<p>Ilustrasi Trading Bitcoin / Pixabay.com</p>
Tren Pasar

CEO JP Morgan Anti-Kripto, Kenapa Banknya Malah Tawarkan Pinjaman Bitcoin?

  • Plot twist! CEO JP Morgan benci Bitcoin, tapi banknya malah berencana tawarkan pinjaman berbasis kripto. Apa alasan di balik langkah mengejutkan ini?

Tren Pasar

Alvin Bagaskara

JAKARTA – Sebuah kabar mengejutkan datang dari raksasa keuangan JP Morgan Chase. Menurut laporan Reuters pada Selasa, 22 Juli 2025, bank ini dilaporkan sedang menjajaki rencana untuk menawarkan pinjaman kepada nasabahnya dengan menggunakan aset kripto seperti Bitcoin dan Ethereum sebagai jaminan.

Langkah ini sontak menjadi sorotan utama, karena menyajikan sebuah plot twist yang luar biasa. CEO JP Morgan, Jamie Dimon, selama ini dikenal sebagai salah satu kritikus paling vokal dan skeptis terhadap dunia Bitcoin dan aset kripto.

Kontradiksi antara sikap sang CEO dan langkah bisnis perusahaannya ini tentu memicu pertanyaan besar: mengapa JP Morgan yang dulu anti kini justru melirik kripto? Mari kita bedah lima poin penting di balik sinyal perubahan besar dari Wall Street ini.

1. Rencana Baru JP Morgan: 'Gadai' Kripto untuk Dapat Pinjaman

Menurut laporan yang beredar, raksasa perbankan ini tengah mempertimbangkan untuk meluncurkan layanan pinjaman yang didukung oleh aset kripto milik nasabah. Rencana ini disebut-sebut bisa terealisasi paling cepat pada tahun depan.

Jika ini terjadi, nasabah kaya JP Morgan nantinya bisa 'menggadaikan' Bitcoin atau Ethereum mereka untuk mendapatkan pinjaman tunai, tanpa harus menjual aset kriptonya. Ini adalah sebuah langkah yang akan sangat signifikan bagi adopsi kripto di dunia keuangan tradisional.

2. Ironi Besar: Sindiran Keras dari Sang CEO, Jamie Dimon

Di sinilah letak ironi terbesarnya. Jamie Dimon, sang nakhoda JP Morgan, berulang kali menyatakan bahwa ia "bukan penggemar" Bitcoin. Ia secara terbuka menyuarakan kekawatirannya mengenai penyalahgunaan kripto untuk pencucian uang dan aktivitas ilegal lainnya.

Sikap skeptisnya bahkan tercermin dalam kebijakan perusahaan. Dimon menegaskan bahwa JP Morgan tidak akan pernah menyediakan layanan kustodian atau penyimpanan aset kripto untuk nasabah. "Kami akan mengizinkan Anda membelinya, kami tidak akan menyimpannya," ujarnya.

3. Lalu, Kenapa JP Morgan Berubah Pikiran?

Langkah JP Morgan ini kemungkinan besar bukan karena sang CEO telah jatuh cinta pada Bitcoin, melainkan karena tekanan pasar dan tren industri. Bank-bank besar AS lainnya, seperti Bank of America dan Citibank, juga sedang aktif mengembangkan produk stablecoin.

Selain itu, desakan untuk regulasi yang lebih ramah terhadap kripto di Washington semakin menguat. JP Morgan kemungkinan sedang mempersiapkan diri untuk masa depan di mana aset kripto menjadi bagian yang terintegrasi dan teregulasi dalam sistem keuangan global.

4. Apa Artinya Ini Bagi Dunia Kripto?

Terlepas dari sikap pribadi CEO-nya, langkah JP Morgan ini adalah sebuah sinyal validasi yang sangat kuat bagi industri kripto. Ini menunjukkan bahwa permintaan dari nasabah terhadap layanan berbasis kripto sudah terlalu besar untuk diabaikan begitu saja.

Jika JP Morgan benar-benar meluncurkan layanan ini, ini bisa menjadi 'pembuka pintu' bagi lebih banyak produk keuangan tradisional untuk mulai menerima dan berintegrasi dengan aset digital. Ini adalah bukti bahwa uang institusional tidak bisa lagi memandang sebelah mata pada Bitcoin.

5. Harga Bitcoin di Indodax Juga Tunjukkan Optimisme

Rencana dari raksasa sekelas JP Morgan ini muncul di tengah sinyal optimisme yang juga terlihat di pasar lokal. Menurut catatan dari bursa kripto Indodax, harga Bitcoin terhadap Rupiah menunjukkan tren positif selama pekan lalu (14-20 Juli 2025).

Data historis Indodax menunjukkan harga dibuka di level Rp1,913 miliar pada 14 Juli. Setelah sempat menguat ke puncaknya di Rp1,942 miliar pada 17 Juli, harga terkoreksi sebelum akhirnya kembali naik dan ditutup di level Rp1,923 miliar pada 20 Juli.

Meskipun pergerakannya tidak seeksplosif saham, kenaikan-kenaikan ini menunjukkan adanya fondasi optimisme di pasar Bitcoin Indonesia. Sentimen positif lokal ini bisa menjadi bantalan yang baik untuk merespon kabar-kabar adopsi institusional global seperti dari JP Morgan.