
BMRI, BBRI, BBCA Cs Terbang, Reksa Dana Saham Untung Gede?
- Saham big banks dapat vitamin dari BI, reksa dana saham ikut pesta! Siapa juaranya dan produk mana yang paling cuan?
Tren Pasar
JAKARTA, TRENASIA.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melompat tinggi 1,84% ke level 7.785 pada sesi pertama, Selasa, 12 Agustus 2025. Pesta ini didorong oleh reli serempak saham-saham perbankan raksasa.
Pemicu utama euforia ini adalah vitamin baru dari Bank Indonesia (BI). Regulator baru saja mengumumkan rencana kebijakan insentif likuiditas yang sontak disambut gembira oleh pasar, terutama oleh emiten di sektor perbankan.
Dampaknya pun langsung menular. Kenaikan harga saham-saham bank ini secara langsung menjadi berkah bagi para investor reksa dana saham yang portofolionya diisi oleh emiten-emiten tersebut. Mari kita bedah tuntas fenomena ini.
1. Vitamin Pendorong: Suntikan Likuiditas Rp80 Triliun
Vitamin yang dimaksud adalah kebijakan insentif likuiditas makroprudensial dari Bank Indonesia. Secara sederhana, BI akan menyuntikkan dana segar hingga Rp80 triliun secara bertahap kepada bank-bank yang aktif menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, langkah ini adalah strategi untuk mendukung Program 3 Juta Rumah dari pemerintah. Kebijakan ini diharapkan dapat mengakselerasi penyediaan hunian sekaligus mendorong pertumbuhan di industri-industri turunannya.
Bagi perbankan, suntikan likuiditas ini sangat berarti. Tambahan dana segar ini memberikan ruang lebih bagi bank untuk berekspansi menyalurkan kredit tanpa harus khawatir mengenai ketatnya likuiditas, yang pada akhirnya akan mendorong pendapatan bunga mereka.
2. Reaksi Pasar: Saham Bank Kompak Terbang
Pasar langsung merespon positif vitamin dari BI ini. Saham-saham perbankan blue chip yang menjadi motor utama IHSG kompak 'terbang' di zona hijau, menunjukkan antusiasme investor yang sangat tinggi terhadap prospek sektor ini ke depan.
Saham BBNI menjadi salah satu yang memimpin dengan kenaikan signifikan +4,76%. Diikuti oleh BBTN yang melesat +4,56% ke level harga Rp1.260, dan BBRI yang juga ikut naik kencang sebesar +3,94% ke level Rp3.960 per saham.
Tidak ketinggalan, dua raksasa lainnya juga ikut berpesta. Saham BMRI tercatat menguat +3,60% ke level Rp4.890 per saham, sementara BBCA yang biasanya lebih tenang juga berhasil terapresiasi sebesar +2,63% ke level Rp8.775 per saham, melengkapi reli serempak dari para 'juragan' perbankan.
3. Efek Domino ke Reksa Dana Saham
Inilah bagian yang paling menarik bagi investor reksa dana. Reli kencang pada saham-saham perbankan ini menciptakan efek domino yang sangat positif, terutama bagi produk reksa dana saham yang memiliki eksposur besar di sektor keuangan.
Kenaikan harga saham seperti BBNI, BBRI, dan BBCA secara otomatis akan langsung mendongkrak Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari reksa dana yang mengoleksinya. Ini memberikan keuntungan modal atau capital gain yang solid bagi para investor.
Selain itu, reksa dana yang fokus pada sektor properti, konstruksi, dan bahan bangunan juga ikut diuntungkan. Stimulus untuk KPR akan meningkatkan permintaan rumah, yang secara langsung mendorong kinerja emiten di sektor-sektor terkait tersebut.
4. Rapor Para Jagoan Cuan Reksa Dana
Kenaikan ini langsung tercermin pada kinerja produk-produk reksa dana unggulan. Berdasarkan perbandingan data platform NAVI Mirae Asset Sekuritas antara 4 Agustus dan 12 Agustus 2025, terlihat adanya lonjakan kinerja yang signifikan.
HPAM Ultima Ekuitas 1 menjadi salah satu bintangnya. Kinerja 6 bulannya meroket dari +18,27% menjadi +33,42%hanya dalam sepekan. Kinerja Sucorinvest Maxi Fund bahkan lebih dramatis, dari hanya +0,40% dalam 6 bulan, kini melesat menjadi +10,23%.
Kinerja solid juga ditunjukkan oleh Prospera Saham SMC. Imbal hasil 6 bulannya yang sebelumnya hanya 5,04%, kini ikut terkerek naik lebih dari dua kali lipat menjadi +14,36%, membuktikan betapa besarnya dampak reli saham perbankan ini bagi portofolio reksa dana.
5. Jadi, Apa yang Harus Dilakukan Investor?
Bagi investor, stimulus dari Bank Indonesia ini memberikan sebuah 'contekan' atau petunjuk arah investasi yang sangat jelas. Aliran dana dan sentimen positif saat ini secara spesifik tertuju pada sektor perbankan serta sektor-sektor pendukung properti.
Cara termudah untuk menunggangi gelombang ini adalah melalui reksa dana saham. Langkah cerdasnya adalah dengan kembali 'mengintip' isi fund fact sheet dari reksa dana andalan Anda atau reksa dana baru yang sedang Anda incar.
Untuk itu, carilah produk reksa dana yang memiliki alokasi aset teratas (top holdings) pada saham-saham perbankan blue chip seperti BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI. Reksa dana dengan eksposur tinggi ke sektor inilah yang paling berpotensi panen cuan.