Kawasan PT Chandra Asri - Panji 2.jpg
Tren Pasar

CDIA Bangkit Setelah Dua Hari ARB, Siapa di Balik Aksi Borong?

  • Setelah dua hari ARB, saham CDIA melonjak +9,76% di tengah akumulasi besar dari MG. Apa katalisnya dan siapa yang paling aktif menjual?

Tren Pasar

Alvin Bagaskara

JAKARTA, TRENASIA.ID – Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) kembali mencuri perhatian usai membukukan lonjakan signifikan setelah sempat terkunci di level Auto Reject Bawah (ARB) selama dua hari beruntun. Rebound tajam ini mengundang tanda tanya pelaku pasar.

Pada perdagangan Jumat, 1 Agustus 2025, saham CDIA melesat 9,76% (batas Auto Rejection Atas saham yang ditransaksikan Full Call Action) dan ditutup di level Rp1.630 per saham. Aksi beli masif yang masuk seolah membalikkan sentimen pasar yang semula negatif. 

Investor pun mulai menelusuri apa pemicu utama di balik lonjakan harga ini. Selama periode perdagangan yang digelar empat sesi FCA, saham CDIA telah ditransaksikan sebanyak 833 ribu lot dengan nilai valuasi mencapai Rp134 miliar dan frekuensi 28.70 ribu. 

Pertanyaannya kemudian bergeser ke dua arah: sentimen apa yang mampu membalikkan arah dalam waktu singkat, dan siapa sosok yang berada di balik aksi borong besar-besaran? Data broker dan latar belakang induk usaha menjadi petunjuk yang layak disimak.

1. Dari Terkapar ARB ke Rebound Tajam

Saham CDIA mengalami tekanan jual besar pada Rabu dan Kamis, masing-masing terkoreksi ke batas Auto Rejection Bawah (ARB) di harga Rp1.755 per saham dan Rp1.485 per saham. Koreksi ini mengakhiri reli kuat pasca-IPO yang sebelumnya berhasil menarik banyak investor ritel dan institusi.

Tekanan itu membuat saham CDIA terlihat seperti kehilangan daya tarik. Namun, situasi berubah drastis pada Jumat ketika minat beli kembali mencuat. Aksi beli itu tidak hanya menghentikan tren turun, tapi juga mendorong harga melonjak hampir 10% dalam sehari.

Fenomena rebound cepat ini menunjukkan bahwa saham CDIA masih menyimpan magnet tersendiri. Bagi sebagian investor, koreksi tajam justru menjadi peluang akumulasi di harga bawah. Rebound ini pun memberi sinyal bahwa saham belum sepenuhnya kehilangan narasi positif.

2. Sentimen Positif dari Induk Usaha

Katalis yang diduga kuat menjadi bahan bakar reli hari ini berasal dari induk usaha CDIA, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Emiten petrokimia ini baru saja melaporkan kinerja keuangan semester I-2025 yang menunjukkan lonjakan laba bersih.

Diketahui, TPIA mencetak laba US$1,6 miliar, didorong keuntungan selisih kurs dan peningkatan kontribusi anak usaha, termasuk dari entitas yang baru diakuisisi. Kinerja tersebut menjadi sinyal bahwa ekosistem Grup Barito tengah berada dalam tren fundamental yang solid.

Sebagai bagian dari grup, CDIA dinilai mendapat efek limpahan sentimen. Pasar menilai, prospek pertumbuhan perusahaan tetap terjaga dalam struktur konglomerasi yang sehat. Ini memperkuat kepercayaan investor terhadap nilai jangka menengah emiten tersebut.

3. Siapa Saja yang Memborong Saham CDIA?

Data broker summary menunjukkan adanya satu aktor dominan dalam rebound hari ini, yakni Semesta Indovest Sekuritas (kode MG). Broker yang biasanya digunakan investor institusional domestik ini mengoleksi 297,6 ribu lot saham CDIA senilai Rp47,8 miliar, dengan rata-rata harga akumulasi di Rp1.609 per saham.

Aksi MG jauh meninggalkan broker lainnya dalam hal volume dan nilai. Di posisi kedua, Yakin Bertumbuh Sekuritas (YB) mencatat pembelian sekitar 61,4 ribu lot senilai Rp10 miliar. Disusul Mirae Asset Sekuritas (YP) dengan 48 ribu lot senilai Rp7,7 miliar.

Lima besar pembeli saham CDIA hari ini dilengkapi oleh KB Valbury Sekuritas (CP) dan Lotus Andalan Sekuritas (YJ). CP mencatatkan pembelian sebesar 43,3 ribu lot, senilai Rp6,9 miliar. Sementara YJ membeli 34,4 ribu lot dengan nilai transaksi Rp5,5 miliar.

4. Penjual Lebih Terdistribusi, Ajaib Paling Aktif

Berbeda dari sisi pembeli yang terkonsentrasi pada satu aktor dominan, distribusi penjualan hari ini terlihat lebih merata dan didominiasi broker investor retail. Posisi pertama, Ajaib Sekuritas (XC) menjadi penjual terbesar, melepas 86,7 ribu lot senilai Rp13,9 miliar, dengan rata-rata harga jual Rp1.608 per saham.

Sinarmas Sekuritas (DH) mengikuti di posisi kedua dengan penjualan sebesar 83,6 ribu lot senilai Rp13,6 miliar. Indo Premier Sekuritas (PD) mencatatkan penjualan sekitar 74 ribu lot, dengan total nilai transaksi mencapai Rp11,9 miliar sepanjang sesi hari ini.

Dua broker lain yang turut aktif di sisi jual adalah Stockbit Sekuritas (XL) dan CGS-CIMB Sekuritas (YU). Stockbit menjual 53,2 ribu lot senilai Rp8,3 miliar, sementara CGS-CIMB mencatatkan aksi jual sebesar 45,3 ribu lot dengan nilai Rp7,3 miliar.