
Bukan Sekadar Bisnis, Ini Filosofi Hobi dari Shunsaku Tamiya
- Bapak Tamiya wafat di usia 90 tahun. Mainan yang dulu kamu adu di lintasan itu lahir dari visinya tentang detail, presisi, dan kesenangan.
Tren Inspirasi
JAKARTA - Dunia industri mainan dan miniatur kehilangan salah satu tokoh legendarisnya. Shunsaku Tamiya, tokoh di balik kejayaan merek Tamiya yang mendunia, meninggal pada 18 Juli 2025 dalam usia 90 tahun. Tamiya Inc baru mengumumkan kabar duka itu pada Selasa 22 Juli 2025 waktu setempat.
Perusahaan Tamiya Inc. mengumumkan pemakaman telah dilakukan secara privat sesuai permintaan pribadi Tamiya. Wali Kota Shizuoka, Takashi Namba, turut menyampaikan belasungkawa dan menghargai peran besar Tamiya dalam menjadikan kota tersebut sebagai pusat industri model kelas dunia.
Lahir pada tanggal 19 Desember 1934 di Shizuoka, Jepang, Shunsaku Tamiya merupakan anak dari Yoshio Tamiya, pendiri Tamiya Shoji Co. Setelah menempuh pendidikan hukum di Universitas Waseda dan lulus pada tahun 1958, ia langsung bergabung dengan bisnis keluarga sebagai karyawan biasa.
Awal Karier Tamiya
Kariernya menanjak pesat. Pada tahun 1960, ia dipercaya memimpin Divisi Perencanaan Produk dan mulai mengarahkan perusahaan beralih dari model kayu ke model plastik. Peralihan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Tamiya.
Inovasi demi inovasi dilahirkan di bawah kepemimpinannya. Salah satunya adalah peluncuran Porsche 934 Turbo tahun 1976, mobil remote control bertenaga listrik pertama buatan Tamiya yang melegenda. Menyusul kemudian, Mini 4WD yang diluncurkan pada 1982 menjadi fenomena global dan digemari lintas generasi.
Baca juga : Dari Layar Kaca ke Komisaris Pertamina Patra Niaga, Ini Profil Tina Talisa
Pada tahun 1977, Shunsaku diangkat sebagai Presiden Tamiya Plastic Model Co., dan pada 1984 perusahaan berganti nama menjadi Tamiya Inc. Di bawah kepemimpinannya, Tamiya menjelma menjadi pemimpin dunia dalam model kit, kendaraan radio kontrol (R/C), dan produk miniatur presisi tinggi. Pameran di Spielwarenmesse Nuremberg, Jerman pada 1968 menjadi debut penting yang membawa Tamiya ke pasar internasional.
Filosofi Mutu dan Dedikasi Detail
Tamiya dikenal sebagai perfeksionis. Dalam proses desain, ia bahkan membeli mobil Porsche sungguhan dan membongkarnya sampai ke baut terakhir demi memastikan akurasi modelnya. Filosofi mutu ini pula yang melahirkan standar desain seperti "kotak putih" dan logo ikonik “twin stars” yang kini identik dengan Tamiya.

Ia juga dikenal sebagai sosok yang mendorong kreativitas anak muda melalui dunia model. Dalam Shizuoka Hobby Show, ia memperkenalkan Kids Only Day, hari khusus untuk anak-anak agar dapat merasakan dunia hobi tanpa campur tangan orang dewasa.
Tak hanya memimpin perusahaan, Tamiya juga aktif sebagai Presiden berbagai lembaga, seperti Tamiya Scholarship Foundation, Shizuoka Model Resource Association, dan Shizuoka Industrial and Tourism Strategy Promotion Organization, mendukung dunia pendidikan, komunitas, dan industri lokal.
Baca juga : Profil Komjen Fadil Imran, Komisaris Baru Mind ID
Setelah sempat melepas jabatan presiden pada 2008, ia kembali memimpin perusahaan pada 2017 menyusul wafatnya anggota keluarga lainnya. Ia kemudian resmi menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada Nobuo Tamiya, suami dari cucunya, pada Juli 2024.
Shunsaku Tamiya wafat dengan meninggalkan warisan besar, lebih dari sekadar merek, melainkan semangat inovasi, presisi, dan kegembiraan dalam dunia model dan miniatur. Ia dikenang bukan hanya sebagai pengusaha sukses, tetapi sebagai visioner yang mengubah hobi menjadi budaya global.