
Baru Gajian? Ini Cara Hidup Hemat Tanpa Drama
- Baru terima gaji tapi cuma numpang lewat saja. Padahal segala cara untuk hemat telah dulakukan, dari yang berhenti jajan sampai jalan-jalan. Lantas bagaimana caranya?
Tren Leisure
JAKARTA – Baru terima gaji tapi cuma numpang lewat saja. Padahal segala cara untuk hemat telah dulakukan, dari yang berhenti jajan sampai jalan-jalan. Lantas bagaimana caranya?
Kalian tak perlu berhenti jajan atau jalan-jalan kalau itu bikin stres dan tertekan. Hidup hemat bukan soal menahan keinginan, tapi tahu denga napa yang harus dikurangi. Dengan cara yang tepat, kalian tak perlu tertekan karena uang cepat habis.
Berikut beberapa cara hidup hemat yang bisa dilakukan tanpa tertekan. Yuk, simak!
- Dari Tradisional ke Digital: Cara UMKM Bertransformasi Lewat Kecerdasan Buatan
- Waktunya Healing Finansial! Ini Cara Nabung Emas Digital Anti Ribet
- Minimalisme: Gaya Hidup atau Strategi Bertahan di Tengah Tekanan Ekonomi?
Cara Hidup Hemat Tanpa Membuat Hidup Tertekan
Dilansir dari berbagi sumber, berikut cara hidup hemat tanpa hidup tertekan:
1. Fokus pada Prioritas
Banyak orang beranggapan hidup hemat berarti harus sepenuhnya berhenti jajan, hiburan, atau berbelanja. Padahal, jika semuanya dihentikan secara drastis tanpa perhitungan, hal itu justru bisa menimbulkan stres dan berisiko memicu perilaku belanja berlebihan sebagai bentuk pelampiasan.
Kalian perlu mengatur jadwal belanja bulanan secara terencana. Saat berbelanja, utamakan barang-barang yang benar-benar dibutuhkan.
Ketika berada di pusat perbelanjaan modern, fokus untuk membeli kebutuhan pokok yang cukup untuk satu bulan. Pastikan uang utama, seperti ongkos transportasi ke tempat kerja, sudah dialokasikan terlebih dahulu.
Tunda dulu pengeluaran yang bersifat hiburan dan kurang penting, seperti langganan layanan streaming. Selain itu, sebaiknya hindari menonton film di bioskop saat sedang berada di pusat perbelanjaan.
Penting untuk bisa membedakan antara kebutuhan esensial dan keinginan sesaat yang hanya memberikan kepuasan sementara. Jika semua sudah aman, kalian bisa menikmati uang sisa untuk gaya hidup kalian. Dengan ini kalian tetap bisa menikmati hal yang kalian suka.
2. Buat Anggaran yang Realistis
Susun anggaran keuangan yang sesuai dengan penghasilan yang kalian miliki. Catat seluruh pengeluaran bulanan, mulai dari kebutuhan utama seperti makanan dan tempat tinggal, hingga kebutuhan tambahan seperti hiburan dan belanja.
Jika kalian merasa hangout adalah sesuatu yang bikin tetap waras, masukkan saja kebutuhan itu ke dalam anggaran. Pun dengan yang lainnya. Anggaran yang realistis akan lebih mudah dijalani karena kamu tidak merasa sedang mengekang diri.
Dengan anggaran yang terstruktur, kalian dapat mengelola pengeluaran secara lebih bijak dan mencegah pengeluaran yang tidak perlu.
3. Hindari Balas Dendam Belanja
Nah, yang satu ini biasanya setelah menahan diri hidup hemat lalu tiba-tiba merasa “aku layak mendapat ini” dan akhirnya menghamburkan uang dalam satu hari. Hal ini sering terjadi setelah berhasil menahan diri selama beberapa minggu, lalu tergoda oleh diskon dan belanja secara impulsif.
Cara mengatasinya bukan dengan melarang diri sepenuhnya, melainkan dengan menyediakan ruang untuk self-reward. Contohnya, tetapkan anggaran senang-senang sebesar Rp100-200 ribu setiap bulan. Dengan itu, kalian bisa menggunakannya untuk beli jajan, barang favorit dan lainnya tanpa merusak perencanaan keuangan.
4. Bawa Bekal
Bagi pekerja kantoran, membawa bekal kadang dianggap kurang keren, seolah-olah seperti anak sekolah. Padahal, ini justru salah satu prinsip utama dalam hidup hemat. Jika ingin menghemat pengeluaran, disarankan untuk membawa makanan dari rumah daripada terus-menerus membeli di luar.
Sebab, harga makanan di luar seringkali jauh lebih mahal, bahkan bisa mencapai lima kali lipat dari biaya memasak sendiri. Selain lebih hemat, bekal buatan rumah juga biasanya lebih terjamin dari segi kebersihan dan kandungan gizinya.
5. Hemat Bukan Tidak Boleh Beli Barang Mahal
Hidup hemat sering disalahpahami sebagai larangan untuk membeli barang mahal karena dianggap pemborosan. Dalam gaya hidup hemat, kalian tetap diperbolehkan membeli barang dengan harga tinggi, asalkan memiliki manfaat yang jelas dan bisa digunakan dalam jangka panjang.
Justru, keputusan ini bisa membantu mengurangi pengeluaran dalam jangka waktu tertentu karena kalian tidak perlu sering mengganti barang tersebut.
6. Jangan Remehkan Uang Receh
Jangan pernah menganggap remeh uang receh. Meski terlihat sepele, uang koin bisa sangat berguna di situasi darurat, misalnya di akhir bulan, saat kalian ingin membeli gorengan.
Hindari kebiasaan langsung memberikan uang receh setiap kali menerimanya sebagai kembalian. Sebaiknya, simpan uang tersebut di tempat khusus seperti toples. Setelah jumlahnya cukup banyak, kalian bisa menukarkannya dengan uang kertas bernilai setara untuk mempermudah penggunaannya.
7. Saat Belanja Pakai Daftar
Hal ini untuk menghindari kalap belanja, entah itu belanja online atau di supermarket. Membuat daftar belanja membantu tetap fokus, tahu apa yang perlu dibeli, dan menghindari godaan seperti barang lucu atau produk diskon.
- Makin Menegangkan, Berikut Berbagai Teori Squid Game Season 3
- 3 Pusat Pelatihan atau Akademi K-Pop di Indonesia
- Transformasi K-Pop dari Masa ke Masa: Dari Fan Café ke Era Virtual dan AI
Belanja tanpa daftar cenderung membuat lebih mudah tergoda dan berujung pada pemborosan, apalagi jika dihadapkan dengan toko penuh barang menarik atau notifikasi diskon dari aplikasi e-commerce yang terus bermunculan.
8. Berinvestasi pada Diri Sendiri
Tingkatkan kemampuan dan pendidikan kalian agar dapat bersaing lebih unggul di dunia kerja. Selain itu, penting juga untuk berinvestasi pada kesehatan fisik dan mental. Kondisi tubuh dan pikiran yang sehat akan menunjang produktivitas serta membantu kamu menjalani pekerjaan dan aktivitas harian dengan optimal.