
Cicilan Mulai Rp800 Ribuan, Ini Rekomendasi KPR untuk Milenial dan Gen Z
- Program KPR milenial makin terjangkau dengan cicilan mulai Rp800 ribuan dan DP nol persen. Cocok buat kamu yang penghasilan pas-pasan tapi ingin punya rumah sendiri tanpa ribet!
Tren Ekbis
JAKARTA - Program KPR yang dirancang khusus untuk generasi muda kini jadi salah satu cara paling realistis dalam membantu pemerintah mewujudkan target program 3 Juta Rumah. Dengan beragam pilihan seperti KPR Subsidi FLPP, BTN Gaess, OCBC Easy Start, hingga Mandiri KPR Milenial dan BJB Gaul, anak muda dengan penghasilan terbatas kini punya lebih banyak peluang untuk memiliki rumah sendiri.
Salah satu opsi paling populer adalah KPR FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), program subsidi pemerintah yang menyasar masyarakat berpenghasilan maksimal Rp8 juta. Dengan DP ringan 1–10% dan cicilan mulai Rp800 ribu per bulan, program ini menawarkan bunga tetap 5% selama 20 tahun.
Rumah-rumah yang ditawarkan umumnya berada di wilayah pinggiran kota seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang, sehingga program ini tidak hanya memberi solusi kepemilikan rumah, tetapi juga mendorong pemerataan pembangunan di daerah penyangga kota besar.
- Baca juga: 97 Persen KPR Subsidi BRI Diserap FLPP
Rekomendasi KPR: BTN Gaess, OCBC Easy Start, Mandiri Milenial
BTN Gaess menjadi pilihan menarik bagi milenial berusia 21–35 tahun. Program ini menawarkan DP 0%, tenor hingga 30 tahun, serta bunga tetap 4,75% selama dua tahun pertama. Rumah senilai Rp130 juta dapat dicicil hanya Rp885 ribu per bulan. OCBC NISP melalui Easy Start memberikan fleksibilitas untuk pekerja informal dengan syarat gaji minimal Rp3 juta dan cicilan sekitar Rp916 ribu untuk rumah seharga Rp250 juta.
Sementara itu KPR Milenial dari Bank Mandiri menyasar profesional muda dengan gaji minimal Rp5 juta, plafon hingga Rp3 miliar, dan tenor panjang, menjadikannya pilihan bagi mereka yang mengincar rumah dengan nilai lebih tinggi. Produk-produk KPR ini memiliki sejumlah kelebihan yang sesuai dengan profil finansial generasi muda. DP rendah atau bahkan nol persen sangat membantu mengatasi kendala keterbatasan tabungan.
Tenor panjang hingga 30 tahun membuat cicilan bulanan lebih ringan, bahkan setara biaya kos. Bunga awal yang kompetitif, rata-rata 4,25%–5,5% pada tiga tahun pertama, memberikan ruang napas dalam pengelolaan keuangan. Selain itu, proses digital seperti pengajuan online melalui aplikasi Homespot dari BRI memudahkan generasi muda mengakses produk ini tanpa harus datang langsung ke kantor cabang.
- Baca Juga : Sebelum Beli Rumah, Yuk Kenali Jenis-jenis KPR
Risiko dan Kekurangan
Meski menarik, produk KPR ini tetap memiliki sejumlah risiko. Salah satu yang paling krusial adalah perubahan bunga setelah masa fixed rate berakhir. Bunga bisa naik signifikan dan menyebabkan lonjakan cicilan.
Tenor panjang juga berarti total bunga yang dibayarkan bisa mencapai 50%–70% dari harga rumah. Persyaratan penghasilan tetap kerap menyulitkan freelancer karena tidak memiliki slip gaji resm, hanya sekitar 35% dari mereka yang pengajuannya disetujui, jauh di bawah 70% tingkat persetujuan bagi karyawan tetap. Selain itu, lokasi rumah subsidi yang umumnya berada di pinggiran kota membuat akses transportasi dan fasilitas publik masih menjadi tantangan.
Agar kepemilikan rumah benar-benar terjangkau dan berkelanjutan, strategi pengelolaan keuangan sangat penting. Generasi muda disarankan untuk menyisihkan sekitar 30% dari gaji di awal bulan untuk menabung DP dan mulai mengurangi pengeluaran konsumtif seperti kopi harian atau langganan hiburan digital.
Memanfaatkan program subsidi pemerintah seperti FLPP atau SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka) bisa membantu menekan biaya awal secara signifikan. Selain itu, pemilihan rumah juga harus disesuaikan dengan kemampuan, misalnya tipe rumah 30 - 36 dengan kisaran harga Rp130–250 juta.
Disiplin menjaga rasio cicilan di bawah 30% dari penghasilan dan mengambil asuransi KPR juga menjadi langkah penting untuk menghindari gagal bayar karena risiko tak terduga seperti PHK atau meninggal dunia.