komisaris-astra-otoparts-auto-bambang-trisulo-meninggal-dunia.jpg
Tren Inspirasi

Bambang Trisulo: Arsitek Otomotif Indonesia Berpulang

  • Mengenang Bambang Trisulo (1949-2025), arsitek otomotif modern Indonesia. Simak perjalanan karir dan warisan monumentalnya di balik program LCGC dan GIIAS.

Tren Inspirasi

Alvin Bagaskara

JAKARTA - Dunia otomotif Indonesia berduka atas wafatnya salah satu figur paling berpengaruh, Bambang Trisulo. Beliau berpulang dalam usia 76 tahun pada Sabtu, 5 Juli 2025, setelah dirawat di Rumah Sakit Universitas Indonesia, Depok.

Kepergiannya menjadi kehilangan besar bagi keluarga besar PT Astra International Tbk. Selain itu, seluruh ekosistem otomotif nasional yang turut ia bangun selama lebih dari lima dekade juga merasakan duka yang mendalam.

Hingga akhir hayat, beliau menjabat sebagai Komisaris Independen PT Astra Otoparts Tbk (AUTO). Posisi terhormat ini menjadi puncak dari perjalanan karir panjang yang merefleksikan dedikasi serta kompetensi beliau.

Perjalanannya di dalam Grup Astra yang ikonik dimulai sejak tahun 1973. Sebagai seorang insinyur lulusan Teknik Mesin ITB, beliau membawa landasan teknis yang kuat dipadukan dengan visi bisnis yang tajam.

Bagamaina Kepemimpinannya di Gaikindo?

Nama Bambang Trisulo sangat identik dengan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Ia menahkodai asosiasi bergengsi ini sebagai Ketua Umum selama tiga periode, dari tahun 1999 hingga 2011.

Beliau mengambil alih kepemimpinan di tengah kondisi sulit pasca krisis moneter 1998. Dengan kemampuan diplomasinya yang luar biasa, beliau berhasil memulihkan kepercayaan dari sisi industri dan juga konsumen.

Peran utamanya adalah menjadi jembatan strategis antara kepentingan para pelaku industri dengan kebijakan pemerintah. Ia sukses mengkonsolidasikan kembali kekuatan industri otomotif nasional yang sempat goyah.

Warisan dan Inisiatif Monumental

Salah satu warisan terbesar dari kepemimpinannya adalah program Kendaraan Hemat Energi dan Harga Terjangkau (LCGC). Gagasan ini secara fundamental mengubah wajah mobilitas dan pasar otomotif di Indonesia.

Program LCGC dirancang untuk menyediakan mobil terjangkau bagi masyarakat luas. Inisiatif ini juga sukses mendorong penggunaan komponen dalam negeri (TKDN) secara signifikan, memberdayakan industri lokal.

Visinya untuk mengangkat citra industri nasional terwujud lewat GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS). Pameran ini berhasil meraih pengakuan internasional yang prestisius dari OICA.

Kini, GIIAS telah menjadi barometer utama bagi kesehatan industri otomotif nasional. Ajang ini juga menjadi magnet kuat bagi investasi otomotif global untuk masuk ke pasar Indonesia yang sangat potensial.

Dedikasi di Berbagai Bidang

Jejak kontribusinya tersebar luas di berbagai entitas bisnis. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris di PT Fuji Technica Indonesia, PT Gaya Motor, serta PT Astra Multi Trucks yang strategis.

Kepeduliannya pada SDM ia wujudkan sebagai Ketua Dewan Pengarah Lembaga Sertifikasi Profesi Teknisi Otomotif (LSP-TO). Lembaga ini bekerja untuk meningkatkan standar kompetensi para mekanik di seluruh negeri.

Kecintaannya pada sejarah otomotif ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul "ARSIP MOBIL KITA". Karya ini menjadi bukti gairahnya pada mobil sebagai bagian tak terpisahkan dari peradaban bangsa Indonesia.

Bambang Trisulo akan selalu dikenang sebagai seorang teknokrat visioner, pemimpin yang mampu menjadi pemersatu, dan seorang mentor. Warisannya akan terus melaju di setiap roda kendaraan di jalanan Indonesia.