
Dari Kendaraan Listrik sampai Petani Kopi, Begini Cara BCA Wujudkan Komitmen Hijau
- Salah satu penanda atas komitmen keberlanjutan BCA adalah peningkatan kredit ke sektor-sektor berkelanjutan yang mencapai Rp239,7 triliun per Juni 2025, naik 21,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka ini setara dengan 24,9% dari total portofolio pembiayaan BCA, menunjukkan bahwa arah bisnis bank ini makin kuat mendukung transformasi hijau.
Tren Inspirasi
JAKARTA, TRENASIA.ID- PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) tidak hanya mencetak pertumbuhan laba sebesar Rp29 triliun di semester I 2025, tapi juga makin serius mengarahkan bisnisnya ke arah yang berkelanjutan. Lewat peningkatan kredit berwawasan lingkungan, inisiatif Environmental, Social, and Governance (ESG), serta program corporate social responsibility (CSR) Bakti BCA, bank swasta terbesar di Indonesia ini membuktikan bahwa keberhasilan bisnis bisa berjalan beriringan dengan keberpihakan pada masyarakat dan lingkungan.
Salah satu penanda atas komitmen keberlanjutan BCA adalah peningkatan kredit ke sektor-sektor berkelanjutan yang mencapai Rp239,7 triliun per Juni 2025, naik 21,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Angka ini setara dengan 24,9% dari total portofolio pembiayaan BCA, menunjukkan bahwa arah bisnis bank ini makin kuat mendukung transformasi hijau.
Di antara berbagai inisiatif yang dijalankan, pembiayaan untuk kendaraan bermotor listrik (EV) jadi sorotan tersendiri. Per Juni 2025, BCA telah menyalurkan kredit EV senilai Rp3,2 triliun, mendukung agenda pemerintah dalam mengurangi emisi karbon dan memperluas adopsi kendaraan ramah lingkungan.
Tak berhenti di situ, BCA juga menggarap segmen UMKM dan komersial yang bergerak di bidang Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) serta sektor pendidikan dengan menawarkan bunga kredit produktif yang lebih kompetitif. Langkah ini membuka akses pembiayaan hijau lebih luas bagi pelaku usaha lokal yang ingin berkontribusi pada ekonomi berkelanjutan.
“Pertumbuhan kredit BCA positif di berbagai segmen, mulai dari korporasi, UMKM, serta konsumer. Penyelenggaraan BCA Expoversary 2025 turut menopang kinerja pembiayaan pada paruh pertama 2025. BCA senantiasa menyalurkan kredit secara pruden, mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dengan disiplin dalam menerapkan manajemen risiko,” ujar Presiden Direktur BCA Hendra Lembong dalam konferensi pers paparan kinerja BCA semester I-2025 di Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025.
- Cicilan Mulai Rp800 Ribuan, Ini Rekomendasi KPR untuk Milenial dan Gen Z
- Kampus Swasta di Ujung Tanduk: Tantangan Akreditasi, Pajak, dan Penurunan Peminat
- Danantara University: Peluang atau Ancaman Baru bagi PTS?
Kredit Multiguna Usaha Kartini: Dukung Perempuan dalam Ekonomi Hijau
Dalam semangat kesetaraan gender dan inklusi finansial, BCA menghadirkan program Kredit Multiguna Usaha Kartini. Program ini menawarkan bunga spesial mulai dari 3,21% efektif per tahun bagi perempuan pengusaha atau pelaku usaha yang mayoritas karyawannya perempuan.
Program ini tidak hanya mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan, tetapi juga diarahkan untuk memajukan sektor-sektor ramah lingkungan. Inisiatif semacam ini memperkuat posisi BCA sebagai bank yang tidak hanya fokus pada profit, tetapi juga dampak sosial.
Bakti BCA: CSR yang Berdampak Nyata dari Desa hingga Global
Komitmen sosial BCA juga tergambar lewat berbagai program di bawah payung Bakti BCA. Di semester I 2025, program-program CSR bank ini menunjukkan dampak nyata, mulai dari pemberdayaan desa hingga mendorong UMKM masuk pasar ekspor.
1. Genera-Z Berbakti
Kompetisi pengabdian masyarakat untuk mahasiswa ini telah melahirkan empat kelompok pemenang yang kini tengah menjalankan programnya di desa binaan BCA: Derawan (Kalimantan Timur), Wonokitri (Bromo, Jawa Timur), Teluk Kiluan (Lampung), dan Dayun (Riau). Program ini mendorong generasi muda untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di daerah.
2. UMKM BCA Go Export 2025
BCA resmi meluncurkan program ini untuk membantu pelaku UMKM naik kelas dan menembus pasar global. Dengan pendampingan dan pelatihan yang terstruktur, BCA ingin memastikan UMKM Indonesia siap bersaing di tingkat internasional—tentu dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan.
3. Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng, Bogor
Setahun mendampingi petani kopi di kawasan ini, hasilnya luar biasa: produksi kopi meningkat 3,5 kali lipat dari sebelumnya, bahkan melebihi target. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara dunia usaha dan petani bisa mendorong pertanian berkelanjutan yang menguntungkan kedua belah pihak.
Baca Juga: Usaha Makin Cuan, Lingkungan Tetap Aman: Berkenalan dengan Pembiayaan Hijau
4. Pelatihan untuk Teman Tuli
Bakti BCA juga memperhatikan kelompok disabilitas dengan mengadakan pelatihan make-up artist (MUA), nail art, dan hair do bersertifikat. Di tahun 2025, pelatihan tahap kedua ini diikuti oleh 15 peserta dari kalangan Teman Tuli, memperluas akses mereka ke dunia kerja dan kewirausahaan.
5. Dukungan Sertifikasi Halal untuk UMKM
Dalam mendukung UMKM bersertifikasi, BCA kembali mengadakan workshop sertifikasi halal. Targetnya, 2.000 sertifikat halal akan diterbitkan untuk pelaku usaha di berbagai daerah—sebuah langkah penting untuk meningkatkan daya saing UMKM, baik di pasar domestik maupun ekspor.
6. Aksi Sosial di Bidang Kesehatan
Bakti BCA menggelar operasi katarak gratis untuk 110 peserta di Halmahera Timur, serta dua kali kegiatan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia. Aksi-aksi ini menunjukkan komitmen BCA terhadap kesehatan masyarakat, terutama yang kurang terjangkau fasilitas medis.
- White House: Indonesia Berikan Akses Data Pribadi ke Amerika
- Pameran Otomotif Terbesar di RI Kembali Digelar, Ini yang Bikin GIIAS 2025 Wajib Didatangi
- Ekspor Batu Bara Anjlok, Target PNPB Terkoreksi Rp15 Triliun
ESG dan Inovasi Jadi Strategi Jangka Panjang
BCA menyadari bahwa keberlanjutan bukan sekadar tren, melainkan keharusan. Oleh karena itu, prinsip ESG kini menjadi bagian dari fondasi strategi jangka panjang perusahaan. Dari sisi internal, BCA terus meningkatkan efisiensi operasional, terbukti dari penurunan rasio cost to income (CIR) menjadi 29,1% dari sebelumnya 30,5%.
Dari sisi layanan digital, aplikasi myBCA terus dikembangkan, termasuk integrasi portofolio saham dan obligasi dari BCA Sekuritas dan penambahan mata uang asing baru di fitur Poket Valas.