Ilustrasi gerai Chatime.
Tren Inspirasi

Berawal dari Pidato Lalu Menyebar ke Seluruh Dunia, Kisah Sukses Pendiri Chatime

  • Kalian pasti tahu Chatime, apa lagi baru-baru ini minuman ini menghadirkan fitur Print on Your Drink yang memungkinkan pembeli bisa mencetak foto di atas minuman.

Tren Inspirasi

Distika Safara Setianda

JAKARTA,TRENASIA.ID – Kalian pasti tahu Chatime, apa lagi baru-baru ini minuman ini menghadirkan fitur Print on Your Drink yang memungkinkan pembeli bisa mencetak foto di atas minuman.

Nah, tagline yang diangkat Chatime ini mendapat sambutan hangat dari para pelanggan. Hal ini karena mereka diberikan kebebasan untuk mencetak gambar apa pun, mulai dari foto idola K-Pop, foto diri sendiri, hingga tulisan sesuai keinginan.

Chatime adalah penyedia minuman brewed tea yang menawarkan lebih dari 50 pilihan rasa. Di Indonesia, Chatime berada di bawah naungan F&B Indonesia, yaitu perusahaan induk yang sejak tahun 2011 mengelola seluruh lini bisnis makanan dan minuman milik Kawan Lama Group.

Kehadiran Chatime di Indonesia pertama kali ditandai melalui sebuah acara yang diselenggarakan di Living World Alam Sutera, Tangerang, dan berhasil langsung menarik perhatian konsumen lokal.

Chatime dibawa ke Indonesia oleh Grup Kawan Lama Sejahtera melalui PT Foods Beverages Indonesia. Dengan demikian, PT Foods Beverages Indonesia memegang lisensi sebagai Master Franchise Chatime di Indonesia.

Sebagai pemegang lisensi tersebut, PT Foods Beverages Indonesia memiliki kewenangan penuh untuk membuka maupun menutup gerai Chatime di wilayah Indonesia.

Minuman Chatime dengan fitur Print on Your Drink. (TrenAsia/Distika)

Minuman andalan Chatime seperti teh susu, teh buah, kopi, jus, smoothie, serta topping khas seperti pearl atau boba, membuatnya cepat digemari. Hingga saat ini, Indonesia menjadi salah satu pasar terbesar, dengan lebih dari 275 gerai yang tersebar di berbagai kota.

Henry Wang Yao-Hui mendirikan brand Chatime pada tahun 2005 di Hsinchu, Taiwan, di bawah perusahaan La Kaffa Coffee. Ciri khas warna ungu yang identik dengan Chatime dipilih karena merupakan warna favorit Henry.

Inspirasi Henry untuk terjun ke dunia bisnis muncul setelah mendengarkan sebuah pidato yang menyatakan bahwa seorang pria sebaiknya memiliki bisnis sendiri sebelum menginjak usia 35 tahun.

Saat itu, usianya sekitar 33 atau 34 tahun. Ucapan tersebut membuatnya termotivasi untuk meninggalkan pekerjaannya dan mulai mewujudkan impiannya membangun usaha sendiri.

Pengalaman Henry di industri elektronik membentuk pandangannya tentang pentingnya efisiensi dan standarisasi. Ia menerapkan pendekatan modern dalam bisnis minuman, salah satunya dengan mengembangkan mesin khusus untuk meracik teh, guna memastikan kualitas produk tetap terjaga dan seragam di semua gerai, menggantikan metode tradisional yang cenderung bervariasi.

Dengan strategi yang terencana dan komitmen tinggi terhadap kualitas, Chatime pun mulai melebarkan sayap ke pasar internasional.

Nama Chatime memiliki makna ‘Matahari Terbit’ dalam bahasa Mandarin, serta merupakan permainan kata dari Cha-Time yang berarti waktu minum teh, atau Chat-Time yang menggambarkan momen bersosialisasi.

Chatime menyajikan beragam pilihan menu, seperti teh susu, teh original, teh rasa buah, oriental pop tea, jelly, mousse, jus, smoothie, hingga kopi. Salah satu topping andalannya adalah “Pearl,” yaitu bola-bola kenyal berukuran kecil.

Chatime mulai melakukan ekspansi pada tahun 2006 dengan membuka gerai di California, Amerika Serikat. Selanjutnya, Chatime masuk ke pasar Australia pada 2009, lalu memperluas jangkauannya ke negara-negara Asia seperti Malaysia pada 2010, India pada 2012, dan Filipina pada 2014.

Pada Desember 2018, Chatime memiliki 16 gerai di berbagai lokasi di Vancouver, 2 gerai di Halifax, Kanada, serta satu gerai di Richmond Hill, Sydney. Memasuki tahun 2019, Chatime telah hadir dengan sembilan gerai di kota Dhaka dan satu gerai di Chittagong, Bangladesh.

Perusahaan induk Chatime, La Kaffa International Co. Ltd., resmi melantai di Bursa Saham Pasar Berkembang Taiwan (Emerging Stock Market Taiwan) pada Desember 2012 dengan harga saham perdana NT$168 dan menggunakan kode saham 2732. Chatime pun menjadi satu-satunya merek bubble tea yang terdaftar secara publik di Taiwan.

Seluruh produk Chatime dapat dipesan dengan opsi rendah gula (less sugar).

Umumnya, minuman Chatime disajikan dengan topping pearl, sementara topping QQ jelly merupakan kombinasi antara pearl dan nata de coco. Beberapa varian menu juga hanya tersedia di negara tertentu. Contohnya, di Malaysia, Chatime menghadirkan tiga varian rasa khusus hasil kolaborasi dengan Horlicks dari GlaxoSmithKline.

Berkat keberhasilan ekspansi bisnisnya, Henry mendapat julukan sebagai ‘Starbucks dari Asia’ karena sukses mendominasi industri minuman manis, terutama dalam segmen bubble tea.