Foto 2 - Kolaborasi Bank DBS Indonesia dengan Make-A-Wish® Indonesia (11).JPG
Tren Inspirasi

DBS Berkolaborasi Berikan Dukungan Psikis dan Edukasi bagi Anak-Anak Kalangan Rentan

  • Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2025, terdapat sekitar 10.000 hingga 11.000 kasus baru kanker pada anak-anak setiap tahunnya di Indonesia. Leukemia menjadi jenis kanker paling banyak dialami anak-anak, yakni sekitar 3.880 kasus atau 34,8%. Selain itu, Penyakit Jantung Bawaan (PJB) serta ISPA/Pneumonia juga menjadi penyebab utama kematian pada balita.

Tren Inspirasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Sebagai bagian dari komitmennya untuk menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan, Bank DBS Indonesia bersama DBS Foundation kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masa depan anak-anak Indonesia. Kali ini, mereka berkolaborasi dengan dua mitra strategis—Make-A-Wish® Indonesia dan Yayasan Mahija Parahita Nusantara—untuk mendukung anak-anak dengan penyakit kritis serta mendorong akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga pekerja sampah.

Langkah ini sekaligus menjadi bentuk dukungan Bank DBS Indonesia terhadap Hari Anak Nasional 2025 yang mengusung tema besar “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045”.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2025, terdapat sekitar 10.000 hingga 11.000 kasus baru kanker pada anak-anak setiap tahunnya di Indonesia. Leukemia menjadi jenis kanker paling banyak dialami anak-anak, yakni sekitar 3.880 kasus atau 34,8%. Selain itu, Penyakit Jantung Bawaan (PJB) serta ISPA/Pneumonia juga menjadi penyebab utama kematian pada balita.

Situasi ini tentu tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga secara psikologis. Dalam kondisi seperti ini, kehadiran harapan sangat penting. Survei dari Make-A-Wish® International menunjukkan bahwa 98% anak-anak dan keluarga mereka merasakan dampak positif dari hadirnya harapan, terutama dalam menjaga semangat hidup.

Melihat pentingnya dukungan psikososial ini, Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation pun menjalin kemitraan strategis dengan Make-A-Wish® Indonesia untuk mewujudkan impian anak-anak yang tengah berjuang melawan penyakit kritis.

“Kami percaya bahwa menghadirkan kebahagiaan di tengah masa sulit dapat memberikan kekuatan luar biasa bagi anak-anak dan keluarga mereka untuk terus berjuang,” ujar Mona Monika, Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia melalui keterangan tertulis yang diterima TrenAsia, Jumat, 25 Juli 2025.

Salah satu program unggulan dari kolaborasi ini adalah Adopt-A-Wish®, yaitu pelatihan Train-the-Trainer Wish Workshop yang akan membekali 20 master trainer dari Bank DBS Indonesia. Para trainer ini nantinya akan melatih hingga 200 karyawan lainnya untuk ikut ambil bagian dalam mewujudkan harapan anak-anak melalui sesi employee engagement yang kreatif dan penuh empati.

Semua kegiatan ini menjadi bagian dari program kesukarelawanan karyawan DBS yang dikenal dengan nama People of Purpose.

“Di balik setiap wish, ada kekuatan harapan yang menguatkan seorang anak dan keluarganya dalam menghadapi masa sulit. Melalui kerja sama ini, kami ingin menunjukkan bahwa kebaikan bisa dimulai dari satu langkah kecil,” kata Imelda Tanoyo, CEO Make-A-Wish® Indonesia.

Sebagai satu-satunya organisasi pewujud harapan anak dengan penyakit kritis di Indonesia, Make-A-Wish® Indonesia berkomitmen mengembalikan masa kanak-kanak yang sempat hilang akibat penyakit, serta membantu meningkatkan kesejahteraan emosional dan fisik mereka.

Baca Juga: UPF, Stunting, dan Ironi Gizi Perkotaan di Hari Anak Nasional

Dorong Akses Pendidikan Anak dari Keluarga Pekerja Sampah

Tak hanya memberikan dukungan bagi anak-anak yang sakit, Bank DBS Indonesia juga fokus pada isu pendidikan anak-anak dari kalangan rentan. Data terbaru dari Kemendikdasmen mencatat bahwa sebanyak 38.540 siswa SD putus sekolah dengan berbagai alasan, mulai dari kendala ekonomi hingga akses yang terbatas.

Menanggapi persoalan ini, Bank DBS Indonesia dan DBS Foundation bekerja sama dengan Yayasan Mahija Parahita Nusantara—sebuah inisiatif dari Coca-Cola Europacific Partners dan Dynapack Asia yang fokus pada pengelolaan limbah plastik dan peningkatan kesejahteraan pekerja sampah.

Lewat program Mahija Mobile School, DBS mendukung pembelajaran langsung di lingkungan komunitas pekerja sampah. Inisiatif ini memungkinkan anak-anak dari keluarga tersebut tetap mendapatkan pendidikan nonformal tanpa harus keluar dari lingkungan tempat tinggal mereka.

Selama tiga bulan ke depan, karyawan Bank DBS Indonesia yang tergabung dalam program People of Purpose akan terjun langsung menjadi “kakak pengajar” bagi lebih dari 100 anak di Duren Sawit, Jakarta Timur dan Johar Baru, Jakarta Pusat. Selain memberikan materi pelajaran, para relawan juga menyalurkan perlengkapan belajar dan permainan edukatif untuk anak-anak dari usia prasekolah hingga remaja.

“Kami percaya setiap langkah kolaboratif akan membawa perubahan yang progresif bagi anak-anak, khususnya dalam memperluas akses pendidikan serta menciptakan kehidupan yang lebih layak dan adil,” kata Ardhina Zaiza, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Mahija Parahita Nusantara.

Pendidikan adalah Kunci Masa Depan

Bagi Bank DBS Indonesia, pendidikan adalah pilar penting dalam membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini ditegaskan Mona Monika yang mengatakan bahwa pendidikan masih menjadi kebutuhan dasar yang belum bisa dijangkau oleh sebagian masyarakat, khususnya kelompok rentan.

“Kami berharap melalui kontribusi ini, anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi generasi penerus yang tangguh dan siap memajukan bangsa. Sebagai bank dengan aspirasi menjadi Best Bank for A Better World, kami yakin pendidikan adalah kunci perubahan,” ujar Mona.

DBS Foundation sendiri memiliki tiga pilar utama dalam mendorong perubahan sosial: menyediakan kebutuhan dasar (providing daily needs), mendorong inklusi (fostering inclusion), dan mendukung komunitas lansia (ageing society).

Untuk merealisasikan misinya di Indonesia, DBS Foundation bersama Bank DBS Indonesia telah mengalokasikan dana lebih dari Rp100 miliar (setara SGD 9 juta) dalam tiga tahun ke depan guna meningkatkan kualitas hidup kelompok rentan seperti perempuan, petani kecil, penyandang disabilitas, hingga anak-anak dan kaum muda.

Program lainnya yang telah dijalankan sebelumnya antara lain:

  • Coding Camp bersama Dicoding bagi mahasiswa dari keluarga rentan.
  • Pelatihan kerja bagi mahasiswa penyandang disabilitas bersama Konekin.
  • Program literasi finansial untuk UMKM perempuan di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Kolaborasi untuk Masa Depan Indonesia Emas

Melalui kerja sama dengan Make-A-Wish® Indonesia dan Yayasan Mahija Parahita Nusantara, Bank DBS Indonesia menunjukkan bahwa upaya menciptakan masa depan yang lebih baik untuk anak-anak Indonesia bisa dimulai dari hal-hal kecil namun berdampak besar. Dari mewujudkan harapan anak dengan penyakit kritis hingga mengajar anak-anak dari keluarga pemulung—semuanya punya peran penting dalam menciptakan generasi tangguh menuju Indonesia Emas 2045.