
BI Rate Turun, Saham Big Four Bank Gak Kompak: Peluang Cuan Gede di Mana?
- Saham bank Big 4 lagi galau pasca BI rate turun! Ada yang naik, ada yang turun. Pahami alasannya & cek target harga dari analis biar gak salah ambil keputusan.
Tren Pasar
JAKARTA – Saham empat bank raksasa Indonesia menunjukkan reaksi yang sangat beragam pada perdagangan hari ini, Kamis, 17 Juli 2025. Padahal, sentimen pasar secara umum sedang positif setelah Bank Indonesia (BI) resmi memangkas suku bunga acuannya menjadi 5,25%.
Pergerakan harga yang tidak kompak ini tentu menjadi sorotan utama para pelaku pasar. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), misalnya, berhasil menjadi yang terdepan dengan parkir di zona hijau.
Sementara itu, nasib berbeda dialami oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang sahamnya justru bergerak datar. Bahkan, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) harus rela terkoreksi dan ditutup melemah pada hari ini.
- Bahaya Kelelahan Mental karena Terlalu Aktif Bekerja, Industri Mana yang Paling Rentan
- IHSG Lagi Tinggi, Saatnya Serok atau Tunggu? Pahami 5 Hal Biar Enggak Salah
- UMKM F&B China Ekspansi Besar-besaran di Indonesia
Kondisi ini tentu membuat investor bertanya-tanya: kenapa saham bank tidak serentak menguat? Dan bagaimana sebenarnya prospek jangka panjang mereka menurut para analis profesional? Mari kita bedah bersama lima poin pentingnya yang perlu diketahui oleh para investor.
1. Teori di Balik Penurunan Suku Bunga BI
Secara teori, keputusan Bank Indonesia (BI) untuk memangkas suku bunga acuan menjadi 5,25% seharusnya menjadi angin segar bagi saham perbankan. Kebijakan moneter yang lebih longgar ini berpotensi besar untuk meningkatkan permintaan kredit dari masyarakat maupun dunia usaha.
Selain itu, penurunan suku bunga acuan juga dapat meringankan beban cicilan para debitur, sehingga risiko kredit macet bisa ikut melandai. Inilah alasan mengapa saham di sektor sensitif seperti perbankan, properti, dan otomotif semestinya mendapat sentimen positif.
2. Realita Pasar: Empat Bank, Empat Arah Berbeda
Namun, realita di pasar menunjukkan cerita berbeda. Saham BMRI berhasil menjadi salah satu yang menguat sebesar 0,63% dan ditutup dengan nyaman pada level harga Rp4.720 per lembarnya, meski kenaikannya tak terlalu signifikan.
Penguatan juga dialami oleh saham BBRI yang naik tipis 0,25% ke posisi Rp3.890. Kenaikan ini, meski kecil, tetap menunjukkan sentimen positif yang masih tersisa di pasar untuk saham BUMN ini.
Di sisi lain, saham favorit BBCA terlihat adem ayem dan ditutup stagnan di harga Rp8.525. Saham bank swasta terbesar ini seolah tidak terpengaruh oleh sentimen positif yang beredar di pasar pada hari ini.
Nasib kurang beruntung justru dialami oleh BBNI. Saham bank BUMN ini harus rela melemah sebesar 0,48% dan tertekan ke level harga Rp4.110 per saham pada penutupan sesi perdagangan.
3. BBRI Diprediksi Jadi Pilihan Utama, Kenapa?
Di tengah pergerakan yang beragam, analis Bloomberg Intelligence, Sarah Jane Mahmud, menyoroti satu nama yang berpotensi lebih unggul. Saham BBRI dinilai bakal lebih menonjol dibandingkan para pesaingnya dalam merespon penurunan suku bunga ini.
Alasannya cukup teknis namun menarik. Tekanan terhadap margin keuntungan BBRI diprediksi dapat berkurang karena biaya dana (suku bunga simpanan) kemungkinan akan turun lebih cepat daripada bunga pinjamannya. Hal ini disebabkan oleh portofolio mereka yang sangat besar di segmen usaha mikro.
4. Pandangan Analis: Jangka Panjang Masih Sangat Optimistis
Meskipun pergerakan hariannya beragam, para analis pasar modal secara umum masih sangat optimistis terhadap prospek jangka panjang keempat saham bank besar ini. Berdasarkan data konsensus Bloomberg, puluhan analis kompak memberikan rekomendasi "Beli" untuk semua saham tersebut.
Sebagai contoh, 34 dari 37 analis yang mengulas BBCA memberikan rekomendasi Beli. Begitu pula dengan BBRI dan BMRI yang sama-sama direkomendasikan 'Beli' oleh 32 analis, dan BBNI yang juga direkomendasikan 'Beli' oleh 31 analis profesional.
5. Potensi Kenaikan dari Target Harga Analis
Untuk BBCA yang ditutup di Rp8.525, target konsensusnya mencapai Rp11.130. Sementara BMRI yang berada di harga Rp4.720, memiliki target konsensus di Rp6.226, bahkan analis Verdhana menargetkan hingga Rp7.300, menunjukkan potensi kenaikan signifikan.
Lalu untuk BBRI di harga Rp3.890, targetnya ada di Rp4.693, dengan analis Trimegah dan Yuanta memasang target optimistis di Rp5.400. Sedangkan BBNI di Rp4.110, ditargetkan mencapai Rp5.244 oleh konsensus analis.