Brosur Festival Gerakan Warung Nasional Tokopedia
Industri

Bersama OVO dan SAHARA, Tokopedia Inisiasi Festival Gerakan Warung Nasional

  • Tokopedia menginisiasi Festival Gerakan Warung Nasional (FGWN) bersama OVO dan Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA). Hal ini menjadi bukti teknologi sudah menyentuh pada ranah ritel tradisional yang diharapkan ke depannya mampu bersaing dengan ritel modern.

Industri

Acep Saepudin

Jakarta – Tokopedia menginisiasi Festival Gerakan Warung Nasional (FGWN) bersama OVO dan Sahabat Usaha Rakyat (SAHARA). Hal ini menjadi bukti teknologi sudah menyentuh pada ranah ritel tradisional yang diharapkan ke depannya mampu bersaing dengan ritel modern.

Ini sesuai dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing usaha menengah, kecil dan mikro (UMKM) dan pengembangan kewirausahaan. Di mana perkembangan teknologi 4.0 menuntut adanya percepatan implementasi berbagai aplikasi digital. Salah satu di dalamnya adalah digitalisasi warung nasional.

“Festival Gerakan Warung Nasional merupakan puncak perayaan Gerakan Warung Nasional. Gerakan ini merupakan inisiasi dari Tokopedia bersama para mitra strategis untuk mengajak masyarakat mengembangkan ekosistem warung. Kami berkomitmen menjembatani pelaku usaha tradisional, seperti pemilik warung, toko kelontong dan usaha sejenis lainnya. Kami menawarkan teknologi untuk mempermudah mereka mengembangkan usaha di era digital,” ujar CEO dan Co-Founder Tokopedia, William Tanuwijaya.

Sementara Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan bahwa bukan hanya tuntutan serba ada seperti ritel modern, namun warung juga harus mulai serba pintar.

“Agar capai pintar, warung harus dibangun konektivitasnya sehingga bisa masuk dalam supply chain. Sehingga warung bisa mendapatkan perlakuan sama misalnya dalam pengadaan barang,” jelas Teten saat membuka Festival Gerakan Warung Nasional (FGWN) di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (14/12).

Menurut Teten, berdasarkan laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM), di nusantara ini profesi wirausahawan/wati sebenarnya masih dianggap sebagai pilihan karier yang baik. Hal ini berdasarkan nilai-nilai sosial. Namun, dampak kewirausahaannya masih sangat rendah dan sulit berkembang pada level mikro.

“Padahal, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia sangat besar. Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM), pada 2018 jumlah UMKM di Indonesia sebesar 64,2 juta. UMKM mampu menyerap 97,02 % dari total tenaga kerja. Juga mampu berkontribusi terhadap PDB sebesar 60,34% atau Rp8.400 triliun,” ujar Teten.

“Warung kita ini jumlahnya banyak ada 3,5 juta warung. Ini kalo betul-betul diberdayakan akan menjadi satu kekuatan ekonomi masyarakat yang sangat besar,” lanjutnya.

Namun demikian, tambahnya, masih terdapat beberapa tantangan bagi UMKM nasional dalam menghadapi pertumbuhan e-commerce yang pesat. Di antaranya adalah harus siap dalam berkompetisi dengan produk UMKM global. Juga mahalnya biaya pemasaran dan logistik, terbatasnya pengetahuan ekspor, kompleksitas peraturan pada tiap-tiap negara berbeda. Serta rendahnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi.

Untuk itu diperlukan kerja sama antara kementerian/lembaga (K/L) dan pemangku kepentingan terkait lainnya yang lebih luas lagi. Ini adalah demi proses pembinaan terhadap UMKM yang berdaya saing tinggi.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra, memaparkan, “OVO siap mendorong penetrasi pembayaran digital dan akselerasi inklusi keuangan. Keduanya melalui peran aktif dalam implementasi QRIS, serta memacu pertumbuhan ekonomi kerakyatan, dengan memperkenalkan OVO DanaTara. Di mana ini merupakan layanan pinjaman modal usaha berbasis teknologi keuangan bagi pemilik warung dan UMKM. Ini adalah untuk menerjemahkan visi pemerintah Indonesia.”

Sementara Pendiri SAHARA, Ir. Sharmila, M.Si, mengungkapkan, “SAHARA membantu para pemilik warung khusus. Utamanya yang pengelolanya adalah perempuan untuk dapat memajukan usahanya dengan pelatihan. Kemudian permodalan dalam bentuk pasokan produk berkualitas secara teratur dan dukungan teknologi yang handal, pemasaran bersama dan bedah warung.”