Ilustrasi terkena PHK.
Tren Leisure

Cara Mengatasi Stres Karena Terkena PHK

  • Jika kalian baru saja mengalami PHK, wajar jika merasa takut, meragukan diri sendiri, atau bingung menghadapi masa depan. Kehilangan pekerjaan bukan hanya berdampak pada kondisi keuangan, tapi juga bisa mengguncang jati diri, rasa percaya diri, dan perasaan bahwa kalian memiliki kendali atas hidup.

Tren Leisure

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia kian mengkhawatikan. Dari yang menyasar industri tekstil, garment, sepati, kini meluas ke retail, media, dan lain sebagainya. Bahkan, yang terbaru adalah sebanyak 70% pelaku bisnis di bidang perhotelan dan restoran di Jakarta berisiko melakukan PHK akibat turunnya tingkat okupansi.

Dalam situasi yang dipengaruhi oleh ketidakstabilan ekonomi, ketegangan global, serta kekhawatiran akan peran AI yang menggantikan tenaga kerja manusia, bahkan para pekerja berprestasi pun kini bisa tiba-tiba—dan kadang berulang kali—kehilangan pekerjaan.

Dilansir dari First Session, tidak apa-apa merasa cemas, bingung, atau kehilangan semangat. Namun perlu diingat, banyak orang yang justru menjadikan PHK sebagai titik balik menuju sesuatu yang lebih baik. Ini adalah jeda—bukan identitas permanen.

Jika kalian baru saja mengalami PHK, wajar jika merasa takut, meragukan diri sendiri, atau bingung menghadapi masa depan. Kehilangan pekerjaan bukan hanya berdampak pada kondisi keuangan, tapi juga bisa mengguncang jati diri, rasa percaya diri, dan perasaan bahwa kalian memiliki kendali atas hidup.

Namun, masa gangguan karier ini juga bisa menjadi momen untuk merenung, mengevaluasi kembali arah hidup, dan tumbuh secara tak terduga.

Berikut beberapa langkah konkret yang bisa kalian lakukan untuk mengelola kecemasan, stres dan menjaga diri sendiri saat menghadapi fase kehidupan berikutnya.

Cara Mengatasi Stres Karena Terkena PHK

Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara mengatasi stress setelah terkena PHK:

1. Bersikaplah Baik pada Diri Sendiri

Reaksi pertama kalian mungkin adalah mengingat kembali setiap rapat atau kesalahan, bertanya-tanya apa yang seharusnya bisa dilakukan secara berbeda. Refleksi diri memang penting, tetapi menyalahkan diri sendiri bukanlah hal yang sehat.

Perlu diingat bahwa PHK sering kali terjadi karena faktor sistemik, bukan karena kesalahan pribadi. Nilai diri kalian tidak ditentukan jabatan pekerjaan. Beri waktu untuk berduka, beristirahat, dan memproses semuanya tanpa merasa terburu-buru untuk langsung melangkah ke hal berikutnya, kalian masih punya waktu.

2. Atur Keuangan dengan Baik

Setelah mengalami PHK, masalah keuangan sering menjadi sumber stres. Oleh karena itu, penting untuk menyusun anggaran baru yang lebih sesuai dengan kondisi saat ini. Karena penghasilan berkurang, cobalah mengurangi pengeluaran yang kurang penting, seperti membeli makanan mahal atau belanja online.

Selain itu, jika kalian memiliki tagihan rutin seperti kartu kredit, ada baiknya menginformasikan kondisi keuangan kalian kepada pihak bank atau penyedia kartu kredit. Dengan begitu, mereka mungkin dapat memberikan keringanan atau penundaan dalam pembayaran tagihan bulanan.

3. Jadwalkan Mencari Pekerjaan Baru

Tidak perlu langsung dilakukan di hari pertama setelah kehilangan pekerjaan. Namun, ketika perasaan mulai lebih jernih, memperbarui resume dan profil LinkedIn bisa menjadi langkah awal yang lembut menuju peluang baru.

Gunakan waktu ini untuk merenungkan jenis pekerjaan seperti apa yang benar-benar kalian inginkan. Apakah pekerjaan sebelumnya benar-benar membuat kalian berkembang, atau hanya sekadar bisa dijalani?

Atur waktu secara terjadwal, misalnya tiga jam sehari, untuk mencari peluang kerja, memperbarui resume atau CV, serta menyiapkan surat lamaran.

Jka belum siap untuk mulai mencari pekerjaan baru, jangan paksakan diri. Stres yang belum terkendali setelah PHK bisa memengaruhi performa dan kepercayaan diri sendiri, sehingga malah membuat proses mencari kerja jadi lebih sulit.

4. Lakukan Kegiatan yang Positif

Ingat hal-hal yang selama ini ingin kalian perbaiki, tanam, atau tulis? Inilah saat yang tepat untuk melakukannya. Kalian bisa memanfaatkan waktu luang dengan melakukan aktivitas positif yang kalian sukai, seperti membaca buku, menulis jurnal, menonton film atau drama Korea, melukis, atau bermeditasi.

Menyelesaikan proyek-proyek kecil di rumah atau dalam bidang kreatif kalian bisa mengembalikan rasa kontrol atas hidup—yang sering hilang akibat PHK. Bahkan hal sederhana seperti menulis jurnal bisa membantu menyusun pikiran dan membangun kembali semangat serta arah.

5. Terapkan Pola Hidup Sehat

Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental setelah mengalami PHK, penting untuk menjalani gaya hidup sehat. Ini meliputi mengonsumsi makanan bergizi seimbang, cukup istirahat dengan tidur selama 7 hingga 9 jam setiap malam, berhenti merokok, serta rutin berolahraga.

Olahraga dapat membantu mengatasi stres dengan merangsang produksi hormon endorfin, yang berfungsi sebagai penghilang stres dan pereda rasa sakit secara alami.

Kalian tak perlu langsung berlatih lari marathon, cukup dengan berjalan kaki setiap hari, melakukan peregangan di lantai ruang tamu, atau mengikuti kelas yoga ringan yang tidak menuntut komitmen besar. Aktivitas fisik di luar ruangan dan kesadaran tubuh bisa jauh lebih membantu dalam membangun ketahanan mental daripada yang kita kira.

6. Menulis Jurnal, Meskipun Hanya Beberapa Kalimat per Hari

Menulis jurnal adalah cara yang tenang namun efektif untuk mengolah stres dan menemukan makna. Kalian mungkin akan terkejut dengan apa yang muncul saat menulis tanpa batasan.

Tidak perlu menulis panjang lebar—cukup catat perasaan kalian, pelajaran yang didapat, atau hal-hal yang kalian syukuri hari itu.

7. Jaga Komunikasi dengan Orang-orang Terdekat

Rasa terisolasi bisa memperburuk kecemasan hingga stress. Meski kalian belum siap untuk mulai mencari kerja, cobalah mulai berbicara dengan orang-orang di sekitar. Namun, ingatlah bahwa kalaian tidak sendirian, banyak orang lain juga mengalami hal serupa dan merasakan hal yang sama.

Untuk menghindari stres dan rasa kesepian, penting untuk terus berhubungan dengan orang-orang di sekitar, seperti keluarga, kerabat, atau rekan kerja lama. Kalian juga bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana berinteraksi dan mencari informasi lowongan pekerjaan baru.

Kalian tak pernah tahu siapa yang bisa memberikan peluang atau sekadar dukungan moral. Bingung harus mulai dari mana? Kirim pesan ke mereka dan tanyakan kabar mereka. Biarkan obrolan mengalir dengan alami dari sana.

8. Jalan-jalan

Perjalanan singkat pun bisa membuka cara pandang baru. Tak harus mahal atau mewah—kunjungi teman di kota lain, berkemah, atau jelajahi daerah kalian sendiri seperti turis. Pergantian suasana bisa mengingatkan bahwa dunia tetap penuh kemungkinan.