
Apakah Bitcoin Termasuk Zero-Sum Game? Ini Penjelasan Lengkapnya
- Banyak yang penasaran, benarkah keuntungan dari investasi kripto seperti Bitcoin hanya datang karena ada orang lain yang merugi? Sebelum masuk ke inti perdebatan, kita pahami dulu, apa itu zero-sum game?
Tren Pasar
JAKARTA - Dalam beberapa waktu terakhir, media sosial ramai membahas satu pertanyaan yang cukup bikin penasaran: Apakah Bitcoin termasuk zero-sum game? Pertanyaan ini muncul seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap aset digital di tengah kondisi ekonomi yang makin menantang.
Banyak yang penasaran, benarkah keuntungan dari investasi kripto seperti Bitcoin hanya datang karena ada orang lain yang merugi? Sebelum masuk ke inti perdebatan, kita pahami dulu, apa itu zero-sum game?
Zero-sum game adalah istilah dalam teori permainan (game theory) yang menggambarkan sebuah situasi di mana keuntungan satu pihak secara langsung setara dengan kerugian pihak lain.
Artinya, total "nilai" yang ada tetap, tidak bertambah atau berkurang, hanya berpindah tangan. Contoh paling gampang: permainan poker. Kalau satu orang menang Rp100 ribu, maka ada pemain lain yang kehilangan jumlah yang sama.
Nah, dalam konteks Bitcoin, muncul pendapat bahwa keuntungan yang didapat investor hanyalah hasil dari kerugian investor lain. Dengan kata lain, sistemnya dianggap seperti rebutan kue—kalau satu orang dapat bagian lebih besar, yang lain otomatis kehilangan bagian. Tapi… benarkah sesederhana itu?
- Plus-Minus iPhone 17, Andalan Baru Apple yang Segera Rilis
- Saham AS dan Bitcoin Cetak Rekor, Tapi Harus Waspada Sama Faktor Ini
- Tak Cuma GBK, Ini Rekomendasi Ruang Publik Buat Komunitas di Jakarta
Bitcoin dan Ekonomi yang Saling Menguatkan
CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, angkat bicara soal anggapan ini. Menurutnya, Bitcoin dan ekosistem kripto secara keseluruhan justru bukan zero-sum game, melainkan positive-sum game. Ini adalah sistem di mana semua pihak bisa mendapatkan manfaat, dan nilai yang tercipta bisa bertumbuh lewat kolaborasi, partisipasi, dan inovasi.
“Bitcoin bukan zero-sum game karena nilainya tidak hanya datang dari spekulasi, tapi dari kepercayaan, adopsi teknologi, dan fungsinya sebagai alternatif sistem keuangan,” ujar Calvin melalui pernyataan tertulis yang diterima TrenAsia, Kamis, 3 Juli 2025.
Dalam zero-sum, tidak ada penciptaan nilai baru. Tapi dalam kripto, justru banyak hal yang dikembangkan—dari teknologi blockchain, infrastruktur digital, hingga edukasi finansial. Jadi, ketika makin banyak orang ikut serta, nilai yang tercipta juga makin besar. Ini sesuai dengan prinsip positive-sum, di mana semua pihak bisa ikut untung.
Mengapa Perdebatan Ini Ramai Lagi?
Topik soal apakah Bitcoin termasuk zero-sum game atau bukan kembali jadi bahan diskusi di media sosial karena masyarakat Indonesia kini makin aktif mencari cara untuk mengembangkan keuangan pribadi mereka. Tekanan biaya hidup dan situasi ekonomi yang penuh tantangan bikin banyak orang mulai melirik aset alternatif.
Sebuah survei terbaru dari YouGov dan Consensys bahkan menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap aset kripto meningkat, sementara kepercayaan terhadap sistem keuangan tradisional justru menurun. Dari 1.041 responden Indonesia berusia 18–65 tahun, banyak yang kini lebih terbuka terhadap aset digital seperti kripto.
Baca Juga: Jangan Jual-Beli Akun! Panduan Penting Buat Kamu yang Aktif di Dunia Kripto dan Digital
Kondisi ini diamini oleh Calvin. Menurutnya, perubahan perilaku keuangan masyarakat terlihat jelas. Jika dulu orang lebih suka menyimpan uang di tabungan konvensional, sekarang mulai muncul keinginan untuk mengembangkan aset lewat investasi yang bisa tumbuh dalam jangka panjang—salah satunya melalui kripto.
“Situasi ekonomi saat ini membuat masyarakat mencari alternatif yang bisa membantu mereka menjaga dan menumbuhkan nilai kekayaan,” ungkap Calvin. “Aset digital seperti kripto menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan karena bisa diakses lebih luas dan menawarkan potensi pertumbuhan yang menarik.”
Kripto Bukan Sekadar Jual-Beli Untung-Rugi
Perlu digarisbawahi bahwa nilai dalam dunia kripto tidak hanya berasal dari aktivitas jual-beli atau spekulasi harga. Di balik layar, ada banyak elemen yang ikut menciptakan nilai baru, seperti:
- Pengembangan teknologi blockchain
- Proyek-proyek DeFi (decentralized finance)
- NFT dan ekonomi kreator digital
- Literasi keuangan berbasis digital
- Inklusi finansial untuk masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan keuangan konvensional
Hal-hal tersebut membuktikan bahwa Bitcoin dan ekosistem kripto punya potensi jangka panjang yang tidak bergantung sepenuhnya pada siapa untung dan siapa rugi.
“Yang paling penting bukan hanya membeli kripto, tapi memahami prinsipnya,” jelas Calvin. “Kripto adalah tools. Kalau digunakan dengan benar dan bijak, ini bukan soal menang atau kalah, tapi soal menciptakan nilai baru.”
- 14 Film Indonesia Tayang di Bioskop Juli 2025, Ada Agen +62
- Ada Bitch X Rich 2, Ini 8 Drama Korea Terbaru Tayang Juli 2025
- Dunia Damai Tanpa Hak Veto
Jadi, Bitcoin Zero-Sum Game atau Bukan?
Jawabannya: tidak sesederhana itu.
Bitcoin bisa tampak seperti zero-sum game dalam konteks perdagangan jangka pendek (misalnya trading harian atau spekulasi harga), di mana memang satu orang bisa untung besar sementara yang lain rugi.
Akan tetapi, kalau kita lihat lebih dalam, terutama dari aspek teknologi, ekosistem, dan manfaat jangka panjang, Bitcoin dan kripto justru menciptakan nilai baru—baik untuk individu maupun untuk sistem keuangan global.
Sederhananya, kalau kamu cuma lihat Bitcoin sebagai alat untuk cepat kaya, kamu bisa saja terjebak dalam permainan zero-sum. Tapi kalau kamu paham dan memanfaatkan teknologi di baliknya, kamu sedang ikut berkontribusi dalam positive-sum game yang lebih besar.
Debat soal apakah Bitcoin termasuk zero-sum game atau tidak adalah refleksi dari tingginya minat dan rasa ingin tahu masyarakat terhadap aset kripto. Di tengah tekanan ekonomi, makin banyak orang yang ingin tahu bagaimana cara mengembangkan keuangan mereka—dan kripto muncul sebagai salah satu jawabannya.
Tapi perlu diingat, investasi apa pun—termasuk kripto—harus disertai dengan pemahaman yang cukup. Jangan hanya ikut tren. Pahami dulu prinsipnya, manfaatkan peluangnya, dan kelola risikonya.