan sebesar Rp1,7 triliun kepada PT Princeton Digital Group (PDG). Dana tersebut disalurkan melalui skema club loan untuk mendukung pembangunan JC2, sebuah pusat data berbasis kecerdasan buatan (AI) dengan kapasitas 22 MW yang berlokasi di Cibitung.
Sebagai pusat data hyperscale pertama di Indonesia yang menggunakan energi terbarukan dari biomassa, proyek ini adalah upaya PDG terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan.
Pusat data ini dirancang untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat terhadap solusi data berkinerja tinggi dengan tetap memperhatikan aspek ramah lingkungan.
- Penjualan Mobil Naik, Tapi Persaingan Astra International (ASII) Kian Sengit
- Kopdes Merah Putih Diluncurkan, Akhir Era BUMDes?
- BCA Tetapkan Dividen Rp36,98 Triliun dan Rombak Jajaran Direksi, Berikut Rinciannya
Teknologi Canggih dan Sertifikasi Berkelanjutan
JC2 mengadopsi teknologi efisiensi energi mutakhir serta mengintegrasikan sumber energi terbarukan. Sebagai pengakuan atas desainnya yang berkelanjutan, pusat data ini telah meraih sertifikasi Green Mark Platinum dari Building and Construction Authority (BCA) dan Infocomm Media Development Authority (IMDA). Sertifikasi ini menjadikan JC2 sebagai pusat data pertama di Indonesia dengan skala tersebut yang mendapatkan penghargaan bergengsi ini.
Komitmen Bank DBS Indonesia terhadap Keuangan Berkelanjutan
Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, menegaskan bahwa kemitraan dengan PDG merupakan bagian dari strategi bank dalam mendukung inovasi berkelanjutan.
Ia mengatakan, sebagai mitra tepercaya dalam pertumbuhan bisnis, pihaknya berkomitmen untuk membiayai proyek-proyek yang mengedepankan efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab. Inisiatif ini sejalan dengan agenda Environmental, Social, and Governance (ESG) serta pilar Responsible Banking dari Bank DBS Indonesia.
"Kami ingin membantu dunia usaha beralih ke operasional yang lebih ramah lingkungan dengan infrastruktur digital yang andal dan berkelanjutan,” jelasnya melalui pernyataan tertulis yang diterima TrenAsia, dikutip Kamis, 13 Maret 2025.
Sebagai bukti kepemimpinan di bidang keuangan berkelanjutan, Bank DBS Indonesia telah dinobatkan sebagai Indonesia’s Best Bank for ESG oleh Euromoney's Awards for Excellence 2024.
Peran UOB Indonesia dalam Mendorong Ekonomi Rendah Karbon
Presiden Direktur UOB Indonesia, Hendra Gunawan, menekankan pentingnya pembiayaan berkelanjutan dalam membangun masa depan ekonomi hijau.
Hendra menyebutkan bahwa pihaknya percaya bahwa pendanaan hijau merupakan elemen kunci dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kemitraan dengan PDG adalah langkah nyata dalam mendukung bisnis yang menerapkan praktik bertanggung jawab terhadap lingkungan.
"Dengan mendanai proyek pusat data ramah lingkungan seperti JC2, kami membantu membangun infrastruktur digital yang mendukung ekonomi rendah karbon di Indonesia dan kawasan ASEAN,” ujarnya.
Prinsip Keuangan Hijau dalam Pendanaan JC2
Fasilitas pembiayaan ini dirancang sesuai dengan Green Loan Principles (GLP) dari Asia Pacific Loan Market Association (APLMA) dan Green Finance Framework (GFF) dari PDG. Dengan mengikuti standar tersebut, pendanaan ini menjamin transparansi penggunaan dana serta dampak positif terhadap lingkungan.
Chief Financial Officer PDG, Niall Hannigan, menyoroti bahwa fasilitas pembiayaan ini mencerminkan keseimbangan antara strategi keuangan dan komitmen keberlanjutan PDG.
“Kemitraan kami dengan Bank DBS Indonesia dan UOB Indonesia memungkinkan kami memperoleh pendanaan yang diperlukan untuk membangun infrastruktur AI-ready yang tetap mengutamakan tanggung jawab lingkungan. Kami berkomitmen untuk terus mengintegrasikan praktik berkelanjutan dalam strategi keuangan kami demi infrastruktur digital yang lebih tangguh di masa depan,” katanya.
- LokLok, LK21 dan IDLIX Ilegal, Berikut Situs Nonton Film Legal
- Bukan di LokLok-LK21, Berikut Cara Nonton Drakor When Life Gives You Tangerines
- Bantah Tuduhan Manipulasi Laporan Keuangan, Pupuk Indonesia: Sudah Diaudit BPK
Langkah Strategis Menuju Masa Depan Digital Berkelanjutan
Club loan ini menjadi bukti nyata kolaborasi antara sektor keuangan dan teknologi dalam mengembangkan infrastruktur digital yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. Selain memperkuat posisi Bank DBS Indonesia sebagai pemimpin dalam pembiayaan berkelanjutan, langkah ini juga menegaskan peran PDG dalam membangun masa depan pusat data hijau.
Sementara itu, UOB Indonesia terus berkomitmen dalam mendukung proyek-proyek yang berkontribusi terhadap tujuan lingkungan jangka panjang Indonesia dan ASEAN. Dengan investasi seperti ini, kawasan Asia semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam pertumbuhan berkelanjutan berbasis teknologi.